Ucapan Taehyung tadi sore benar-benar membuat Yoongi tidak bisa tertidur. Ia memikirkan bahwa satu hari nanti, Namjoon akan mengambil 'kunci kebahagiaan abadi' mereka. Teko emas yang berisi jin--Hoseok.
"Dia akan mengambilku?" Yoongi terduduk dari kasurnya saat mendengar suara Hoseok yang sudah berada di luar teko.
"Bagaimana bisa kau ada di luar teko? Aku kan tidak menggosok--"
"Hei, kalau aku lagi rajin, aku bisa keluar kapan saja tanpa digosok."
Yoongi tidak menggubris ucapan jengkel Hoseok. Melihat perubahannya, Hoseok menjadi bingung. "Kenapa? Kau masih memikirkan ucapan adikmu?"
"Yahh..." Sebenarnya ia malu mengakuinya. "Hanya saja jika Namjoon benar-benar ingin mengambilmu..."
"Kenapa kau begitu khawatir?" Hoseok terkekeh. "Padahal aku akan selalu berada di sini, di dalam rumah, bersamamu. Bagaimana mungkin orang asing bisa masuk dan mengambilku?"
PEETS!
Mendadak lampu rumah itu mati. Benar-benar gelap. "HOSEOK!!!!"
Yoongi berusaha menggapai lemari belajarnya, tempat dimana teko emas itu seharusnya berada. Yoongi tidak ingin memikirkan hal yang tidak-tidak.
Samar-samar ia mendengar suara pintu depan yang dibuka. Dengan cepat Yoongi membuka jendela kamarnya yang besar, melihat seseorang berjubah dengan teko emas berada dalam genggamannya. "JIMIIINN!!!!!"
***
"Ukh... menyebalkan!" keluh Hoseok yang berada di dalam teko. "Orang aneh ini membuatku berpisah dengan Yoongi."
Memang sih menurutnya Yoongi sangatlah menyebalkan. Tapi akhir-akhir ini mereka lebih dekat (walau bukannya dekat-dekat amat). Hoseok menjadi jengkel!
Tubuhnya terasa tergelitik, menandakan orang aneh ini menggosok permukaan tekonya. Dengan malas Hoseok muncul keluar dari teko. "Dengar ya, aku ini Hoseok dalam teko dan sayangnya aku masih menganggap bahwa Min Yoongi adalah tuanku. Jadi jika kau meminta sebuah permintaan--"
"Jadi kau hanya patuh pada Yoongi?" Hoseok tekejut bukan main saat mendengar suara yang terasa familiar.
"Kau?!"
***
"Hyung... bangun hyung." Jungkook berusaha menggoyangkan tubuh Yoongi yang terbaring di tanah.
Dengan perlahan Yoongi membuka kedua matanya. Ia melihat langit-langit rumah yang tak ia kenali. "Dimana... kita...??"
"Uh..." Jin tampak bingung menjawab pertanyaan Yoongi. "Di rumah...?"
Yoongi langsung bangun dan melihat sekeliling. Furnitur, keadaan rumah yang kumuh. Tidak salah lagi, sihir itu sudah lenyap sekarang. Yoongi berbalik dan menatap Jin. "KITA HARUS MENEMUI JIMIN!"
"Jimin?" Wajah Jin tampak cerah sekaligus heran. "Aku pikir kau membenci--"
"Aku memang membencinya!" seru Yoongi. "Aku harus menemuinya karena dia mengambil tekoku!"
"Teko?" Kata terakhir itu serentak diucapkan oleh Jin dan juga Jimin (yang tiba-tiba berada di luar rumah).
"KAU!" Yoongi langsung bangkit dan mencengkram kerah leher Jimin. "Dimana kau sembunyikan teko itu?!"
"Hei! Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan. Dan teko? Apa maksudmu teko emas yang ada Hoseok-nya?"
"Hoseok dalam teko?" Jin tampak kaget. "Dimana kau menemukannya?"
Yoongi pun menceritakan semua peristiwa dari awal. Dari Jin yang menyuruhnya pergi membersihkan loteng dan menemukan teko itu, mencari air pancuran lalu menabrak Jimin, bagaimana cara mereka bisa memiliki rumah besar, sampai sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
DRAMA BTS
FanfictionHanya berupa kumpulan cerita pendek biasa tentang keseharian para makhluk-makhluk ter-absurd sejagat raya.