"Taehyung!"
Taehyung perlahan membuka matanya, melihat langit-langit putih suatu ruangan.
Ah... ini ruang kesehatan...
"Bagaimana keadaanmu?" tanya Jin khawatir. "Kau tak tahu seberapa terkejutnya kami saat kau langsung ambruk? Padahal karena sesuatu yang tak penting."
Flashback~
"Bagaimana keadaannya?"
"Begini... kami tidak bisa membantu..."
"INI DI UKS BU! BUKAN DI RUMAH SAKIT SINETRON!!!"
"Woi, tenanglah hyung!" Namjoon mencoba menarik Jin. "Maaf bu. Jadi gimana keadaan Taehyung?"
"Kim Taehyung pingsan bukan karena memiliki penyakit apapun. Hanya saja dia belum makan selama sekitar..."
"Dua hari?"
"Wah bagaimana bisa kalian tahu itu? Harusnya kau berhenti menjadi preman sekolah dan menjadi anggota kesehatan..."
End of Flashback~
"APA MAKSUDMU TIDAK PENTING?! HYUNG TIDAK TAKUT KALAU AKU MATI?"
"Enggak."
"Biasa aja tuh."
"Hiks, kalian terdengar mirip seperti Yoongi hyung." Taehyung berlagak pura-pura menangis.
"Hei, hei. Kenapa menyebut-nyebut namaku?"
Jantung Taehyung terasa akan meledak saat melihat Yoongi sudah berdiri di belakang Jin dan Namjoon. "H-hyung?!"
"Dasar enggak sopan!" desis Yoongi kesal. "Kau itu seharusnya sudah kena hukum sejak 2 hari yang lalu."
Taehyung langsung terduduk dan menatap ke arah Yoongi. "Katakan padaku, Jungkook bukan pelakunya kan?"
"Kau sangat peduli dengan Jungkook. Apa kau..." Yoongi mengambil jeda sebentar. "...bekerjasama dengannya?"
"Omong kosong!" Jin berteriak marah. "Kau bisa mengatakan kami ini berandalan. Tapi jika kau menuduh kami melakukan perbuatan hal menyedihkan seperti itu, aku tidak akan main-main, Yoongi!"
"Hei, tenanglah hyung!" seru Hoseok.
"Tidak, kau yang tenang! Pergi bawa hyung dinginmu itu keluar, Hoseok!" Namjoon juga ikutan marah.
"Tae Tae..." Jimin memegang bahu Taehyung.
"Jungkook tidak bersalah..." bisik Taehyung. "Dia tidak mungkin melakukan hal seperti itu..."
Taehyung merasakan cengkraman Jimin pada bahunya menguat. Lalu dia berkata pada Hoseok dan Yoongi. "Ayolah hyung. Kita pergi saja."
Suara langkah kaki berjalan menjauh, keluar dari ruang kesehatan.
"Tae..."
"Jungkook bukan pelakunya," kata Taehyung bersikeras.
***
Bayangan hitam itu duduk bersandar di sofanya dengan tenang. Matanya menatap lurus menuju monitor. Tangannya bermain-main dengan beberapa lembar foto seorang laki-laki yang sedang tersenyum.
"Taehyung..." desahnya pelan. "Tidak tahukah kau bahwa dirimu itu sangat bodoh!"
Laki-laki itu menusuk foto tersebut menggunakan pisau tajam yang ada di mejanya sejak tadi.
"Kau masih mending aku berikan keringanan kepadanya. Sekarang karenamu, dia akan lebih menderita."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
DRAMA BTS
FanfictionHanya berupa kumpulan cerita pendek biasa tentang keseharian para makhluk-makhluk ter-absurd sejagat raya.