Tiga

753 84 18
                                    

Genap 5 tahun sejak Seokmin menjadikan Haeun sebagai kekasihnya dan kini Haeun telah resmi menjadi calon istrinya.

"Morning, Sayang"

"Mm, morning. Ada apa kau menelpon pagi-pagi seperti ini?"

"Apa kau ada kuliah hari ini?"

"Hari ini aku libur. Tapi sebenarnya aku ingin melamar pekerjaan di salah satu toko bunga yang ada di kota. Bagaimana menurutmu?"

"Mm, itu bagus. Tapi kenapa kau ingin bekerja?"

"Ya, aku hanya ingin mencoba part time. Lagi pula aku juga bisa sambil mengumpulkan uang untuk pernikahan kita, kan?"

"Aaw, kau sangat manis, Haeunku"

"Eum, aku tau kalau aku manis"

"Aku memang tak salah memilih calon istri. Baiklah, jam berapa aku harus menjemputmu?"

"Bagaimana kalau jam 9? Tapi memang hari ini kau tak ada kuliah juga?"

"Eum. Dosen Park membatalkan kuliah hari ini. Kalau begitu jam 9 aku akan berada di depan rumahmu. Sampai jumpa, Sayang"

"Sampai jumpa, Seoku"

Setelah menutup telepon, Haeun segera mandi dan bersiap-siap. Dia memakai celana jeans hitam yang dipadukan dengan kaos putih dan sweater pink.

Jarum jam tepat menunjukkan pukul 9 dan benar saja, terdengar suara bel rumah yang dibunyikan. Haeun segera turun dan membuka pintu. Setelah berpamitan pada ibunya, Haeun dan Seokmin pun berangkat.

Tujuan pertama adalah toko bunga. Sebenarnya kemarin Haeun melihat ada tulisan bahwa toko tersebut membutuhkan karyawan. Namun Haeun tidak langsung melamar ke sana karena dia ingin meminta persetujuan dari kedua orang tua dan juga Seokmin tentunya.

Beruntung, tulisan tersebut masih tertempel pada pintu depan toko bunga itu. Dan akhirnya Haeun mendapatkan pekerjaan yang dia inginkan.

"Yeay! Akhirnya besok aku bekerja, Seok"

"Mm, selamat ya", kata Seokmin sambil mengusap kepala Haeun yang membuat rambutnya sedikit berantakan, "kalau begitu, ayo ke taman bermain untuk merayakannya"

"Mm, ayo!"
Haeun pun menggandeng tangan Seokmin dan berjalan dengan sangat gembira.

Sesampainya di taman bermain, mereka memainkan apa saja yang bisa mereka mainkan. Dari yang paling ekstrim hingga akhirnya mereka bermain bianglala untuk mengakhiri hari panjang mereka. Tawa dan bahagia tak lepas dari wajah kedua insan yang dimabuk asmara ini. Sepanjang hari mereka selalu bergandengan tangan seolah tak mau melepaskan satu sama lain, seolah ini adalah hari terakhir mereka untuk bertemu.









Tring









Seokmin mengecek hp nya karena ada pesan yang masuk. Setelah membacanya, senyum yang sejak tadi terukir di wajahnya seketika hilang. Haeun melihat perubahan raut wajah Seokmin itu.

"Hei, ada apa?", kata Haeun pelan.

Seokmin menatap Haeun dan berusaha tetap tersenyum.

"Ah, apa kau lapar? Bagaimana kalau kita makan? Aku sudah sangat lapar", Seokmin menarik tangan Haeun namun Haeun hanya diam di tempat.

"Kamu kenapa, Seoku?", Haeun menatap Seokmin penuh tanya.




















































Seokmin menghembuskan nafasnya kasar, "Aku akan menceritakannya sambil makan, ok?"

Haeun pun mengangguk.



^-^ tbc ^-^

Semoga ada yang nunggu :)

A Piece Of You [Lee Seokmin] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang