Enam

545 63 2
                                    

Satu tahun kemudian..

Haeun membuka kedua matanya dan mendapati ibunya yang tertidur di samping ranjang sambil memegangi tangannya. Haeun merasa kepalanya sedikit pusing.

Merasa ada pergerakan, ibu Haeun pun terbangun dari tidurnya.

"Haeun? Kau sudah bangun, Sayang?"

"Ah, iya, Ma. Kenapa Mama tidur di sini?", tanya Haeun masih sambil memegangi kepalanya.

"Apa kau menginginkan sesuatu, Sayang? Kau mau makan apa, eum?", Mama Haeun tidak menjawab pertanyaan Haeun.

"Apa saja buatan Mama pasti aku suka"

"Baiklah. Mama buatkan bubur dulu ya. Kau istirahatlah dulu", ibu Haeun pun berjalan menuju dapur.

"Kenapa Mama menyuruhku istirahat? Aku kan baru saja bangun tidur", batin Haeun.

Ketika Haeun akan beranjak untuk mencari hp nya, dia baru menyadari ada selang infus yang terpasang di tangannya.

"Kenapa aku diinfus? Ah, sudahlah. Nanti saja aku tanyakan pada mama"

Haeun meraba sekitarnya, mencoba menemukan hp nya. Nihil. Haeun tidak menemukan hp nya di atas tempat tidur. Dia pun mencari di atas nakas dan meja belajar tetapi tetap tidak ada hp nya di sana. Haeun membuka satu per satu laci yang ada di nakas dan meja belajarnya dan akhirnya dia melihat hp nya di sana, di laci terbawah nakas samping ranjangnya.

"Kenapa aku menaruhnya di sini?", pikirnya.

Haeun tak mau ambil pusing. Dia ingin segera membuka hp dan melihat apakah ada pesan atau panggilan dari Seokmin. Tiba-tiba saja Haeun merasa sangat merindukan kekasihnya itu. Tapi sial, ternyata hp nya kehabisan baterai. Sekarang Haeun mencari charger agar hp nya bisa terisi daya lagi. Setelah selesai menancapkan charger pada hp nya, ibu Haeun masuk membawa bubur dan juga air putih di atas nampan.

"Ma, kenapa hp ku ada di laci? Aku tak ingat pernah menaruhnya di sana"

"Ah, Mama juga tidak tau. Bukannya kau yang menaruhnya sendiri? Mungkin saja kau lupa", kata ibu Haeun sambil duduk di tepi ranjang Haeun.

"Benarkah? Ya, mungkin saja aku lupa", kata Haeun sambil tertawa, "Ah iya, lalu kenapa aku memakai infus?"

"Kemarin kau tiba-tiba pingsan. Jadi Mama meminta dokter untuk memasang infus. Sudahlah. Sekarang makan dulu ya"

Haeun hanya mengangguk-angguk. Kemudian ibu Haeun pun menyuapi anak semata wayangnya itu.

"Ma, apa Seokmin menghubungiku kemarin?"

"Ah, sepertinya tidak. Mungkin dia sedang sibuk"

Terlihat raut kecewa dari wajah Haeun. Padahal dia sangat merindukan kekasihnya, tapi sepertinya Haeun harus bertahan sedikit lebih lama lagi.

"Oh iya, Ma. Jam berapa sekarang? Aku harus ke toko bunga"

"Toko bunga? Untuk apa?"

"Tentu saja untuk bekerja. Apa Mama lupa kalau aku bekerja di sana?"

"Ah, kemarin Mama sudah mengajukan cuti untukmu. Kau kan sedang sakit. Jadi pemilik toko mengijinkanmu untuk istirahat dulu di rumah"

"Tetap saja aku tak bisa ijin terlalu lama, Ma. Pemilik toko pasti membutuhkan bantuanku. Lagi pula sekarang aku sudah merasa baikan", kata Haeun sedikit meninggi.

"Pokoknya kau tidak boleh kemana pun sampai kau benar-benar sembuh. Mama akan menelepon dokter untuk memastikan keadaanmu"

Haeun menghela nafas kasar,"Baiklah. Terserah Mama saja"

"Mama mengkhawatirkanmu, Sayang. Kau tau kan, kau anak satu-satunya yang Mama miliki. Mama sangat menyayangimu", kata ibu Haeun dengan lembut sambil mengusap kepala Haeun.

"Iya, Ma. Maaf, aku sudah kasar tadi"

"Ya sudah. Kau selesaikan ini ya. Mama akan menelepon dokter dulu agar dokter bisa cepat sampai di sini", ibu Haeun menyodorkan mangkuk bubur yang masih berisi setengah lalu mengecup kepala Haeun dan berlalu keluar kamar.




Setengah jam kemudian, dokter pun datang dan memeriksa Haeun. Suhu badan dan kondisi Haeun dinyatakan normal. Selang infus yang menempel pada tangan Haeun juga dilepas. Setelah memberikan beberapa resep obat, dokter pun pamit untuk kembali ke rumah sakit.

"Lihat kan, Ma. Aku baik-baik saja. Jadi besok aku sudah boleh kembali bekerja ya?", Haeun memohon.

"Mm, baiklah. Sekarang minumlah obatnya dulu lalu istirahat"

"Siap, Ma", kata Haeun dengan gembira.



^-^ tbc ^-^

Ehe, namanya juga short story ( ͡° ͜ʖ ͡°)

A Piece Of You [Lee Seokmin] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang