Delapan

553 57 21
                                    

Selama hampir seminggu, Seokmin dan Haeun selalu melakukan banyak hal bersama. Ya, seperti pasangan pada umumnya, Seokmin akan menjemput Haeun setiap pagi dan mengantarnya pulang sehabis bekerja. Mereka juga selalu makan siang bersama. Bahkan beberapa kali Haeun sempat membuatkan bekal, hasil dari latihan memasaknya. Setiap malam pun Seokmin selalu mengirimi pesan atau pun menelepon Haeun.

Akhir minggu ini, Haeun libur bekerja sehingga dia menghabiskan waktunya seharian bersama Seokmin. Seokmin pun mendapat jatah libur setelah studi banding kemarin. Jadilah sekarang mereka berdua berjalan-jalan di sebuah area perbelanjaan. Mereka memang tidak berniat membeli apapun. Hanya sekedar melihat-lihat dan mencoba beberapa pernak-pernik ataupun barang-barang couple. Tak lupa mereka mengambil banyak foto berdua.

Setelah lelah berkeliling, Seokmin dan Haeun pun singgah di sebuah kedai es krim. Panas terik matahari membuat Haeun menginginkan sepotong es krim coklat favoritnya.

"Oh iya, Seok. Bagaimana kau bisa kembali lebih cepat?"

"Aku ingin segera bertemu dengan calon istriku jadi aku segera menyelesaikan semuanya"

"Apa itu mungkin?", Haeun mengerutkan dahinya.

"Tentu saja. Buktinya sekarang aku ada di sini"

"Em", Haeun mengangguk beberapa kali, "Jangan pernah meninggalkanku terlalu lama lagi, oke? Aku bisa mati bila terlalu lama jauh darimu"

"Maafkan aku, Sayang. Tapi berjanjilah kau akan baik-baik saja", Seokmin tersenyum lembut.

"Tentu aku akan baik-baik saja selama kau ada di sisiku"

"Eii, kenapa sekarang kau jadi pandai sekali menggombal?", kata Seokmin sambil memencet hidung Haeun dengan gemas. Haeun hanya tersenyum mendapat perlakuan seperti itu dari Seokmin.

Setelah selesai memakan es krim, Seokmin dan Haeun kembali berkeliling. Kali ini mereka pergi ke taman kota dan hanya berjalan-jalan sambil mengambil beberapa foto juga. Kemudian setelah sore, mereka memutuskan untuk singgah ke pantai terlebih dahulu untuk melihat matahari terbenam sebelum Seokmin mengantarkan Haeun pulang.

Suasana pantai sore itu sangat romantis. Tak banyak orang yang ada di sana. Langit terlihat berwarna jingga. Seokmin dan Haeun pun duduk berdua di atas pasir sambil berpegangan tangan. Haeun juga menyandarkan kepalanya di bahu Seokmin. Tempat yang paling dirindukannya selama Seokmin berada di Jerman.

Setelah langit berubah gelap, Seokmin pun mengantar Haeun pulang.

"Terima kasih untuk hari ini, Seok"

"Tidak. Aku yang seharusnya berterima kasih. Kau sudah mau menungguku selama ini", Seokmin menggenggam erat kedua tangan Haeun.

Haeun tersenyum manis sambil menatap kedua mata Seokmin.

"Maaf sudah membuatmu menunggu terlalu lama"

"Berhentilah meminta maaf, Seok. Lagi pula sekarang kan kau sudah kembali"

Kini Seokmin yang tersenyum sambil terus menatap kedua mata Haeun.

"Haeun!"

Ibu Haeun yang melihat Haeun di depan rumah segera memanggilnya. Haeun pun menengok.

"Iya, Ma?"

"Sedang apa kau di situ, Sayang? Masuklah. Di luar sangat dingin"

"Iya sebentar, Ma. Aku sedang berbicara pada Seokmin", kata Haeun lalu kembali mengalihkan pandangannya pada Seokmin.

"Kau tak mau mampir dulu?"

"Ah, lain kali saja. Ini sudah malam. Lagi pula aku juga belum mandi", jawab Seokmin sambil tertawa.

"Mm, baiklah kalau begitu. Hati-hati di jalan ya"

Perlahan Seokmin mendekatkan dirinya pada Haeun dan mengecup lembut bibir Haeun. Haeun reflek menutup matanya. Haeun bisa merasakan ketulusan dan juga kerinduan yang tersalur dalam pagutan mereka berdua. Kemudian Seokmin pun melepas tautannya dan menatap dalam ke arah manik Haeun.

"Jaga dirimu baik-baik, Haeunku. Selamat tinggal"

Haeun hanya tersenyum. Dia sangat malu menyadari bahwa Seokmin baru saja menciumnya. Haeun pun berbalik dan berjalan masuk ke dalam rumah.

Setelah beberapa langkah, Haeun berhenti.

"Kenapa Seokmin mengucapkan 'selamat tinggal'? Bukankah seharusnya 'sampai jumpa'?", pikirnya.

Haeun kembali berbalik ke arah Seokmin namun Seokmin sudah pergi.

"Ah, kenapa dia cepat sekali? Nanti saja aku tanyakan lewat telepon", kata Haeun dalam hati kemudian melanjutkan langkahnya kembali.



^-^ tbc ^-^

A Piece Of You [Lee Seokmin] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang