Lembar 4 : Her Guardian (bagian 2)

976 43 10
                                    



Penyusup yang sering memasuki istana akhir-akhir ini membuat Raja Barda mengambil keputusan ekstrem. Pria dengan kekuasaan mutlak itu memerintahkan Putri Unique sekaligus Pangeran Franco dan Pangeran Yasa untuk meninggalkan istana. Mereka direncanakan untuk pergi menuju ke tempat peristirahatan keluarga kerajaan di selatan kerajaan. Dimana tidak ada satupun orang yang mengetahui lokasinya karena berada di kedalaman hutan mistis yang dijaga penuh oleh tentara kerajan. Tentu saja perjalanan mereka dirahasiakan baik dari pihak rakyat kerajaan maupun petinggi kerajaan yang lain. Raja Barda ingin meminimalisir ancaman yang akan mendatangi Unique.

Unique menyingkap kain penutup jendela keretanya, menatap ke arah Alford yang menjaga sisi kereta. "Ada apa Tuan Putri?" Untuk sejenak Unique tidak menjawab pertanyaan Alford. Gadis itu mengamati sekitarnya, memindai untuk menemukan satu orang yang nyatanya tidak ada dimanapun. "Putri Unique?"

Unique menatap heran Alford, "Apakah Agni tidak ikut dalam perjalanan kita?" Unique memang beberapa hari ini jarang melihat sosok dengan tubuh tertutup perban tersebut. Seolah sosok Agni belakangan ini memang sengaja tidak muncul, atau menghindarinya.

"Sesuai perintah Raja Barda, Tuan Agni akan tetap berada di istana untuk melakukan suatu urusan."

Unique mengernyitkan dahinya, "Bukankah tugas utama kalian adalah menjagaku? Memangnya apa yang urusan yang diminta oleh ayah untuk dikerjakaan oleh Tuan Agni?"

Alford terdiam sejenak, seakan menimbang untuk memberitahukan urusan tersebut pada Unique ata tidak. "Sebenarnya di istana sudah ada orang yang menyamar sebagai anda, dan saat ini Tuan Agni sedang menjaga orang tersebut. Jadi bisa dibilang Tuan Agni sedang mengecoh para penyusup yang datang ke istana." Unique mengangguk mengerti, tidak lagi bertanya pada Alford.

Perjalanan yang menempuh waktu satu hari penuh itu sangat melelahkan, terlebih bagi Unique yang memang baru pertama kali melakukan perjalanan ke luar istana. Saat tiba di tempat peristirahatan yang ada di dalam hutan tersebut, matahri sudah mulai tenggelam, menyisakan keheningan yang cukup mencengkam di dalam hutan. Jika saja tidak ada Honey yang berjalan berdampingan dengan dirinya, Unique yakin jika dirinya tidak mampu berjalan lebih jauh ke dalam kediaman itu.

Setelah semalaman menghabiskan waktu untuk beristirahat, Unique akhirnya bisa menikmati waktunya untuk menjelajah tempat peristirahatan milik keluarganya. Namun sebelum itu, dia melakukan sarapan bersaa Pangeran Franco dan Pangeran Yasa. "Selamat pagi." Pangeran Franco tersenyum seraya membalas salamnya sedangkan Pangeran Yasa hanya mengangguk dengan wajah merah padam. "Jadi apa yang akan kalian lakukan hari ini?"

Pangeran Francolah yang menjawabnya pertama kali. "Bagaimana kalau kita berjalan-jalan di hutan, udara di sana pasti menyejukkan."

"Mungkin aku akan berburu. Dan hasil buruannya untuk menu makan malam nanti," gumam Pangeran Yasa menimpali perkataan Pangeran Yasa. Unique yang melihat gelagat Pangeran Yasa yang mencoba sekuat tenaga menarik perhatiaannya hanya bisa tersenyum ke arah pria tersebut.

"Kalau begitu semoga berhasil Pangeran Yasa." Pangeran Yasa menunduk malu karena Unique mau berbicara panjang lebar padanya, sedangkan Pangeran Franco melirik sedikit tidak suka.

"Kalau begitu aku juga akan berburu. Akan aku tunjukkan kalau aku lebih ahli." Unique terkekeh kecil dan menyemangati Pangeran Franco yang terlihat tertantang. "Lalu bagaimana denganmu, Unique? Apa yang akan kau lakukan hari ini?"

"Hanya mengelilingi bangunan ini."

Kali ini Pangeran Yasa menatap ke arah Unique, memperingatkan gadis itu, "Meskipun hanya mengelilingi bangunan, anda harus tetap bersama pengawal anda, Putri Unique. Kita tidak ingin anda mengalami kejadian yang sama, bukan." Unique mulanya ingin membantah jika kejadian tersebut tidak mungkin terjadi lagi saat ini, mengingat dimana mereka berada sekarang. Namun melihat dua orang pria di depannya menatapnya dengan pandangan tegas dan penuh kecemasan tersirat, Unique hanya bisa mengangguk tanpa membantah.

Immortal GuardianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang