Lembar 5 : Confusion & Decision

913 42 4
                                    

Alohaaa, jumpa lagiii.

berita bagus untuk kalian nih karena bang Agni datang, oh yeaaay. nah untuk menutupi rasa rindu, aku buatin part yang lumayan panjang nih, semoga memuaskan yaa. makasih juga atas bintang yang akhir-akhir ini bertebaran dan sering dimasukin ke reading list kalian. aku seneeng banget karena biasanya notif aku berisikan update an cerita orang lain sekarang isinya notif cerita aku. yuhuuuu jadi girang sendiri aku.

Oke, karena aku udah update berarti aku akan hiatus cukup lama lagi untuk bersemedi dan mengumpulkan imajinasi untuk cerita disebelah. wkwkwkwk, jangan kaget jika baru tahun depan update yaa, mungkin habis tahun baru kali ya, wkwkwkwk

so lets enjoy the show, psssst watchout of the typoooo

***

Seminggu setelah kejadian jatuhnya Unique dan Agni ke dalam jurang, akhirnya Raja Barda memerintahkan agar Unique beserta rombongan untuk kembali masuk istana. Selain karena keamanan di dalam istana sudah dipastikan terkendali, Raja Barda juga ingin mencegah bencana yang kemungkinan akan terjadi lagi jika Unique tetap berada di luar sana. Selama itu pula, Unique tidak bisa menggerakkan kakinya akibat cedera yang dialami pergelangan kakinya. Menyebabkan gadis itu tidak bisa keluar dari kamarnya tanpa bantuan dari orang lain.

"Apakah aku mengganggumu, Unique?" Unique mengalihkan pandangannya dari buku yang dibacanya, menatap ke arah ayahnya yang baru saja membuka pintu kamarnya.

"Tidak ayah, aku hanya sedang membaca. Ada apa?"

Raja Barda berjalan ke arah putrinya. Mendudukkan dirinya di pinggiran tempat tidur, di samping Unique yang tengah bersandar pada kepala tempat tidur. "Ini tentang pinangan Pangeran Franco dan Pangeran Yasa. Apa kau sudah memutuskan pinangan mana yang akan kau pilih?"

Unique memilin tepian selimutnya, mengalihkan rasa gugupnya saat ini. "Aku masih belum bisa memilih, ayah."

Raja Barda menghela napas. Sudah hampir satu bulan kedua pangeran itu berada di kerajaannya. Sudah seharusnya mereka diberikan kepastian pinangan mana yang akan dipilih dan kemudian kembali ke kerajaan mereka masing-masing. "Apa waktu yang ayah berikan belum cukup? Atau kau belum cukup mengenal mereka berdua?"

Unique menggelengkan kepalanya. "Bukan begitu, hanya saja ada hal lain yang sedang aku pikirkan." Lebih tepatnya, Unique sedang memikirkan tentang Agni. pria itu sukses mencuri perhatian Unique sejak keduanya terjatuh kedalam jurang. Tidak, bahkan saat mereka beruda bertemu, Unique sudah tertarik dengan pria tersebut. Seolah ada sebuah magnet yang membuat Unique tidak bisa melihat ke arah lain dan selalu mencari sosok itu seorang. "Ayah, apakah aku harus memilih dari mereka. Tidak bisakah aku menolak keduanya."

Raja Barda mengerutkan dahinya, merasa aneh dengan pertanyaan Unique. "Apa maksudmu Unique. Apa kau berniat menolak pinangan Pangeran Franco dan Pangeran Yasa?" Keterdiaman Unique membuat Raja Barda menyimpulkan jika tebakannya benar. "Jadi ada apa Unique, apa alasan kau menolak pindangan mereka?"

Unique tidak bersuara. Tangannya yang sedari tadi memilin pinggiran selimut mulai memegang erat kain tersebut, menyalurkan rasa gugupnya yang makin bertambah. "Itu, hanya saja, aku merasa tidak cocok dengan mereka berdua. Jadi aku tidak bisa memilih diantara keduanya."

Raja mengepalkan tangannya. Otak cerdasnya tau kemana arah pembicaraan anak satu-satunya itu melihat dari gelagatnya. "Kau sudah mempunyai calonmu sendiri, benar bukan." Tidak ada suara dari Unique, semakin membenarkan tebakan Raja Barda. "Siapa dia? Apakah ayah mengenalnya?"

Unique kembali terdiam. Pikirannya kini kembali terarah kepada Agni. entah perasaan dari mana, dirinya merasa jika ini semua salah. Unique merasa bersalah jika memilih pinangan Pangeran Yasa maupun Pangeran Franco. Tapi bersalah kepada siapa? Kepada pria itu. "Unique, jawab pertanyaan Ayah."

Immortal GuardianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang