Lembar 6 : It's Begins

713 37 7
                                    

Hai, ini mungkin postingan terakhir sebelum aku UAS yaa. selama 2 minggu kedepan aku ada UAS jadi aku nggak bisa melanjutkan cerita ini untuk sementara. Untuk update di cerita sebelah diusahakan nanti malam setelah aku lanjutin yaa. jadi see ya

oh ya seperti biasa, awas typo

            Agni berkuda di antara belantaa hutan yang sunyi. Dia baru saja mengantarkan Pangeran Yasa, yang telah menyelesaikan masalah persiapan pernikahannya dengan Putri Unique, menuju perbatasan kerajaan kemarin dan baru kembali sehari setelahnya. Perjalanan selama dua hari penuh itu tidak membuat laki-laki itu beritirahat sejenak karena kelelahan. Dia malah tidak sabar untuk kembali ke kerajaan tempatnya selama beberapa tahun terakhir menjadi tempat tinggalnya.

Keadaan hutan yang sunyi senyap, dan hembusan angin yang lembut nyatanya mampu merasuk ke balik perban yang dikenakan Agni. laki-laki memberhentikan kudanya, memandang sekitar yang hanya dilingkupi oleh kegelapan. Meski kegelapan melingkupi hutan tersebut tapi Agni tetap memandang sekitarnya.

Terasa seperti rumahnya.

Agni tanpa sadar memejamkan matanya, membayangkan tempat bernama rumah yang ada di benaknya. Cahaya matahari yang terik tapi menghangatkan. Suara hewan dalam hutan yang bersautan. Suara hembusan angin yang menari-nari dengan pepohonan di sekitarnya. Dan yang paling dia rindukan, suara tawa ceria dari sosok bergaun polos.

Sosok gadis yang tertawa riang. Berlarian kesana-kemari dengan kaki polosnya menyelusuir hutan hanya untuk bersenang-senang. Saat sore menjelang, bau harum akan tercium dair gubuk mereka yang kecil—Bau makanan dari masakan yang sosok buat. Atau saat di pagi hari, suara tinggi yang membangunkan Agni dari tidur lelapnya. Semua itu adalah hal yang Agni rindukan dari rumahnya. Seandainya saja—,

Agni terkesiap. Hidungnya mencium bau terbakar yang sangat kuat. Hembusan angin yang kuat menerbangkan arang hitam hasil pembakaran. Lalu pancaran cahaya yang kemerahan makin memperkuat dugaan Agni bahwa ada kebakaran di suatu tepat. Tunggu dulu—

Agni memincingkan matanya, melihat arah cahaya kemerahan yang datang. Kemudian menyadari dari mana semua ini berasal. Keraajaan. Itu berarti Unique juga terancam. Agni segera memacu kudanya. Dia tidak mempedulikan bahwa kudanya baru saja beristirahat beberapa menit lalu.

Setelah membelah hutan pinggir kerajaan, barulah Agni bisa memasuki daerah kerajaan berupa rumah-rumah penduduk yang cukup padat. Kuda Agni yang tadinya berlarian dengan bebas menjadi agak tersendat akibat banyaknya warga kota yang berlarian kesana-kesini. Keadaan semakin kacau saat semburan api terlihat keluar dari istana dan mengenai salah satu atap warga terdekat. Hanya tinggal menunggu waktu sampai semua yang berada di dekitar istana rata degan tanah akibat kebakaran.

Agni langsung turun dari kudanya. Tanpa mengikat kuda berwarna coklat itu, dia langsung berlari menuju ke arah gerbang istana. Terlihat banyak yang masuk dan keluar dari gerbang tersebut. Beberapa diantaranya tentara kerajaan yang berduyun-duyun membawa air di dalam ember. Agni segera menghentikan salah satunya.

"Apa yang terjadi? Dimana Putri Unique? Dimana Raja Barda?" tanya Agni dengan remasan kuat di tangannya. Saat ini dia benar-benar di terjang oleh rasa ketakutan yang selama ini selalu dirasakannya.

"Saya tidak tau Tuan, tau-tau sudah ada api. Kami juga tidak mengetahui dimana Raja Barda dan Tuan Putri. Yang saya tau mereka berdua tadi sedang berbincang di ruangan Raja Barda." Tentara itu segera pergi untuk mengambil air sedangkan Agni masih terpaku melihat jilatan api yang semakin membesar.

Agni tidak tau apa yang menggerakkan tubuhnya, yang dia tau dia segera berlari menuju istana. Disaat itu pula dia segera meniup peluitnya yang langsung di sahut oleh burung hantunya. "Cepat cari Unique!" seakan bisa mengerti perkataan Agni, burung hantu berwarna abu-abu itu segera melayang pergi mengitari istana sedangkan Agni sudah menerjang masuk ke dalam istana yang diselimuti api.

Immortal GuardianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang