Lembar 8 : Penyair

573 30 2
                                    

Maaf kalau kali ini partnya pendek. Sudah mulai banyak misteri bertambah dan satu persatu mulai terungkap. Setelah ini klimaks akan datang.

***

Perjalanan mereka akhirnya kembali dilanjutkan setelah hampir seharian mereka berdiam diri di pondok di bawah naungan pohon besar tersebut. Unique kembali berkuda bersama dengan Alford sedangkan Agni memimpin di depan diikuti Alford baru Honey di belakang. Ketiga kuda itu sudah berlari selama empat jam dan menurut Agni, setelah satu jam perjalanan, mereka akan sampai di kerajaan Pangeran Yasa.

Unique masih terpaku memandang punggung Agni. Unique masih memipikrkan apa yang dikatakan Agni tadi saat mereka berdua duduk di depan perapian. Agni memang mengatakan jika pondok tersebut adalah rumahanya, itupun juga terlihat dari bagaimana pria itu tau seluk beluk rumah itu. namun yang mengganjal di pikiran Unique bukan hal itu tetapi hal lain.

Siapa yang tinggal bersama Agni di rumah itu.

Rumah itu meski nampak tua, Unique bisa menilai jika rumah itu dulunya memiliki sentuhan feminin yang mengisyaratkan jika rumah itu dihuni oleh seorang wanita. Apalagi ruang yang digunkana oleh Unique sangat feminin dan terlihat sekali jika itu terlihat seperti kamar seorang wanita. Jadi besar kemungkinan jika Agni tidak tinggal sendirian di rumah itu. lalu siapa wanita yang mungkin tinggal bersama Agni? Ibunya kah, kakak perempuannya kah, atau adiknya kah?

Sayangnya Unique tidak sempat menanyakan itu. salahkan saja Honey yang tiba-tiba berteriak karena tidak mendapati sosok Unique di dalam kamar. Hal itu menyebbakan kegaduhan sebentar tapi sukses merusak suasana yang terbangun diantara Agni dan juga Unique. Akhirnya Unique tidak bisa bertanya lebih lanjut akna rasa penasarannya.

"Kita sudah sampai." Uniqe mengerjapkan matanya saat pemandanga matanya mendapati pemandangan indah di depannya. Dirinya mengira jika kerajaannya adalah kerajaan paling indah yang pernah ada, tapi setelah melihat pemandangan di depannya ternyata sama indahnya dengan kerajaannya dulu.

Mengingat kerajaannya dulu membuat Unique kembali bersedih.

"Jangan bersedih Tuan pUtri. Kami masih disini bersama anda/" Uniqe mengangguk dengan semangat di tengah air matanya yang kembali mengalir di pipinya. Agni benar, masih ada para pengawalnya yang setia berada disisinya.

Seperti yang diperkirakan, kerajaan Pangeran Yasa sudah mengetahui apa yang tela terjadi dengan kerajaan milik Uniqe. Bahkan Pangeran Yasa sudah mengirim prajurit terbaiknya untuk menyeldiki lebih lanjut siapa dalang atas hangusnya kerajaan Unique. Bahkan Pangeran Yasa sudah menunggu kedatangan Unique seolah pria itu tau bahwa Unique akan datang cepat atau lambat.

"Aku senang kau selamat, Unique." Unique tersenyum lembut atas ucapan Pangeran Yasa. Pria itu menggiring Unique beserta rombongannya memasuki istana, melewati lorong-lorong panjang dengan arsitektur tak kalah menawan dari milik Istana Unique.

"Aku sangat menyesal kejadian ini menimpa kerajaanmu Unique. Aku juga turut berduka cita atas meninggalnya ayah dan ibumu."

Unique lagi-lagi tersenyum sendu. Pikirannya otomatis langsung terarah ke kenangannya bersama kedua orang tuanya. "Yah, aku juga tidak menyangka jika mereka akan meninggalkanku secepat ini."

"Kau tidak sendirian Unique. Masih ada aku dan pengawalmu. Kami akan selalu ada untukmu." Sekali lagi Unique tersenyum atas kata penghibur yang diucapkan oleh Pangeran Yasa, membuat pria itu merasa senang karena bisa mengibur calon istrinya. "Ah, ayah dan ibumu sedang berada di luar kerajaan jadi akan aku perkenalkan kepada mereka nanti. Selain itu, aku ingin memperkenalkan kalian dengan sosok spesial di kerajaan ini."

Pangeran Yasa langsung menggiring mereka ke sebuah ruangan yang di penuhi oleh buku di setiap dindingnya. Di tengah-tengahnya terdapat meja kecil yang terdapat buku super tebal di atasnya. Disekeliling meja tersebut terdapat karpet berbulu nyaman yang sangat nyaman untuk di duduki. Satu-satunya penghuni yang berada di dalamnya adalah sosok berjubah hitam kusam berambut putih panjang yang tengah menatap seksama pada sisi dinding berisi buku tersebut.

Immortal GuardianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang