Lembar 9 : A Fairytale (bagian 1)

555 28 2
                                    

Holaa, sudah ku publish nih. cepet kan yaaa. Tenang, emang sengaja kok karena emang udah direncanain cerita ini tamat bulan Februari. Doain aja selesai sesuai jadwal yaa, soalnya akan ada cerita penggantinya nih. Masih sejenis kok, fantasi? Atau scifi? Aku masih bingung genrenya apa tapi pasti menarik kok. Well semoga aja Menarik. Okeee, langsung aja yaa

Awas typoooo

***

Senandung alam menemani sosok gadis yang berjalan dengan riang tersebut. Gadis dengan gaun cerah berwarna coklat tersebut tengah menenteng kayu bakar untuk perapiannya di kala musim dingin yang akan datang. Kaki mungilnya yang polos tanpa alas kaki menyusuri jalanan hutan yang sering di lalui oleh penduduk desa di pinggiran hutan.

Suara benda yang menghantam tanah dengan cukup keras disisi kirinya menarik perhatian gadis berambut hitam tersebut. Gadis tersebut sempat tersentak kaget akibat suara yang memekikan telinga tersebut, sebelum akhirnya rasa penasarannya terbit mendengar suara tersebut. Dengan perlahan, kaki mungilnya berputar arah menuju sumber suara yang menimbulkan suara tersebut.

Tangannya yang terlihat lembut itu menyingkap semak belukar di depannya, dan seketika itu juga dia tersentak kaget. Tepat di sisi lain semak belukar tersebut, gadis tersebut menemukan sosok pria yang tengah bangkit dari posisi terlentangnya. Pria berambut pirang hampir coklat menyala tersebut hanya memakai bawahan yang panjang berwarna hitam tanpa atasan. Membuat dada bidang pria tersebut terlihat dan tanpa sadar pipi gadis tersebut bersemu merah merona.

Namun mata hitam kelam dari gadis tersebut mengalihkan pandangannya dari dada pria tersebut ke arah belakang pria di depannya. Tepatnya pada bayanganan besar yang menempel pada punggung pria tersebut. Dan saat pria tersebut berdiri dan membelakanginya, suara terkesiap keluar dari mulut gadis itu.

Itu sayap. Sayap yang sangat besar.

Suara terkesiap itu ternyata terdengar oleh pria bersayap itu. pria itu sontak berbalik mencari sumber suara sedangkan gadis itu langsung menunduk untuk menyembunyikan dirinya. Namun sepertinya usaha gadis tersebut percuma karena pria tersebut melihat siluet tubuhnya.

"Siapa disana? tunjukkan dirimu."

Gadis tersebut gemetar ketakutan saat mendengar suara berat yang terdengar dingin tersebut. Namun saat mendengar suara derap langkah kaki yang mendekat, gadis itu spontan berdiri hanya untuk menemukan sosok pria tersebut sudah berdiri sangat dekat dengan posisinya. Gadis itu makin gemetar ketakutan.

"Manusia. Apa maumu?" tanya pria tersebut dengan suara pelan tapi cukup membuat bulu kuduk gadis itu meremang. Tanpa sadar gadis tersebut memeluk erat kayu di dekapannya. Karena gadis di depannya tidak juga menjawab, pria tersebut makin geram. "Aku bilang, apa maumu?"

"A...aku hanya me...mengumpul...kan ka...yu bakar." Gadis itu tanpa sadar melangkah ke belakang sedikit demi sedikit. Merasa terintimidasi oleh tatapan tajam makhluk entah apa namanya di depannya ini.

"Kalau begitu segera enyah dari sini, makhluk rendahan. Dan awas jika kau sampai menyebarkan rumor tentang aku. Aku akan langsung memburumu!" Gadis itu menelan ludahnya kesulitan. Namun saat pria di depannya memberikan tatapan mengancam, gadis itu langsung mengangguk mengerti.

Gadis itu pun langsung berjalan meninggalkan makhluk bersayap itu setelah diusir dengan suara sentakan cuku keras. Namun sebelum benar-benar menghilang di balik pepohonan, gadis itu kembali menatap ke belakang. Menangkap sosok makhluk bersayap itu merisngis kesakitan saat memegang kedua sayap besarnya.

Keesokan harinya, gadis itu kembali melewati tempat dia bertemu dengan makhluk bersayap itu. gadis itu bersembunyi di semak-semak, mengintip mencari sosok makhluk yang sebenarnya membuatnya penasaran itu. makhluk itu masih ditempatnya, duduk bersandar pada salah satu pohon. Pandangannya mengarah ke langit, terlihat sekali jika makhluk tersebut ingin sekali terbang.

Immortal GuardianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang