Selamat datang kembali, pangeran.
Selamat datang lagi ke dalam hatiku yang sudah luluh lantah karenamu.
Dengan sepenuh hormat aku akan menerimamu lagi.
Dan dengan penuh hormat pula aku siap untuk menerima setiap luka yang akan kau torehkan lagi.Mungkin aku harus menggelar sebuah karpet merah untuk menyambutmu.
Tapi maaf, aku sudah terlalu lelah untuk menyambutmu.
Aku hanya berusaha pasrah ketika perasaan itu kembali berjalan anggun di dalam pikiranku.Setidaknya aku hanya perlu menunggu.
Yah, sambil memegang sebuah bendera putih yang siap untuk ku lambaikan kapan saja jika aku menyerah.
Menyerah karena aku terlalu mencintaimu.
Menyerah karena kau sudah terlalu banyak mengisi hatiku.
Menyerah karena, kau telah menggores banyak luka baru di hatiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untaian Kata
PoesieHanya ini yang mampu aku curahkan, pangeranku. Tentang cinta. Tentang hiruk pikuk kehidupan. Hingga tentang perpisahan. Dari upik abu, yang selalu mencintaimu.