Terkadang aku sempat berpikir
Siapa aku sebenarnya?
Siapa aku diantara miliyaran orang di dunia ini?
Apakah aku berharga?
Apakah aku sempurna untuk beberapa hal?Memang aku bukan seorang pemimpin
Aku hanyalah seorang pemimpi
Yang hanya menggantungkan hidup
Pada doa-doa dan usahaMemang aku bukan seorang politikus
Yang tahu menahu tentang seluk beluk pemerintahan
Yang tahu tata cara hukum
Tapi aku hanyalah rakyat biasa
Yang hanya bisa mengikut tanpa bicaraMemang aku bukanlah sesorang yang ratu
Yang diperlakukan istimewa
Dengan segala kemewahannyaTapi apa?
Siapa aku sebenarnya?Aku hanya seorang upik abu
Yang menyempil diantara orang lain
Yang menjadi seonggok debu
Yang dititup angin lalu
Yang hanya bisa menjadi parasit
Walau terkadang itu sakitTapi kenapa?
Takdir selalu menyerahkanku pada kenyataan yang menyakitkan
Mengantarku pada jurang kesedihan
Menenggelamkanku pada lautan penyesalanKalaulah aku memang tak pantas
Kenapa aku selalu dilibatkan?Haruskah aku selalu menjadi orang bodoh?
Yang berjuang mati-matian
Demi sebuah impianHaruskah aku menjadi batu?
Yang hanya bisa diinjak
Tapi tetap diam semata
Walau terkadang sakit
Tapi tetap tidak menjeritHaruskah aku menjadi sebuah robot?
Hanya bisa digerakkan orang lain
Tanpa ada kata ampun yang berarti
Walau lelah badan berdiri
Tapi hati kuat sendiriAku tidak bisa dijadikan mainan
Aku bisa menjadi pemimpin
Aku bisa menjadi politikus
Aku bisa menjadi seorang ratuTapi, siapa aku sebenarnya?
Siapa aku diantara mereka yang sempurna?
Akulah upik abu yang teraniaya
Yang hanya bisa berdoa kepada-Nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Untaian Kata
PoesíaHanya ini yang mampu aku curahkan, pangeranku. Tentang cinta. Tentang hiruk pikuk kehidupan. Hingga tentang perpisahan. Dari upik abu, yang selalu mencintaimu.