Dikamar tampak kelihatan Renata sedang berbaring dengan menghadap ke langit-langit atap rumahnya, dia sedang membayangkan sesuatu hal, dia tersenyum-senyum seperti sedang mendapatkan hadiah doorprize yang besar. Renata merasakan hatinya berdebar-debar, dia merasakan senang yang begitu luar biasa hingga tak bisa diungkapkan, tetapi dia bingung dengan hatinya, mengapa harus jatuh kepadanya.
Tiba-tiba handphone berbunyi, Renata langsung bangun untuk mengambil handphonenya tersebut di meja sebelah ranjangnya dan segera mengangkatnya.
"Ren, apakah ada PR buat besok? " suara laki-laki dengan nada yang halus mempesona. Aldo.
"Tidak ada Do" jawab Renata halus.
"Oke Ren terimakasih" Aldo kemudian menutup telfonnya.
Aldo yang duduk di tempat tidur kamarnya, setelah mengakhiri telfon dengan Renata ia langsung menidurkan badannya sambil menaruh handphone didadanya, muka yang menghadap keatas melihat langit-langit rumahnya sambil membayangkan seorang Renata yang tadi bersamanya saat pulang sekolah, yang kemaren belajar kelompok bersama, yang selalu ada dihadapannya, dibayangannya, dan dimana mana.
Kemudian Aldo tertidur terlelap hingga pagi.
Banyak siswa yang berlalu lalang mencari kenyamanan untuk menikmati waktu istirahat, ada yang duduk sendiri sambil memakan sepotong roti dengan coklat dan keju, ada yang sedang asik berdua berpacaran berpegangan tangan, dan ada juga yang lagi mengerjakan PR duduk didepan kelas, sedangkan Aldo dan Riko sedang makan dikantin, berdua, hal ini sudah biasa dilakukan oleh dua anak bersahabat ini, sejak dulu kelas sepuluh mereka sudah seperti ini, makan selalu berdua sambil ngobrolin hal-hal yang lagi update, berbagai hal yang mereka berdua pilih sebagai topik pembicaraan.
"Riko, elo nanti kemana? " Tanya Aldo sambil menyuapkan sesendok makanan ke mulutnya.
"Enggak kemana-mana, kenapa Do? " jawab Riko, dan berbalik bertanya.
"Nanti lo ikut gue ke Renaisans Coffe" Jawab Aldo dengan tegas.
"Okelah" jawab Riko singkat.
Renata dengan Rara yang sedang duduk santai di teras depan rumah Renata, mereka berdua baru selesai mengerjakan tugas. Rara terus menurus mengisi mulutnya dengan kue kacang coklat yang disuguhkan oleh Renata, kemudian Renata menyandarkan kepalanya ke bahu Rara.
"Apa mungkin rasa yang gue rasain ini di rasain juga ya? " ucap Renata dengan mata yang tertuju kepada langit yang biru.
"Ha...? Maksud kamu Ren? " Rara bertanya bingung kepada Renata.
"Apakah Aldo ngerasain apa yang aku rasain" Renata memperjelas maksut perkataan sebelumnya.
"Jadi kamu jatuh cinta sama Aldo Ren? " Rara terkejut
Renata pun hanya menganggukkan kepalanya.
Tempat parkir yang penuh dengan kendaraan, Aldo bingung ingin memarkir Greenlan dimana. Memang Renaisans Coffe ini adalah tempat yang bagus dengan konsep yang menarik, tentu dengan harga yang pas dengan kantong pelajar, makanya tempat ini adalah tempat langganan Aldo dengan Riko untuk duduk santai,menikmati waktu luang. Setelah menemukan tempat parkir untuk Greenlan, Aldo dan Riko masuk, mereka memilih meja A17 tempat favoritnya, karena di meja ini bisa sambil melihat pemandangan indahnya kota dengan jelas. Mereka memesan Hot Black Coffe kesukaannya. Lalu sambil menunggu pesanan datang mereka mengobrol.
"Gue malu Ko" Aldo memulai percakapan.
"Haa??? Malu apa Do" muka Riko terpelongo mendengar omongan Aldo.
"Lo ngerti gue anaknya gimana kan. Gue tuh nggapernah deket dengan yang namanya cewek" Aldo mulai mengeluarkan isi curahan hatinya.
"Terus?" jawab Riko singkat namun penasaran.
"Gue tertarik sama seseorang Ko" Aldo mempertegas kalimat sebelumnya yang di ucapkannya.
"Elo tertarik sama Renata. Ya bagus dong" Riko sambil menaikkan satu alis mata kanannya.
"Loh kok elo tau?" Aldo terkejut dengan jawaban Riko.
"Denger nih Do. Elo jadi sahabat gue tidak sehari dua hari. Elo sahabatan sama gue sejak kecil. Gimana gue nggak tau" nada halus yang diucapkan oleh Riko yang sambil mendekatkan wajahnya ke Aldo.
"Vena kemarin juga ngomong ke gue kalo elo pulang bareng sama Renata. Iya kan" lanjut Riko yang kali ini menyandarkan badannya ke kursi.
"Iya gue kemarin pulang bareng Ko, sebenarnya sih ya nggak sengaja Ko, gue mau pulang tiba-tiba ada Vena dan Renata di depan sekolah nunggu jemputan, yasudah Renata gue ajak pulang, kan lagipula rumahnya searah sama rumah gue" penjelasan Aldo lengkap.
"laitu elo ngga malu Do" ucap Riko.
"Kemarin kan gue nda sengaja Ko. Seusai kejadian itu gue malemnya langsung ngerasain yang ngga bisa gue rasain. Gue mikirin dia terus" jawab Aldo kepada Riko.
"Elo jangan terburu-buru dulu. Pastiin perasaan lo yang sesungguhnya, kayak gimana perasaan lo ke Renata" nasihat yang diberikan Riko kepada Aldo.
"Iya kali ya, gue harus pastiin dulu perasaan gue" Aldo berbicara dengan agak sedikit terheran.
Kemudian datang pelayan yang mengantarkan pesanan mereka berdua, Aldo dan Riko segera menyeduh minumannya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tangga Tanya -Sebuah Cinta SMA-
RomanceKejadian yang tak bisa dihindari oleh seorang Aldo, merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya kepada seseorang yang membuat hatinya terbuka untuk cinta. Rasa yang mulai tumbuh di jenjang SMA, yang penuh dengan tanda tanya. Tanda tanya dari cinta s...