Satu hari yang ku benci dari kebersamaan kita
Yaitu hari dimana kita harus berpisah***
Cinta ....
Sebuah anugrah terindah yang tercipta dari sebuah rasa, melahirkan kasih sayang, kenyamanan, dan kebahagiaan tanpa kata..
Tetapi..
ketika merah muda menjadi abu abu, Pandangan menjadi kelabu, menyisakan hati yang lara.. semua tak seperti sedia kala, putuslah segala asa, meninggalkan hati yang terluka....manis yang ada..menyisakan pahit yang kurasa..
THIS IS LOVEPHOBIA***
"Mamahku bilang kami akan pindah keluar kota." Cowok yang kini menjadi lawan bicaranya itu mengerutkan kening. "Kenapa?!.."
Cewek disampingnya menggeleng pelan sambil memasang wajah gelisah. "Gimana kalo nanti kita gak bisa ketemu lagi?!" gerutu Cewek diusia remajanya itu.
Cowok itu memberi sebuah senyuman."Kita pasti bakal tetep sama - sama."ucapnya.
"Janji?!" tanya cewek itu penuh harap Ia mengajukan jari kelingkingnya. "Iya janji." ucap cowok yang sedari tadi menjadi lawan bicaranya seraya membalas mengajukan kelingking. Kelingking mereka kini saling berhimpit. keduanya tersenyum senang.
"Tapi besok minggu kami akan berangkat!" senyum cewek itu memudar. Ia menundukkan kepalanya.
Cowok itu mendongak melihat langit yang masih sangat biru lalu tersenyum dan berkata "Dalam pertemuan pasti ada perpisahan, tetapi jika memang sudah takdir kita bisa dipertemukan kembali, tunggu aja takdir mempertemukan kita." Sebenarnya ada rasa tak rela untuk melepaskan tetapi menurutnya itu yang terbaik untuk sementara waktu.
Cowok disebelahnya mengangkat wajahnya dan melirik sahabatnya itu, ia begitu mempercayai semua ucapan yang keluar dari bibir cowok itu.
"Baiklah,"ucapnya sambil menunjukkan senyumnya "..Semoga saja takdir mempertemukan kita kembali." lanjutnya. Tanpa ia sadari air matanya menetes "Aku pasti bakal rindu banget sama kamu"."Apa boleh, malam minggu besok kita ketemu di taman untuk terakhir kalinya disini!!!" Bujuk Cewek yang merupakan sahabat Cowok disampingnya itu dari ia masih berada di taman kanak kanak yang sama hingga saat ini. Ia mengusap air mata sahabatnya dan mengusap kepalanya lalu beranjak dari tempat duduknya.
"Yuk pulang, awan hitam udah mulai berdatangan tuh." Cowok itu mengulurkan tangannya pada sahabatnya yang belum beranjak dari tempatnya. Dibalasnya uluran tangan itu.
***
Teriknya sinar matahari hingga rintiknya air hujan tak membuat cewek berambut ikal itu beranjak dari tempatnya. Sudah cukup lama ia menanti kehadiran seseorang di taman itu, tetapi sosok yang dinanti tak kunjung datang. Rasa khawatir mulai menyelimuti hatinya.
Setelah lama menunggu dan tak ada tanda - tanda bahwa orang yang ia harapkan akan datang, cewek itu memutuskan untuk pulang. Karena matahari sudah tak menampakkan dirinya.
"Sudah terlambat."sepatah kata terucap dibibir mungil cewek berumur 13 tahun itu. Ia tersenyum miris, sorot matanya pun menjadi sayu.
Cewek itu berjalan menyusuri trotoar dibawah rerintikan air hujan yang semakin lama menjadi deras. Ia menatap jalanan dengan tatapan kosong, tanpa peduli pada yang terjadi disekitatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE PHOBIA
Teen Fiction[Ongoing] "Tapi, Klo bukan karna semua itu, gue gak akan kenal lo!" Seru Arga. "Semua cowok ternyata emang sama aja ya, hobby mainin hati cewek." Chinta tersenyum miring. *** Cinta .... Sebuah anugrah terindah yang tercipta dari sebuah rasa, melahir...