Terkadang ada beberapa hal yang tidak terduga di dunia ini termasuk datangnya kamu dihidupku
***
Chinta dan Gishel berjalan menyusuri koridor untuk menuju kelas. Pandangan Chinta fokus kepada buku paket sejarah yang sedang ia bawa, sementara Gishel fokus menatap layar handphone miliknya.
Bruk
Chinta terjatuh ia meringis kesakitan, rasanya seperti menabrak sesuatu yang keras, lututnya lecet dan hampir mengeluarkan darah. Dengan sigap Gishel langsung menghampiri sahabatnya yang terjatuh diatas lantai koridor.
"Modus," Suara laki - laki itu membuat kedua gadis spontan mendongak melihat orang yang baru saja tabrakan dengan Chinta.
"What?! itukan kak Arga,nta. Most Wanted Boy sekolah kita, itu loh kakak kelas kita yang ikut lomba basket di luar kota, dia udah balik." bisik Gishel dengan nada kagum kepada Chinta.
Chinta tak memperdulikan apa yang Gishel bicarakan, ia mengambil posisi untuk berdiri diambil bukunya yang tergeletak lalu ia berdiri dan mengambil jarak dari cowok itu.
"Sorry karena gue udah nabrak lo. Tapi gue gak ada niat mau modusin lo, lo sama temen lo aja yang menuhin jalan." ucap Chinta ketus sambil menahan sakit di lututnya.
"Ayo shel!" ajak Chinta yang langsung pergi dari hadapan cowok itu, ia terpaksa berjalan terpincang - pincang karena luka di lututnya.
Sementara cowok yang bernama Arga itu dan ketiga teman tidak menyangka cewek yang barusan bertabrakan dengannya bisa melawan balik dengan kata - kata ketusnya. Karena biasanya setiap kali ada cewek yang menabraknya ntah disengaja atau tidak akan menangis karena beberapa ucapan ketus yang Arga lontarkan kepada mereka.
"Nice Ga, gue udah dapet tantangan yang pas buat lo!." Seru Rio.
Mereka memang sedang bermain taruhan pada Arga dengan hadiah sebuah mobil.
Arga menaikkan satu alisnya. Dan Rio mulai membisikkan tantangannya pada Arga.
Arga berbalik arah ia mendekati Chinta yang masih berada tak jauh dari situ karena jalannya yang tak bisa cepat. Ia menggenggam pergelangan tangan Chinta, ia begitu penasaran dengan cewek dihadapannya itu. Cowok itu langsung saja mengangkat tubuh Chinta. Semua mata yang berada di koridor sekolah tertuju pada mereka.
Chinta terkejut, ia mendongak menatap sosok orang yang menariknya secara paksa dan menggendongnya saat ini. "Turunin gue sekarang!!" pinta Chinta dengan meronta, hingga tubuhnya kembali terjatuh ke lantai.
"Perbuatan lo ini udah termasuk pelecehan!" Seru Chinta dengan tubuhnya yang bergetar hebat.
"Gue mau tanggung jawab, salah?!" balas Arga dengan mengangkat satu alisnya.
Arga melihat tangan Chinta yang gemetaran, cowok itu berjalan mendekat ke arah Chinta, diikuti langkah mundur cewek itu.
"Gue gak butuh bantuan lo," balas Chinta yang kemudian berjalan menuju ruang UKS disusul dengan Gishel dibelakangnya.
Chinta tak kuat lagi ia berusaha menghentikan tubuhnya yang gemetaran itu. Ia merasa mual dan pusing.
"Lo kenapa, Nta?" Tanya Gishel khawatir. Chinta berlari mendekati tong sampah dan mengeluarkan isi perutnya dari mulut. Beruntungnya disana sepi tak ada orang selain mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE PHOBIA
Novela Juvenil[Ongoing] "Tapi, Klo bukan karna semua itu, gue gak akan kenal lo!" Seru Arga. "Semua cowok ternyata emang sama aja ya, hobby mainin hati cewek." Chinta tersenyum miring. *** Cinta .... Sebuah anugrah terindah yang tercipta dari sebuah rasa, melahir...