Kamu, bagai obat yang menghilangkan sakitnya luka yang aku derita
- Chinta -
***
"Nta?!" panggil Arga.
"Hm?"
"Aku tau, kamu mau pacaran sama aku cuman untuk ngehilangin phobia kamu." Ucap Arga, yang membuat Chinta terdiam.
Mereka berdua masih berada diparkiran sekolah. Chinta menatap Arga penuh tanya akan maksud ucapannya tadi.
"Kamu cinta sama aku gak?" tanya Arga, cewek dihadapannya masih saja membisu.
"Aku-- aku gak tau, Kak." Balas Chinta.
"Klo phobia lo udah sembuh, lo bakal jauhin gue?" Tanya Arga lagi dengan raut wajah kecewa dan nada bicaranya yang berubah. Cowok itu terlalu terbawa perasaannya.
Chinta tersenyum, "Klo boleh jujur, Kak. Hati dan perasaanku udah mulai terbuka. Dan yang mengisi kekosongan itu adalah orang yang sekarang ada didepanku." Jelas Chinta yang membuat Arga kembali tersenyum.
"Coba lihat siapa yang bicara." Goda Arga.
"Tapi--"
"Tapi apa?" tanya Arga.
"Belum terisi seutuhnya." Balas cewek itu. Arga mencubit pipi Chinta, gemas melihat wajahnya yang manis.
Arga menggandeng Chinta dan mengantarnya ke kelas. Seluruh pasang mata menatapnya iri, dan kesal. Yah, cewek itu tak peduli. Karena ia bukan tipe orang yang peduli dengan caci maki. Hidupnya sudah terlalu berat.
"Ngapain pake dianter sih," Ucap Chinta begitu sampai dikelas.
"Aku mau pamer ke yang lainnya, klo aku punya kamu." Balas Arga santai, yang membuat wajah cewek itu memerah.
"Tau gak Nta, aku bisa diabetes nih."
"Kok gitu?!"
"Setiap hari ketemu kamu sih, terlalu manis."
"Apaan sih, udah kekelas sana. " balas Chinta yang merasa wajahnya udah semerah kepiting rebus.
Arga terkekeh, "Aku gak mau kamu ngira aku orang yang dingin. Yah maunya sih kelihatan romantis depan kamu doang. Tapi kamu selalu bilang 'gak cocok klo yang ngomong iceboy sekolah'. " Arga menirukan gaya bicara Chinta.
Chinta terkekeh.
"Aku punya kejutan buat kamu, jadi kamu gak boleh kemana - mana waktu istirahat." bisik cewek itu ditelinga Arga.
Arga hanya mengangkat alisnya, Ia sudah terlalu biasa dengan kata kejutan.
"Paling cuman ngasih coklat, atau apalah itu." balas Arga.
"Lihat aja nanti!" Seru Chinta dan mengusir Arga untuk pergi kekelasnya.
Begitu memasuki kelas pun Chinta dihantui banyak pertanyaan oleh Gishel. Dan Amara? Cewek itu langsung menelpon Chinta.
-----
"Lo pacaran sama Chinta, Ga?" Tanya Galang setelah mendengar gosip tentang Arga dan Chinta.
"Iya," Balas Arga sumringah.
Spontan Galang menampar wajahnya, "Gue gak lagi mimpi kan?"
"Gak lah bego."
"Habisnya lo tiba - tiba senyum, hebat ya si Chinta itu."
"Gue seneng Arga balik kek dulu, lo udah bisa move on." Sambung Angga.
"Mobil gue bakal hilang nih, habis lo putusin Chinta." Ucap Rio, yang membuat Angga dan Galang bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE PHOBIA
Teen Fiction[Ongoing] "Tapi, Klo bukan karna semua itu, gue gak akan kenal lo!" Seru Arga. "Semua cowok ternyata emang sama aja ya, hobby mainin hati cewek." Chinta tersenyum miring. *** Cinta .... Sebuah anugrah terindah yang tercipta dari sebuah rasa, melahir...