Hanya berbeda satu hari dari pernikahanku dan Baekhyun ayah sudah harus berangkat ke luar negeri untuk urusan pekerjaannya.
Ah aku mengerti sekarang mengapa ayah harus cepat menikahkanku karena kepergian ayah untuk membantu kantor cabang yang baru di buka di luar negeri. Maka dari itu ayahku di promosikan menjadi kepala cabang.
Ayah memberitahukanku tadi pagi ketika kami bertiga selesai sarapan pagi di rumah.
Ah mengingat pagi tadi, aku dan Baekhyun habis di goda oleh ayah. Aku jadi mengingat bagaimana semalam aku dan Baekhyun berada di kamar yang sama.
Semalam adalah malam pertama aku dan Baekhyun resmi menjadi seorang suami dan istri. Setelah acara selesai kami bertiga pulang ke rumahku.
Dan itu berakhir dengan suka atau tidak aku harus tidur satu kamar dengan Baekhyun. Tadi malam adalah malam tercanggung yang pernah aku rasakan.
Sungguh, aku tidak pernah tidur dengan pria manapun seumur hidupku bahkan dengan ayah pun aku tidak pernah tidur berdua sejak kecil.
"Kau mandi lah terlebih dahulu baru aku." Ucap Baekhyun dengan canggung.
Aku tidak menjawab hanya memanggutkan kepalaku sebagai jawabannya. Lalu kemudian aku segera mengambil baju tidurku dalam lemari dan pergi ke kamar mandi.
Aku sengaja mandi sedikit lama dari biasanya, ah demi Tuhan dan alam semesta aku tidak tahu harus berbuat apa sungguh.
Ketika aku kembali dari kamar mandi kulihat Baekhyun sedang melihat-lihat kamarku.
"Aku sudah selesai, giliranmu." Aku mangatakannya seraya memberikannya sebuah handuk baru untuk di pakai.
Baekhyun kemudian berjalan ke kamar mandi tanpa menjawab dan mengeluarkan sepatah katapun lagi.
Aku meringkuk di atas kasur, aku gugup sangat gugup. Aku rasa ini tidak bisa di biarkan seperti ini aku dan Baekhyun belum terlalu lama kenal dan kalau kami melakukan "itu" bukankah terlalu cepat?
Sudahlah aku tidak peduli, aku tidak ingin memikirkannya terlalu jauh sungguh daripada aku gugup lagi lebih baik aku tidak usah memikirkan hal itu.
Baekhyun selesai mandi dan kembali masuk ke kamarku dengan pakaian tidurnya lengkap.
Aku melihatnya, dia bahkan sangat tampan dengan rambutnya setengah kering itu. Aku mengerjapkan mataku berkali-kali berusaha fokus.
"Itu-"
Baekhyun mulai bicara namun sedikit gugup entah kenapa.
"Kenapa?" Aku juga sedang berusaha untuk tenang ini.
"Ah tidak hanya ingin bertanya, apa itu topi milikmu? Tapi terlalu kecil bukan?"
Ah topi yang ada di atas lemari yang memang sengaja aku pajang itu memang bukan topi orang dewasa melainkan topi untuk anak berusia 6 tahun.
"Itu memang topi anak-anak." Ucapku.
"Eh? Kenapa kau menyimpan topi anak-anak?" Dia terlihat penasaran sekali dengan alasan aku menyimpan topi itu.
"Aku suka topi itu, itu topi kesukaanku dulu aku sering memakainya untuk sekolah dan pergi sampai tidak muat lagi."
"Kau membelinya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Married By Accident [COMPLETED]
FanfictionIni semua terjadi karena Ayah Jieun yang memaksa Jieun untuk segera menikah dengan pria pilihan Jieun sendiri atau di jodohkan dengan pria yang sama sekali Jieun tidak suka, bahkan menyebut namanya saja Jieun sudah tidak sudi. Disaat masa tenggat ya...