Aku baru saja keluar dari ruangan Profesor Shin selaku pembimbing tugas akhirku ketika Kyungsoo menarikku paksa.
"Kyungsoo." Aku memanggil namanya seakan dengan memanggil namanya Ia akan sadar dengan apa yang di perbuat padaku.
Tapi aku salah Kyungsoo mengabaikan panggilanku dan terus menarikku ke sebuah ruangan. Ruangan kelas untuk kuliah dan menguncinya? Aku bingung dan sedikit takut.
Kyungsoo menatapku tajam, aku hanya bisa menunduk. "Duduklah Ji." Pinta Kyungsoo dengan lembut.
Aku mengikuti perintahnya, dan kemudian Kyungsoo mengambil sebuah kursi dan meletakkannya di depanku. Dia masih menatapku tajam, aku bahkan masih tidak berani menatap wajahnya.
"Lihat aku Ji."
Aku masih diam tidak bergeming.
"Kumohon, lihat aku Ji." Ucapnya lagi.
Aku memberanikan diri akhirnya menaikkan wajahku untuk melihat Kyungsoo.
"Apa pipimu masih sakit?" Tanya Kyungsoo.
Aku sontak langsung memegang pipiku. Ternyata Kyungsoo tahu insiden tadi rupanya.
"Jawab aku Ji, apa pipimu masih sakit?" Tanya Kyungsoo sekali lagi.
Aku tidak tahu apa yang salah denganku hingga aku menangis sekarang bukannya menjawab pertanyaan Kyungsoo.
Melihat aku menangis Kyungsoo mendekatkan dirinya padaku dan memelukku. "Maafkan aku." Katanya lirih.
Aku masih enggan membuka mulutku untuk bersuara, aku hanya ingin menangis. "Demi Tuhan Jieun, maafkan aku." Ucap Kyungsoo lagi.
Aku mengeratkan tanganku yang melingkar di pinggang Kyungsoo. Aku tidak sanggup mengingat kejadian tadi pagi di depan gedung fakultas.
Ketika aku baru turun dari mobil karena pagi tadi Baekhyun bersikeras ingin mengantarku, dia memang masih mengambil cuti pernikahan jadi dia masih tidak mempunyai kesibukan apapun.
Aku berjalan setelah memastikan Baekhyun sudah pergi, hari ini aku ada janji dengan Profesor Shin untuk mengecek lagi hasil tugas akhirku.
Aku melihat Eunji dan Bomi sudah ada di depan fakultas. Aku menghampiri mereka hanya ingin untuk menyapa karena aku juga sedang terburu-buru untuk bertemu dengan Proffesor Shin.
Plaaakk!!!
Eunji menampar pipi kananku begitu keras. Aku tidak tahu apa yang terjadi, kenapa Eunji menamparku aku tidak tahu kesalahan apa yang sudah aku perbuat.
"Kau sudah punya suami Jieun, bagaimana bisa masih menggoda Kyungsoo!" Bentak Eunji.
Aku tertegun mendengar bentakan Eunji, aku menggoda Kyungsoo? Kapan? Aku rasa aku tidak pernah sekalipun aku menggodanya.
"Aku tidak pernah menggoda Kyungsoo!" Aku membentaknya balik.
Plaakk!!
Sekarang pipi kiriku yang di tampar oleh Bomi. "Jangan berpura-pura lagi Jieun, kami sudah tau semuanya." Kata Bomi dengan nada yang tidak kalah tinggi juga.
Aku menatap tajam Eunji dan Bomi, sungguh aku ingin sekali marah. Bagaimana mereka bisa bilang aku menggoda Kyungsoo di saat aku tidak melakukan apa-apa.
Bahkan aku sudah tidak bertemu Kyungsoo sejak hari pernikahanku tiga hari yang lalu. Kyungsoo seakan lenyap di telan bumi dan aku pun juga tidak sedang dalam mencarinya. Karena urusan aku dan Kyungsoo sudah ku anggap selesai.
"Kalian pikir apa yang kalian lakukan di pagi hari! Mengganggu ketenangan orang saja." Itu suara Yoongi teman satu angkatan denganku, Eunji dan Bomi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married By Accident [COMPLETED]
FanfictionIni semua terjadi karena Ayah Jieun yang memaksa Jieun untuk segera menikah dengan pria pilihan Jieun sendiri atau di jodohkan dengan pria yang sama sekali Jieun tidak suka, bahkan menyebut namanya saja Jieun sudah tidak sudi. Disaat masa tenggat ya...