"Apa Baekhyun hyung pergi ke Bucheon?" Sehun bertanya dari seberang sana.
"Bagaimana kau bisa tahu?" Aku terkejut ketika Sehun mengetahui kepergian Baekhyun.
"Dengan siapa?" Tanya Sehun lagi tidak sabar.
"Kau ini kenapa sih Sehun? Aku tidak mengerti." Aku benar-benar tidak mengerti maksud dari Sehun menanyakan tentang Baekhyun.
"Jawab aku saja." Ingatkan aku untuk memasukkan Sehun ke dalam yang teman yang keras kepala.
Aku mengerlingkan kedua bola mataku, sedikit malas untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari Sehun.
"Kang Soyou." Jawabku singkat.
"Berarti benar dugaanku." Ujarnya.
Walau Sehun tidak dapat melihatku sekarang tapi aku sedang mengernyitkan kedua dahiku, aku semakin tidak mengerti dengan Sehun.
"Dugaan? Dugaan apa?" Tanyaku tidak sabar.
Hell, karma cepat datangnya bukan tuan Oh Sehun.
"Tidak apa, kau jaga diri ya selama tidak ada Baekhyun hyung."
Apa ini?
Tidak apa katanya?
Heol, aku merasa sedang di permainkan dengan seorang laki-laki sok tampan bernama Oh Sehun sekarang.
"Ya! Oh Sehun! Kau mau mati?" Aku memakinya melalui telepon.
Sehun hanya terkekeh kecil disana mendengar makianku. Sudah sinting rupanya pria ini, ah aku harus memberitahukan Jinri bahwa kekasihnya ini sudah gila.
"Jieun, matikan saja teleponnya jika kau ingin aku mati."
Aku di buat penasaran oleh ucapannya tapi dia bahkan masih bisa mengajakku bercanda? Ini benar-benar sudah keterlaluan.
Aku yang sedang dalam perjalanan ke rumah dengan menggunakan bis ini, sedang menahan malu karena telah memakinya melalui telepon di depan banyak orang di dalam bis dan sekarang dia mengajakku bercanda? Benar-benar Oh Sehun ingin mati muda.
"Kau dimana?" Tanyaku mencoba menahan emosiku.
"Aku? Di rumah, kenapa?"
Bagus, bis ini juga melewati halte dekat rumah Sehun sebentar lagi.
"Bertemu denganku lima belas menit dari sekarang di kedai dekat rumahmu, kalau kau dalam waktu lima belas menit dari sekarang tidak muncul, aku tidak akan segan untuk mendatangi rumahmu dan menyeretmu keluar."
Setelah menekankan kata terakhir itu pada Sehun aku langsung memutuskan panggilan teleponnya secara sepihak.
Tidak mau tahu, bagaimana reaksi Sehun yang jelas aku sudah muak dengan segala teka-teki dan kalimat-kalimat menggantung yang selalu membuatku penasaran.
Baekhyun, Kyungsoo, Chanyeol dan sekarang Sehun, kenapa para pria-pria ini senang sekali bermain tebak-tebakan denganku? Sungguh aku seorang wanita yang di penuhi dengan rasa penasaran. Menggantungkan kalimat-kalimat juga aku rasa telah menjadi hobi baru mereka sekarang.
Aku turun dari bis dan segera berlari ke kedai yang aku maksud tadi untuk menemui Sehun. Dan tenaga tidak terbuang sia-sia ketika aku menemui Sehun yang sudah duduk di salah satu kursi di dalam kedai tersebut.
Aku menghampirinya, pria ini tersenyum padaku seperti tidak mempunyai dosa padaku. Kita lihat saja sampai berapa lama Ia akan mempertahankan senyumannya sok polosnya itu.
"Kau terlambat satu menit dua puluh tujuh detik Lee Jieun." Kata-kata itu menyambutku ketika aku sudah berada di depannya.
Tanpa menjawab sapaan sarkastik dari Sehun aku langsung mendudukkan diriku pada sebuah kursi yang terletak di depan Sehun. Aku menatap Sehun dengan serius dan penuh pertanyaan yang terngiang di dalam otakku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married By Accident [COMPLETED]
FanficIni semua terjadi karena Ayah Jieun yang memaksa Jieun untuk segera menikah dengan pria pilihan Jieun sendiri atau di jodohkan dengan pria yang sama sekali Jieun tidak suka, bahkan menyebut namanya saja Jieun sudah tidak sudi. Disaat masa tenggat ya...