"Selamat atas kelulusanmu Jieun." Ucap Baekhyun seraya memberikan sebuket bunga mawar padaku.
Aku tersenyum dan mengambil bunga pemberian dari Baekhyun. "Terima kasih, ini harum." Aku menghirup aroma bunga tersebut.
"Tentu saja, aku meminta pada penjualnya agar memilihkan bunga mawar yang paling harum di tokonya." Aku tertawa renyah mendengar lelucon Baekhyun.
"Selamat Jieun." Jinri memelukku dan aku balas memeluk Jinri tidak lama, sudah di lepas lagi. "Jieun, selamat ya." Ucap Sehun yang juga memberikanku sebuket bunga lebih besar dari yang di berikan Baekhyun.
"Oh Sehun, tidakkah kau berpikir ini sudah keterlaluan?" Aku menatap Baekhyun karena tidak mengerti dengan ucapannya barusan.
"Kenapa? Apa aku melakukan kesalahan?" Tanya Sehun dengan penuh kebingungan.
"Kau ini benar-benar ya, lihat buket bungamu lebih besar dari punyaku. Aku ini suaminya Sehun, harusnya kau memberikannya yang lebih kecil."
"Hyung, dengarkan aku. Kau tau kenapa punyaku lebih besar dari buket punyamu?"
Baekhyun menggeleng.
"Tentu saja itu karena kau pelit hyung, padahal itu juga untuk istrimu sendiri." Baekhyun terlihat cemberut.
"Aku tidak pelit! Jieun ayo kita beli satu buket lagi yang lebih besar." Aku, Jinri dan Sehun tertawa melihat tingkahnya Baekhyun.
Dia sangat menggemaskan dan juga menjengkelkan di waktu yang bersamaan. "Tidak perlu Baekhyun, aku lebih suka bungamu karena ini darimu." Baekhyun kembali mengulas senyuman yang sudah menjadi salah satu hal-hal yang aku sukai.
Hari ini adalah hari kelulusanku, akhirnya aku lulus setelah melewati drama-drama kehidupan kuliahku.
Aku senang, bahkan sangat senang aku bisa lulus dengan nilai yang memuaskan. "Kau kenapa Jieun?" Tanya Jinri yang membuat Sehun dan Baekhyun menoleh ke arahku.
Aku tersenyum ke mereka bertiga dan menggelengkan kepalaku pelan sebagai jawabannya.
"Kau sungguh tidak pandai berbohong, Jieun." Tegur Sehun dan aku hanya memutar kedua bola mataku.
"Sudah, Jieun baik-baik saja mungkin dia hanya merindukan ayah disaat moment seperti ini." Aku menatap Baekhyun seketika air mataku turun perlahan dari tempatnya.
Aku bahkan tidak ingat kapan aku mengumpulkan air mata ini di pelupuk mataku sampai mereka bisa meloloskan diri mereka dengan mudahnya.
Kau cengeng Jieun.
Baekhyun mendekatiku dan memelukku erat. "Ayah tadi menelponku katanya selamat atas kelulusanmu Jieun dan ayah sudah mempunyai hadiah kelulusan untukmu dirumah." Aku kembali menatap Baekhyun.
Baekhyun dengan segala ucapan yang keluar dari bibirnya itu memang suatu hal yang menghibur dan menenangkan untukku.
Aku melepaskan pelukannya Baekhyun dan menatap Jinri juga Sehun yang sedang saling merangkul.
"Ayo kita rayakan kelulusanku hari ini, aku yang akan traktir." Aku mengatakannya dengan senyumanku.
Tidak, ini hari bahagiaku ada atau tidak adanya ayah aku akan tetap merasakan ayah dan ibuku berada di dekatku sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married By Accident [COMPLETED]
FanfictionIni semua terjadi karena Ayah Jieun yang memaksa Jieun untuk segera menikah dengan pria pilihan Jieun sendiri atau di jodohkan dengan pria yang sama sekali Jieun tidak suka, bahkan menyebut namanya saja Jieun sudah tidak sudi. Disaat masa tenggat ya...