2 - Cowo ganteng tak dikenal

123 9 0
                                    

---

"Udah ah bantu aja, niat gue kan baik" Ivan pun mendatangi gita dan langsung mengambil novel pd bagian rak atas dari belakang gita.
"Nih Novel nya" kata kak Ivan memberi buku itu pada Gita.
Gita terkejut dan langsung membalikan badan ke belakang mengikuti Sumber suara itu.
"Eh Makasih" kata gita sambil mengambil novel yg dia inginkan tadi. Jarak mereka kurang lebih hanya 10cm jadi mata mereka bertemu saling tatap.
"Ini cewe cantik, ngeliatnya adem, ehh ngga ngga, hrs ttp sm pendirian gue. Ga peduli. Tapi kok gue deg deg an gini" kata Ivan dalem hati.
"Iya sama sama" jawab Ivan dan berlalu meninggalkan Gita.

---

"Eh tuh cowo siapa ya baik bnr nolongin gue padahal kan gakenal"
Kata Gita dlm hati.
"Ahh bodoamat yg penting gue udh dpt novel nyaa yeyy" Kata gita sambil memeluk novel yang dia inginkan tadi.
Lalu gita berjalan menuju petugas perpustakaan untuk meminjam novel tadi.
Karna jam istirahat sudah hampir habis Gita segera kembali ke kelas nya. Ketika di jalan dia memikirkan hal yg terjadi di perpustakaan tadi. Antara dia dan cowo itu.
"Kok gue kepikiran yg tadi yaa, ihh gila deg deg an gue tadi mana tuh cowo ganteng " kata Gita dalam hati.
"Mata dia melemahkan gue" kata Gita sambil tertawa kecil.

***

Bel tanda pulang sekolah berbunyi. Aku dan Riska beserta teman teman sekelas meninggalkan ruangan kelas.
"Ris lo pulang sm siapa?"
"Gue sendiri bawa motor, lo mau nebeng? Ayok" ajak Riska.
"Oh kirain ga bawa motor tdi gue mau ajak lo bareng biar sekalian tau rumah lo. Ga kok gue juga bawa motor" jawabku.
"Ohgitu ntar hari minggu aja kita jalan terus gue ajak kerumah gue" kata riska mengajak ku.
"Okedehh"
"Gimana lo tadi? Ga kesasar kemana2 dulu kan balik ke kelas? Hahaha" kata Riska sambil tertawa meledek.
"Ga kok. Eh tadi ya di Perpus gue ketemu cog.. Eh ga deng"
"Hayoh lo ketemu cog apa? cogan ye? terus gimana dia deketin lo lagi kaya Barra di kantin tadi?"
"Enggaaa, eh iya ehh engga sih ya gitu dehh"
"Cieee loh banyak amat yg dketin lo baru masuk juga bagi gue satu sih. Makanya jangan cantik cantik amat jadi org gitt"
"Ihh anjir lo mah engga" jawab gita kesal.
"Yauda gue balik duluan yaa lo ati ati awas digodain mamang siomay dpn sekolah juga ntarr hahahaaha byeee" kata Riska meledek sambil melambaikan tangan dan berlalu.
"Dasar ya punya temen baru rese banget emangg-_" kata Gita.

Akhirnya aku menuju parkiran dan mengendarai mtor ku untuk pulang kerumah.
"I'm not looking for somebody
With some superhuman gifts
Some superhero
Some fairytale bliss
Just something I can turn to
Somebody I can kiss
I want something just like this
Doo-doo-doo, doo-doo-doo" (bacanya gausa sambil nyanyi ya guys😝)
Seperti biasanya aku memang hobyy menyanyi apalagi kalau bosan sambil mengendarai motor, tak perduli walaupun orang orang di sekitar ku memperhatikanku.
Tak lama motorku terasa tak seimbang dan aku hampir jatuh, aku segera menghentikan motorku.
"Eh ini mtor kenapa ga biasa nya pdahal kan baru di service"
Aku mengecek apakah ada yg salah dengan motor ku dan ternyata benar ban nya kempes.
"Ahh elahh make kempes segala mana gue belum paham daerah sini apalagi tempet nambal ban, sial sial"
Sudah sekitar 10 menit aku berjalan menuntun motorku, tetapi aku tidak juga menemukan tempat tambal ban.
"Awww!" seketika ada cowo yang menyerempetku sehingga aku dan motorku terjatuh.
Motor yang menyerempetku tadi berhenti dan orang yang mengendarai motor itu menghampiriku.
"Lo gapapa?" kata cowo yang menyerempetku tadi.
"Lo gimana si sakit banget ini mana gue cape abis nuntun motor jauh tuhkan motor gue jatoh juga kaki gue berdarah lagi, bisa ga si naik mot..." tiba tiba cowo itu menyingkirkan tanganku dan menutup lukaku dengan kapas dan perban yang dia ambil dari tas nya. Aku kaget dan langsung menengok ke arah cowo itu. "Aw sakit pelan pelann. Eh lo.. cowo yang diperpus nolongin gue tadi kan?"
"Lo cerewet ya, diem dulu ini luka lo lagi diobatin"
Aku hanya diam dengan muka kesal karna pertanyaan ku tidak dijawab.
"Udah" kata cowo itu jutek.
"Makasih" kata ku datar.
Lalu cowo itu berdiri dan berbalik membelakangiku seperti ingin meninggalkanku.
"Ih dasarr bantuin kek itu motor gue jatoh apa gimana malah mau pegi gitu ajaa dasar cowo jutek rese" kata ku sambil berbisik bisik agar cowo itu tidak mendengar. Aku pun membersihkan rok ku yang kotor karna terjatuh.
"Nih helmnya" kata cowo itu memberikan helm ku. Ternyata cowo itu mengambilkan helm ku.
"Percuma, motor gue ban nya kempes"
"Siapa juga yg nyuruh lo naik motor lo, gue punya mata kali gue juga bisa liat motor lo ban nya kempes. Ayok gue anter balik motor lo ntar temen gue yang urus, tambal ban disini masih jauh percuma lo mau nuntun motor lo" kata cowo itu dengan ketus.
"Gamau. Gausa biar gue tuntun aja motor gue"
"Udah deh gausa sok nolak, kaki lo juga masih sakit berdiri aja susah boro boro mau nuntun motor"
"Ih nih cowo jutek bgt sih, tapi iya juga berdiri aja sakit kaki gue. Tapi kan tensin" kata ku dalam hati.
"Ayok naik" kata cowo itu sambil menggandeng tanganku.
"Loh ini cowo ngapa gandeng tangan gue eh kok deg deg an gini" kataku dalam hati. Aku hanya mengikuti cowo itu dan naik ke motornya.
"Lain kali gausa fitnah dulu gamungkin gue ninggalin orang yang gue srempet gitu aja"
"Eh lo dengerr.. Sorry deh"
Cowo itu hanya diam lalu menghidupkan motornya dan meninggalkan tempat itu.

Setelah 10 menit perjalanan akhirnya sampai di rumahku.
"Makasih ya udah anter gue balik"
"Itu kaki lo ntar diobatin lagi, tadi blm dikasih obat merah. Oh ya motor lo ntar dianter temen gue kesini" kata cowo itu masih dengan eskpresi yang sangat sangat jutek. Tapi perhatian bikin gue... Eh engga engga.
"Iyaa" kataku singkat.
Lalu cowo itu langsung pergi meninggalkanku.
"Ehh tunggu nama lo siapaa" kataku sambil berteriak, tetapi cowo itu pergi begitu saja tak peduli dengan teriakanku.
"Tuh cowo main pegi aja" kataku kesal. Lalu aku segera masuk kerumah.

"Kamu dianter siapa sayang? Motor kamu mana?" kata mama menyambutku yang baru saja pulang.
"Tadi motor aku kempes ban nya ma dijalan terus ada temen aku lewat ditolongin, dianterin deh motor aku dibengkel ntar dianter krumah"
"Ohgitu yauda kamu istirahat sana"
"Yauda aku kekamar dulu ma" Lalu aku beranjak ke kamar.

***

"Tuh cowo siapa ya baik si nolongin gue mulu tapi jutek banget tapiii ya baik ah tau ah kok gue jadi kepikiran dia yaa, kenal aja ngga" kataku sambil menggambar. Selain nyanyi, hobby ku adalah menggambar. Jadi aku sering sekali menggambar jika sedang bosan.

Tiba tiba hp ku berbunyi tanda pesan masuk.
[Hay Gitaa]
"Eh WA dari siapa nih gue ga kenal nomornya"
[Gita : ini siapa ya?]
[Barra : ini gue Barra yang tadi siang di kantin]
-Telfn masuk.
"Hallo Gita"
"Iya Barra, ada apa ya malem gini nelfn?"
"Gapapa Git, gue ganggu ya?"
"Hm ga sih tapi gue uda mau tidur"
"Yauda gue mau ngomong bentar, besok berangkat sekolah gue jemput ya"
"Eh gausa, emang juga lo tau rumah gue?"
"Tau kok gue dari Riska"
(Ih dasar Riska!) kataku dalam hati.
"Kok diem aja? Pkoknya besok gue jemput ya yauda lo tidur sana byee"
"Eh ngga..."
-Sambungan terputus.
"Yaelahh malah dimaatiin telfnnya udah ah bodoamat besok gue berangkat lebih pagi aja biar ga keduluan Barra"

***

Jam weker ku berbunyi pukul 05.30.
"Ahh masih ngantuk, jam berapa sih ini" kataku sambil meraih jam weker di meja sebelah tempat tidurku.
"Udah jam setengah 6, oh ya gue kan harus berangkat pagi biar ga keduluan sama Barra" aku segera bangun dari tempat tidur ku dan bersiap siap.

"Mamaa, aku berangkat dulu ya buru buru" kataku setelah menenggak segelas susu di meja makan.
"Eh ituu... "
"Byee maaa"
"Untung gue bangun pagi... ,Eh lo kok? " aku menunjuk Barra yang ternyata sudah duduk di ruang tamu rumahku.
"Sayang itu loh temen kamu uda nunggu kamu kok Buru Buru banget baru jam segini juga" kata mama yang muncul seketika dari ruang makan.
"Hehehe gapapa ma" kata ku tertawa nyengir.
"Kamu berangkat bareng temen kamu ya?"
"Engg.. "
"Iyaa tante Gita berangkat sama saya, izin ya tante"
Belum selesai aku bicara sudah dipotong oleh Barra.
"Oh yauda hati hati yaa yauda sana berangkat"
Lalu aku dan Barra menyalami mama dan berangkat ke sekolah. Yahh walaupun aku agak kesal dan terpaksa harus berangkat dengan Barra.

Di jalan.
"Barr kok lo pagi banget si"
"Ya sengaja kan gue mau jemput lo"
Aku hanya diam.

Ketika sampai di sekolah.
"Ehh tuh anak baru, udah dpt chanel aja ye Gc(gerak cepat) banget"
"Itu Barra kan? Sama anak baru itu yaa"
Murid murid memperhatikan ku dan Barra agak heran sambil berbisik bisik.
"Tuhkan Barr pada ngeliatinn maluu guee"
"Udah gapapa biarin aja" kata Barra cuek.

"Gitaaa eh cie uda bareng Barra aja wkwkwk" kata Riska meledek.
Aku hanya menatap Riska malas,karna dia memberitahu rumah ku jadi terpaksa aku harus berangkat dengan Barra hari ini.

---

"Eh tuh cewe kemaren, berangkat sama siapa ya dia, pacar nya kali bodo ah kok gue jadi kepo gini biasa nya aja gapernah" kata Ivan dalam hati sambil memperhatikan Gita dan Barra yang sedang boncengan.

Aku kamu dan IlusikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang