Suasana dimeja makan malam ini terlihat sangat canggung tidak seperti biasanya.
Emilio yang biasanya mencairkan suasana dengan celotehannya kali ini memilih diam seribu bahasa. Yang terdengar hanyalah dentingan dari sendok yang saling beradu dengan piring.
Kebiasaan keluarga Martinez yang mewajibkan makan bersama saat John berada dirumah membuat Emilio untuk saat ini membenci aturan ayahnya itu. Untuk saat ini Emilio lebih memilih menjauh dari Ivan. Rasa kecewanya samakin besar karna sampai saat ini belum ada niatan dari Ivan untuk meminta maaf atau menjelaskan kepadanya.
John memang belum mengetahui masalah yang terjadi kepada anak kembarnya itu karna sebelumnya Emilio menghubungi salah satu orang kepercayaan ayahnya untuk menyembunyikan ini dari sang ayah.
Ivan bukannya memilih diam dan seolah tidak pernah terjadi apapun kepada kembarannya, hanya saja ia tidak tahu bagaimana menjelaskan semunya kepada Emilio. Lidahnya begitu kelu untuk bercerita dan menjelaskan semuanya yang sebenarnya terjadi. Ivan yang memang orang yang tertutup dan terkesan dingin memang tidak bisa menceritakan secara detail seperti yang biasa Emilio lakukan. Tapi percayalah, Ivan sangat menyesali perbuatannya.
"Apa semuanya baik-baik saja?" John yang mulai merasa kedua anaknya berbeda dari sebelumnya pun akhirnya angkat bicara.
Walaupun John tidak sepeka istrinya kalau dalam masalah kedua putra kembarnya ini, tapi bagaimana pun John adalah ayahnya. Dan John pasti merasakan bahwa ada masalah yang terjadi kepada anaknya.
"Emilio masih banyak tugas. Emilio mau ngerjain tugas dulu." malas ditanya-tanya lebih oleh sang ayah, Emilio memilih pergi terlebih dahulu dari meja makan.
Sedangkan Ivan masih melanjutkan makannya dan sekilas melirik Emilio saat dia pergi meninggalkan dirinya bersama sang ayah.
"Ada masalah apa kalian semua berdua?"
"Kalau aku berhasil mengalahkan Emilio dalam bidang basket apa ayah akan mempertimbangkanku menjadi nomor 1 lagi?" bukannya menjawab, Ivan justru memberikan pertanyaan yang sama sekali tidak diduga oleh John.
"Apa yang kau bicarakan?" John bertanya sambil menaikan nada bicaranya. Nampaknya John mulai mengerti kemana arah pembicaraan anaknya ini.
"Ivan hanya bertanya yah." jawab Ivan yang nampaknya tidak akan mendapat jawaban yang memuaskan dari sang ayah. Ivan meletakan sendok dan garpunya diatas piring dan kemudian memilih bangkit dari duduknya. "Sekarang Ivan harus belajar untuk mengalahkan Emilio dibidang akademik." ucap Ivan tegas.
Sejujurnya Ivan sendiri pun tidak mengerti apa yang baru saja diucapkannya dihadapan sang ayah. Kata-kata itu keluar begitu saja dari mulut Ivan tanpa Ivan sadari. Mungkin itu adalah unek-unek yang selama ini dipendamnya.
****
Pagi ini Emilio memilih berangkat lebih awal sebelum Ivan berangkat kekampus. Alasannya tidak lain karna menghindari kembarannya. Walaupun sudah beberapa hari mereka memutuskan berangkat secara terpisah, namun kali ini berbeda. Emilio memilih pergi lebih awal agar tidak bertemu Ivan.
Namun, nampaknya hari ini waktu tak berpihak kepada Emilio. Karna bagaimana pun Emilio menghindar dari Ivan, ia tetap memiliki kelas bersama Ivan hari ini.
Namun berbeda dari biasanya, Emilio yang selalu duduk bersebelahan dengan Ivan memilih duduk berjauhan dengan kembarannya.
Emilio sengaja mampir kekantin terlebih dahulu sebelum memasuki kelasnya, karna pagi tadi ia tidak sarapan. Dibangku tengah Ivan sudah duduk rapih dengan buku tebal dihadapannya. Emilio berjalan melewati Ivan tanpa mengalihkan pandangannya kearah lelaki yang memiliki kemiripan 90% dengannya itu. Ivan pun menyadari kehadiran Emilio yang berjalan disampingnya, namun sama dengan Emilio, Ivan pun memilih tetap mengfokuskan pandangannya kearah buku dihadapannya dan memilih bersikap acuh. Emilio memilih duduk dipojok belakang, posisi yang lumayan jauh dari Ivan, namun ia masih dapat mengawasi setiap pergerakan kembarannya itu. Bagaimana pun Emilio mendiamkan Ivan, ia tetap masih perduli kepada Ivan. Ia sama sekali tidak bisa benar-benar membenci Ivan seperti kabar yang beredar diluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRIDE
Fanfiction"Mempertahankan lebih sulit dari pada meraih." Itulah yang Ivan rasakan ketika posisi nomor 1nya diambil oleh Emilio, saudara kembarnya sendiri. Sejak saat itu, keberadaan Ivan seakan tidak terlihat karena sosok Emilio menjadi figur baru bagi keluar...