#8

2.4K 194 18
                                    

Song Ga Ryung, atau yang sekarang dikenal sebagai Kwon Bo Ryung kini melakukan tugasnya, sebagai seorang pelayan istana, ia melakukan tugasnya dengan baik.

Pagi ini, gadis itu bangun pagi-pagi sekali untuk mencuci pakaian dan beberapa kain yang selanjutnya ia lanjutkan dengan menjemurkannya. Bo Ryung melakukan smeua tugas itu sendirian dan tentu saja ia melakukannya dengan senang hati. Bisa berada di istana saja ia bahagia, apalagi dengan membantu tugas-tugas seperti ini.

Orang-orang mungkin akan menganggap tugas ini tidak seberapa dan semacamnya, tapi ketahuilah, jika tidak ada yang mencuci, maka dayang-dayang istana tidak mungkin menggunakan pakaian nan bersih nan rapi seperti sekarang ini, tepat dihadapannya.

"Kau si pelayan baru itu, ya?"

Salah satu dayang istana berbicara, namun Bo Ryung tidak cukup yakin wanita itu berbicara padanya. "Anda berbicara padaku, nona?"

"Siapa lagi kau pikir?!"

"Mianhamnida, nona."

Dayang istana tadi berdecak sebal dengan gadis yang dianggapnya sok polos di depannya ini. Sejak kemarin, hatinya panas saat mendengar beberapa penjaga istana membicarakan tentang gadis ini, tentang kecantikannya dan apapun itu. Membuatnya merasa tersaingi, sebut saja ia Dayang Go.

Hatinya semakin panas saat melihat Bo Ryung mengabaikannya, lebih memilih untuk menjemur kain-kain putih dari pada menatap Dayang Go. Ia memberang.

Sret!

Dalam satu tarikan, Dayang Go melepas beberapa kain basah yang barusan di jemur ke tanah, membuat kain itu jaid penuh bercak cokelat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam satu tarikan, Dayang Go melepas beberapa kain basah yang barusan di jemur ke tanah, membuat kain itu jaid penuh bercak cokelat. Bo Ryung menatap Dayang Go tak percaya. "Ya!" nada Bo Ryung meninggi.

"Apa?! Berani sekali kau berteriak kepadaku!" Dayang Go maju beberapa langkah, tangan kanannya siap ia layangkan pada paras cantik Bo Ryung dan Bo Ryung sudah siap dengan apapun yang akan terjadi setelahnya.

PLAK!

Tamparan panas itu sukses mendarat di pipi Bo Ryung, membuat gadis malang itu meringis. Ditatapnya Dayang Go dan beberapa datang lainnya yang menatapnya rendah, hatinya sakit dengan perlakuan itu. Selama tinggal bersama keluarga Kim, mereka memperlakukan Bo Ryung dengan baik, bahkan dengan statusnya sebagai budak disana.

Dan dayang-dayang di depannya?

Tidak apa, Bo Ryung-ah. Suatu saat mereka akan baik padamu, mereka hanya iri, kan? Jika kau berbuat baik pada mereka, mereka pasti akan berbuat baik pula, kan?

Melihat tak ada respon yang Bo Ryung tunjukkan membuat Dayang Go berada di atas awan, bahkan berniat untuk kembali menampar gadis itu. Baru saja melayangkan tangannya lagi, tangan lain sudah menahannya, gadis pemilik tangan itu kini tengah menatapnya tajam.

"YA! Apa yang kau lakukan?! Apa kau diizinkan oleh untuk memukul pelayan yang tak bersalah?!"

"H-hwa Young-ah." ucap Dayang Go terbata-bata.

[Discontinued] Moon DustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang