Malika berlari menyamai langkahnya dan Dae Hwi. Sambil berusaha meraih ujung tas milik Dae Hwi yang terus berjalan menjauh darinya.
"Dae Hwi..." Panggil Malika saat menyamai langkahnya dan Dae Hwi, keduanya berjalan beriringan. Dae Hwi melirik sekilas ke arah Malika sambil tersenyum tipis.
"Kasih tahu gue metode jitu yang lo maksud itu." Pinta Malika penuh harapan, ia berharap apapun cara agar bisa mendapatkan hati seorang Daniel yang berstatus ketua osis di sekolahnya.
"Nggak gratis." Balas Dae Hwi dengan senyuman cuek, meskipun ia berharap adanya kesepakatan antara dia dan Malika. Kesepakatan yang tentunya menguntungkan pihak Dae Hwi lebih banyak.
"Harus bayar berapa?" Tanya Malika polos.
"Traktir gue MCDonals selama satu minggu full." Pinta Dae Hwi tanpa rasa bersalah sedikitpun meminta hal yang tentu saja membebani Malika.
Malika mengerutkan keningnya, perasaan ragu itu muncul. Ia harus melakukan apapun meskipun harus meminta tambahan uang jajan atau memilih lebih menghemat uang sakunya agar bisa membayar biaya makan Dae Hwi yang tentunya mahal dan selalu memenuhi meja dengan berbagai macam menu berbeda yang ia pesan sesuka hatinya.
Pemborosan-_-|| tapi demi beib Daniel. Nggak apa-apa deh. #pasrah #demi #cinta
Malika yang harus berjuang lebih. Malika tahu betul rasanya mencintai dan suka pada seseorang, yang sama sekali tak memiliki perasaan sama sepertinya, dalam artian tak berbalas. Malika tahu betul cinta sepihak itu bagaimana rasanya, sedikit kebahagian dan banyak terluka, banyak kesedihan dan banyak hal yang membuatnya melakukan hal sia-sia.
Apapun patut dicoba, ia harus menarik perhatian Daniel. Ia bukan iklan kecap yang menarik bagi orang-orang, Malik hanya akan menjadi satu-satu hal dimuka bumi yang akan diperhatikan Daniel. Itu mimpinya. Jika terwujud.
"Boleh deh, sore ini kita ketemuan." Balas Malika, sambil menimbang-nimbang beberapa uang saku yang tersisa di kantongnya saat ini.
🍃🍃🍃
Lagi-lagi, Daniel harus mengulang kembali rasa sakitnya. Ia terlalu berpura-pura tegar dan kuat sehingga rasa sakit itu semakin melukainya.
Ya, Daniel memang bukan pemberani. Ia terlalu pengecut, Olivya telah dicuri oleh pria lain. Dan gadis cantik itu juga menyukai pria lain yang saat ini menyandang status sebagai pacar Olivya.
Jauh di depan sana, Daniel mengamati. Masih sanggup, walaupun rasanya ia ingin mengamuk.
Olivya berpelukan mesra dengan Jin Young, bahkan beberapa kali mereka saling membelai rambut masing-masih, mengecup pipi bahkan bibir secara bergantian.
Daniel penasaran, semanis apakah bibir yang akan ia rasakan nantinya? Misalnya bibir Olivya yang sudah dinikmati oleh Jin Young.
"Nasib jomlo." Komentar tajam berhasil memergoki Daniel.
Pria berbahu lebar itu menoleh, saat mendapati sosok bertubuh gempal sudah berdiri di sebelahnya.
Daniel tahu, Jihun bukanlah pria yang mudah ditolak pesonanya. Satu kedipan matanya bahkan bisa membuat puluhan para gadis luluh dan jatuh cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETUA OSIS [KANG DANIEL]
Hayran KurguDaniel si ketua osis itu baik, ramah, murah senyum, pokoknya osis terbaik deh. Kehadiran Malika, si kedelai hitam yang super aktif bagaikan sasaeng fans dan penguntit membuat Daniel perlu memasang tanduk dan taringnya untuk memarahi Malika. *anggap...