21

3.1K 593 11
                                    

Lagunya di play ya biar ga bosen h3h3.

Maaf klo musiknya entar lebih lambat, abisnya otak gue buntu.

Sebelum membaca, biasakan memencet bintang terlebih dahulu!
ㅡㅡ

Hari begitu cepat berlalu. Ga kerasa kalo besok gue bakalan ke Eropa sama Kai buat nemuin papa gue! Dia yang bakal minta izin, tapi gue yang deg-degan.

"Semuanya udah siap?" tanya Kai waktu dia tiba-tiba udah berdiri dikamar gue

Semenjak dia tau password apart gue dia suka dateng seenaknya.

"Udah, paling cuman tas make-up aja yang belom." jawab gue simple terus naro koper gue di lantai dan setelah itu naik keatas kasur

"Besok kita pesawat jam 10 ya. Oiya, gue tidur disini aja ya? Koper gue udah gue taro di ruang tamu" kata Kai, dan tanpa seizin gue dia udah berbaring diatas kasur gue.

"Hm, serah." jawab gue males dan langsung tiduran diatas kasur

"Kenapa? Badmood?"

"Gak, gue gugup plus capek."

"Oh, mau di pijet gak?" tawar Kai

"Boleh deh, jangan kenceng-kenceng ya!"

"Siap!" Kai pun bangun dan duduk di kasur gue, sama halnya kaya gue

Kai pun mulai mijitin pundak gue pelan, ya ampun percaya deh. Enak banget pijitannya. Cocok ini orang jadi tukang pijit!

"Sebelah sini dong," kata gue sambil nunjuk pundak sebelah kiri gue

"Hm, bawel"

Kai masih terus mijitin gue sampai akhirnya gue bisa ngerasain hembusan nafas dia dileher belakang gue. Gak lama setelah itu, gue ngerasa ada sebuah kecupan yang cukup lama di leher belakang gue.

"Kai, ngapain sih lo?" tanya gue sedikit noleh.

"Lu ga ada tamu, kan?"

"Hah? Maksudnya?" Gue beneran ga ngerti sama maksudnya Kai sampai akhirnya Kai ngecek sendiri apa yang dia maksud dengan 'tamu' itu.

"Astaga, Kai!" kata gue kaget dan reflek megang tangan dia waktu tangannya yang nakal itu megang bagian privasi gue.

"Boleh, ya? Please..." Kai meminta izin sekaligus memohon

Gue terdiam sebentar dan natep dia dari samping. Keadaan hening sampai akhirnya gue ngangguk dan jawab,

"Iya, boleh. Jangan kasar ya,"

"Ga janji." jawab dia cepet sebelum akhirnya dia nindih gue dan mulai menghabisi gue dibawah dia.

Percayalah, dia ga main lembut. Dia main kasar! Gue rasa itu karna hormonnya yang lagi meningkat.

He's so damn sexy!

***

Cahaya matahari mulai memasuki celah-celah jendela kamar gue. Cahayanya yang memaksa buat masuk itu membuat gue terbangun dari tidur gue. Gila, gue berasa tidur lamaaa banget. Iyalah, gimana gak? Kai ngegempur gue habis-habisan! Badan gue jadi sakit semua ya ampun.

"Eungh," gue pun membuka kedua mata gue dan menguap sebentar. "Astaga, badan gue sakit banget.." kata gue pelan dengan sedikit ringisan

Gue pun menoleh ke sebelah gue dan mendapati Kai masih tertidur disana. Ya ampun muka dia waktu tidur itu sumpah ya, lebih ganteng tapi cute juga di saat yang bersamaan. Gue ketawa pelan ngeliat muka dia, terus gue ngeliat sebentar ke jam weker yang terletak di meja kecil sebelah kasur gue.

"Baru jam 6.30.." gumam gue lagi

Gue pun membalikkan badan gue ngadep Kai yang masih terpejam itu. Gue natep dia sambil senyum, terus gue megang kedua pipi nya. Dan bisa gue liat dengan jelas lengan nya yang keker berotot itu.

Godaan di pagi hari.

Gue masih terus mandangin dia sampai dia bergerak pelan dan meluk pinggang gue erat.

"Gue tau gue ganteng, jangan di pandangin gitu terus dong." kata Kai dengan mata yang masih terpejam

"Astaga! Sejak kapan lu udah bangun?" tanya gue sedikit kaget.

"Sejak lu ngeliatin gue." jawabnya simple terus ngedeketin mukanya ke ceruk leher gue dan memeluk erat pinggang gue

"Ih, geli!" kata gue kegelian. "Ayo bangun, udah mau jam 7 loh."

"Yaelah, masih lama. Entar ajalah, masih males nih."

"Tapi jangan ndusel gini kek, geli tau!"

"Biarin, anget."

"Hm, serah"

***

Gue sama Kai udah duduk tenang di dalem pesawat sekarang. Asal kalian tau, gue sama dia hampir telat ke bandaranya gara-gara tadi dia ngegempur gue lagi! Gila kan? Padahal semalem udah 5ronde sedangkan tadi, dia ngegempur gue sampe 2ronde. Emang, gila dia mah.

"Sakit beneran badan gue duh!" gerutu gue waktu pesawat mulai bersiap buat terbang

Kai ketawa pelan dan bikin gue makin nekuk muka gue.

"Abisnya, punya lo tuh ketat banget. Duh, bikin ketagihan!" bisik dia

"Bacot!" kata gue langsung buang muka karna gue yakin pipi gue udah memerah.

"Ciee, salting" Kai malah noel-noelin pipi gue yang udah merah

"Ngomong lagi, ga gue kasih jatah selama di Eropa." ancem gue

"Ish, jahat. Jangan dong, nanti dede aku siapa yang manjain?" kata dia sambil manyun

Mulai deh, dia kalo udah melas ya begitu. Sifat cute menjijikan yang sialnya imut itu keluar.

"Ish, jijik!"

"Yaudah, mending sekarang lo tidur aja deh. Lo capek kan tadi? Nih, bahu gue siap kok." kata dia sambil nepuk-nepuk bahunya yang lebar

"Hm, entar dulu."

Setelah pesawat lepas landing, gue pun mulai tertidur pulas di bahu lebarnya Kai. Beuh, mantep bro, berasa bobo di kasur.

To be continue

Mischievous.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang