• Chapter 3 •

146 15 0
                                    

Aku melanjutkan langkah lebarku menuju aula sekolah,dimana semua peserta MOS dikumpulkan.

Tepat saat aku berada di depan pintu aula,seorang laki-laki berdiri menghadapku dengan tatapan mengintimidasi.

Dia kan cowok yang tadi.

"Telat tujuh menit."

"Lari tujuh putaran." lanjutnya dingin.

Apa katanya? Jelas-jelas dia yang membuat ku telat. Sekilas aku membaca name tagnya.

Ohh,namanya Senja Dirgantara

"tujuh atau empat belas." ucapnya mengagetkan ku.

"Ehh tujuh Kak." setelah mengucapkan kalimat itu aku langsung berlari ke lapangan dan menjalankan hukuman dari cowok tadi yang sebenarnya adalah ketos di persada ini.

Bismillahirrahmanirrahim Aku mulai menjalankan hukumannya.Matahari sangat bersemangat memancarkan sinarnya,huhh dua putaran lagi,peluh membasahi tubuhku.

Rasanya tubuhku seakan remuk,tiba-tiba kepalaku seperti dihantam benda berat,mataku berkunang-kunang.Aku masih berusaha menjaga kesadaranku,sampai akhirnya kegelapan menjemputku.

Author Pov

Senja memperhatikan gerak-gerik Bening,ia melihat Bening sudah sempoyongan di tengah terik matahari.

Bughhh Senja tersentak melihat Bening tergeletak di lapangan.Senja pun bergegas menolong bening,tapi ia kalah cepat dengan seorang lekaki yang entah muncul darimana.

Penampilannya urak-urakan,tapi dengan wajah menawan dan sikap gentlemannya membuat siswi yang melihat kejadian tersebut histeris.

Aaaaa gentle banget..

Anak ketua yayasan ganteng banget..

Gue pingsan juga deh..

Itu ceweknya asli pingsan nggak sih?

Woy pacar gue tuh...

Ngimpi lo..

Gue bawa pulang boleh?

Ganteng bangett..

Boyfriend goalss dahh..

Seperti itulah teriakan-teriakan para siswi yang mendominasi lapangan.

Lelaki tersebut adalah Althaf,tepatnya Althaf Pradipta Yazdan,anak dari ketua yayasan di persada.

Tanpa mempedulikan teriakan siswi-siswi centil,Althaf pun langsung menggendong Bening ala bridal style dan membawanya ke uks.

Setibanya di uks,Althaf membaringkan tubuh Bening di atas brankar,ia mengoleskan minyak kayu putih di lekukan pembatas antara hidung dan bibir Bening.

"Cantik." ucapnya tiba-tiba.

Setelahnya Althaf pergi meninggalkan Bening dan memanggil tiga orang siswi untuk menemani Bening.

*****

Althaf menyeret Senja secara paksa,kini mereka berada di tengah lapangan ditemani teriknya matahari.

Tanpa sepatah katapun Althaf mendaratkan pukulan ke perut Senja,Senja yang tidak siap pun langsung tersungkur,perkelahian semakin menjadi saat Senja bangkit dan balas menjotos pipi Althaf.Senja tidak bisa menyeimbangi kekuatan Althaf,ia pun pasrah dengan Althaf yang terus membabi butanya.

Haidar,Rafka dan Afnan terpaksa menerobos lingkaran setan tersebut untuk nemisahkan Althaf dan Senja.mereka bertiga menarik Althaf dengan susah payah karena Althaf terus meronta.

"Thaf udah Thaf,lo mau ngebunuh anak orang?" sentak Haidar.

Senja terlentang di lapangan dengan sisa-sisa kesadarannya.

Cuihh Althaf meludah tepat di sisi kiri kepala Senja,lalu mengusap sudut bibirnya yang berdarah.

"Banci!!" hardik Althaf setelah itu Althaf berlalu meninggalkan semuanya.

"Woy bubar." ucap Haidar kepada siswa-siswi yang menonton perkelaihan tersebut.

Yahhh kok selesai sih...

Lagi napa?belum puas nih liatnya...

"Eh kampret,lo pikir ini drama korea?"

"Tadi yang bilang belum puas,nonton anime aje sono lo." oceh Afnan.

"eh tai kuda,gak usah bawa-bawa anime juga kali." sewot Rafka.

"Lah emang napa?kesindir lo?dasar wibu"

"Tai."

Semuanya berlalu meninggalkan lapangan juga meninggalkan senja yang masih terlentang menahan sakit.

Tetapi seorang gadis manis mendekatinya, "Abang nggak apa-apa?" tanyanya sambil memegang lengan Senja.

Senja tersenyum sebagai jawabannya setelah itu ia menutup matanya.Senja pingsan!

BENINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang