• Chapter 5 •

135 16 1
                                    

Bel istirahat sudah berbunyi lima menit yang lalu,kini Bening dan teman barunya sedang berada di kantin.

"Kalian pada pesen apa?" tanya Abil.

"Gue bakso bil!" seru Mentari.

"Gue mie ayam deh." jawab Naya.

"Lo apa Bening?"

"Emm aku mie ayam juga deh." ucap Bening sambil tersenyum.

"Oke di tunggu yupss." ucap Abil.

"Lo mau mesenin?" tanya Mentari.

"Ya kagak lah,gue mah mau ke toilet." jawab Abil santai.

"Kamprett..terus kenapa lo nanya kita mau pesen apa." tanya Naya greget.

"yeee gue kan cuma nanya aja,emang nggak boleh?"

"Boleh kok boleh,apa sih yang nggak boleh buat kamu beb?" Itu bukan suara Mentari,Naya apalagi Bening.Itu suara Rafka.

Ya,memang Abil tengah dekat dengan Rafka sejak SMP,masih ingat Rafka?salah satu anak The HARA yang punya motto KESURUPAN.

Blushh pipi Abil memerah,ia pun langsung lari ke toilet.

"Lahh kok lari ." Rafka bingung.

"Malu paling Raf." ucap Mentari.

"Malu?"

"Ya iyalah malu,Abil tuh malu punya gebetan buluk kayak lo." Afnan langsung menyambar.

"Anjirr lo, gue sumpahin jomblo seumur hidup lo."

"Aamiin." ucap Afnan.

1

2

3

"Kampret lo,temen sendiri dido'ain kayak gitu." sewot Afnan,semuanya pun tertawa melihat tingkah Afnan.

"Yaudah gue pesen makanan dulu." tungkas Mentari.

Bening masih menundukan pandangannya,suara decitan bangku panjang di depannya membuat Bening mendongak.

Dan benar saja,Althaf tengah menatapnya dalam.

Tiba-tiba speaker di kantin berbunyi.Bukan panggilan,melainkan lagu Akad dari Payung Teduh untuk menghibur siswa-siswi.

Betapa bahagianya hatiku saat kududuk berdua denganmu,berjalan bersamamu,menarilah denganku.

Lagu tersebut mulai mengalun lembut.

Namun bila hari ini adalah yang terakhir,namun ku tetap bahagia.Selalu ku syukuri begitulah adanya.

Namun bila kau ingin sendiri,cepat-cepatlah sampaikan kepadaku,agar ku tak berharap dan buat kau bersedih.

Bila nanti saatnya telah tiba,ku ingin kau menjadi Istriku,berjalan bersamamu dalam terik dan hujan.Berlarian kesana kemari dan tertawa

Namun bila saat berpisah telah tiba,izinkan ku menjaga dirimu,berdua menikmati pelukan diujung waktu,sudilah kau temani diriku.

Sampai di bagian Reff Althaf mulai mengikutinya,dan mengakhirinya sambil mengerlingkan sebelah matanya.

Deg Bening langsung menunduk Astagfirullah.

Rafka dan Afnan terbahak-bahak melihat tingkah Althaf.

"Ngebet amat punya bini thaf." oceh Rafka sambil menahan tawanya.

Althaf hanya menanggapinya dengan senyuman,ia menatap Bening kembali,sekarang Bening tengah menunduk sambil cemberut.

"Yaelah sensitif amat kayak pantat bayi." celetuk Althaf sambil menoel tangan Bening yang berada di atas meja.

Bening mendongak dengan tatapan yang berapi-api Bening berkata.

"Kamu apa-apaan sih." sewot Bening.

"Anjritt." Althaf yang melamun sambil menatap Bening pun terkejut dengan sentakan dari Bening sendiri.

"Astagfirullah." ucap Bening sambil mengelus dadanya.

"Waduhh,bang Haidar asik banget Nih ngeliatin dedek Naya." celetuk Afnan.

Semua pun menoleh menatap Haidar dan Naya bergantian,begitupun dengan Naya,ia mendongak mendengar celetukan Afnan.

Hhhhh Haidar membuang nafasnya kasar.

"Lemes amat nih mulut." ucap Haidar sambil menyentil bibir Afnan. "Pake gincu aje sonoh!" lanjut Haidar.

"Auchhh,Abang kok tega sih." ucap Afnan menjijikan.

Semuanya tertawa melihat tingkah konyol Afnan,sedangkan Naya hanya mengulum senyum lalu menunduk kembali,tak berani menatap Haidar lebih lama.

Mentari datang membawa pesanan mereka dan dibantu oleh bibi penjual mie ayam karena memang yang dipesan Mentari tidak sedikit.

Tak lama Abil pun datang dengan wajah yang ditekuk,ia duduk disamping kiri Mentari dan tepat dihadapan Rafka.

"Bil,kamu kenapa?" tanya Rafka sambil menoel lengan Abil yang sedang mengaduk mie ayamnya.

"Apasih?" jawab Abil seperti orang risih sambil menepis tangan Rafka.

"Kamu kenapa lama banget di toilet?" Rafka masih sabar menghadapi Abil yang sepertinya sedang ngambek.

"Dihadang sama mantan kamu." jawab Abil sekenannya.

"Mantan aku?siapa?" tanya Rafka lembut.

"Halah nggak usah pura-pura nggak tau deh! itu mantan kamu tuh si Key...Key..haduhh pake lupa lagi." gerutu Abil,Abil memang tergolong orang yang sangat pelupa.

"Keyla maksud kamu?" tanya Rafka masih lembut.

"Nah itu kamu tau." jawab Abil berapi-api sambil menodongkan garpu tepat di wajah Rafka yang hanya berjarak beberapa centi.

Rafka terlonjak kaget,yang lain hanya cekikikan melihat tingkah Abil dan Rafka.

"Tapi kamu nggak diapa-apain kan?" tanya Rafka sambil menurunkan garpu Abil dengan hati-hati.

"Yaa enggak lah,aku kan juara satu taekwondo tingkat nasional." jawab Abil membanggakan diri.

"Kamu juga kalo bikin aku nangis,bakal aku patahin tuh badan kamu jadi 99 bagian,terus aku sumbangin deh ke masjid atau musholla terdekat." lanjut Abil sambil menodongkan garpu yang baru saja diturunkan oleh Rafka.

"Astagfirullah." ucap Rafka sambil mengusap dadanya.


*****

Thx buat kalian yang udh baca ceritaku,tetep vomment dan ikutin ceritanya yah:)

XOXO

BENINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang