10. Stupid

6.8K 949 131
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ever Since
.
.
.
.
.

Alarm pada ponselnya berbunyi nyaring. Perlahan tangannya mengambil ponselnya lalu mematikannya. Dilihatnya sudah pukul 7 dan tandanya dua jam lagi ia harus sudah sampai di kantor. Namun tubuhnya lelah dan matanya masih ingin terpejam, ia tidak ingat jam berapa tadi ia mulai tidur dan rasanya masih sangat mengantuk.

Ia menoleh kebelakang seseorang yang memeluknya dan menempelkan dadanya pada punggung telanjangnya masih dalam mimpinya. Tubuh telanjang mereka hanya di tutupi selimut putih yang cukup  di tambah pelukan Daniel yang posesif.

"Ahh"Keluhnya merasa sakit dibawah sana saat ia hendak mengerakan tubuhnya

"Kau sudah bangun?"Daniel mulai mengucek matanya dan membuka matanya lalu melihat Seong Woo yang sudah membuka matanya

"Bisa kau keluarkan dulu milikmu. Aku harus pergi bekerja"Suruhnya menahan rasa sakit yang baru saja ia rasakan

"Biarkan sebentar lagi. Aku masih ingin seperti ini"Daniel tambah menarik tubuh Seong Woo mendekat membuat junior Daniel kembali masuk lebih dalam

"Shit"

"Ah ini suatu hal yang mustahil aku merindukan seseorang"Ucap Daniel mengecup pundak telanjang Seong Woo

"Morning sex?"Tawar Daniel membuat Seong Woo menoleh kesal

"Tidak! Kau gila ahh" Terlambat. Tangan Daniel memegangnya dibawah sana dan mendorong pinggulnya semakin maju

Tak perduli dengan tubuh lengket mereka. Daniel mengecupi leher Seong Woo dengan lembut. Jika semalam Seong Woo bersih keras melarangnya memberikan tanda di sekitar lehernya kini ia berani memberinya satu.

"Shh Daniel sudah kubilang Ahhh henhhh hentikan Kang Daniel!"Tegornya ingin marah namun tubuhnya terlajur lemas dengan segala sentuhan Daniel.

Sebelah tangannya dari semalam di gunakan untuk alas bantal kepala Seong Woo mulai menarik bahu kurus itu dan mengecupi bahu yang sudah tidak mulus ,banyak sekali tanda kepemilikannya. Sebelah tangannya masih tidak berhenti memberikan gerakan liar pada Junior Seong Woo.

"Katakan aku menyukaimu maka aku akan lakukan dengan cepat"Seong Woo ingin mengutuk mulut bajingan Daniel.

"A..aku ahh aku Nghh Dan-"

"Katakan dengan benar sayang"Lagi kecupan lembut diterima pada lehernya

Seong Woo bersumpah jika ia punya kekuatan lebih ia ingin menendang Daniel. Bagaimana bisa ia menyuruh mengatakan sesuatu dengan benar saat remasaan dan kocokannya di bawah sana semakin gencar. Sama saja seperti apapun Seong Woo tidak bisa menghentikannya

"A..aku menyu..menyuka AHHH!"Seong Woo benar-benar belum siapa dengan hujaman Daniel

Daniel menggerakan pinggulnya semakin gencar membuat rasa panas memporak porandakan lubangnya. Seong Woo menyerah , benar-benar menyerah berkata ataupun melakukan apapun. Nyatanya Daniel sengaja mempermainkannya dan ini tidak akan sebentar.

Seong Woo datang, spermanya kembali tumpah keatas seprai dan tangan Daniel yang masih memegangnya di bawah sana dengan pijatan pelan yang ia berikan. Setelah itu Daniel menarik tangannya dan menjilat jarinya yang berbalut cairan Seong Woo.

Namun tak cukup sampai disitu hole Seong Woo yang mulai berkedut tiba-tiba lolos begitu saja , Daniel menarik miliknya tanpa pelepasan. Seong Woo berdecak kesal , Daniel terkekeh mendengarnya sambil membalik tubuh Seong Woo memposisikan kepalanya di selangkangan Seong Woo.

Ever Since (ONGNIEL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang