.
.
.
.
.
.
.
.
.Ever Since
.
.
.
.
.
.
.Guan Lin memijat keningnya sembari keluar dari lift dengan sebelah tangannya membawa setumpuk berkas. Baru beberapa hari disini ternyata kerja seperti ini cukup memusingkan untuknya. Artikel buatannya tidak di terima ketua, revisinya tidak tepat beberapa kali dan inputan hasil wawancara tidak di rangkumnya dengan apik.
Kembali Guan Lin memasuki ruangannya dan menaruh ketas-kertas itu di mejanya. Ia menoleh-noleh mencari dimana kaca matanya,yang tadi ia taruh di atas CPU. Ingin bertanya pada Mi Na dan So Hye tapi mereka tampak fokus mengetik , membuatnya segan untuk menganggu mereka.
"Yoo Jung-ie kaca mata siapa itu?" Suara Seong Woo membuatnya langsung menoleh melihat Yoo Jung yang berdiri di depan meja Seong Woo memainkan kaca matanya.
"Kaca mata saya ketua." Ucap Guan Lin langsung menghampiri Yoo Jung.
Namun Yoo Jung tidak mau memberikan kaca mata Guan Lin dan malah menyembunyikan kedua tangannya di belakang tubuhnya.
"Yoo Jung kasih kaca matanya ke Paman Guan Lin." Perintah Seong Woo yang segera menutup pekerjaannya.
Yoo Jung menggeleng dan berlari keluar membuat Seong Woo berdiri dan segera berlari menghampiri Yoo Jung. Guan Lin melihatnya tak percaya , ini sudah kedua kalinya menjadi korban anak itu setelah kemarin ponselnya di taruh di sebelah tong sampah dan sekarang Guan Lin tidak bisa bekerja tanpa kacamatanya.
"10 menit lagi istirahat, sudah santai saja Guan Lin. Dia tidak akan cepat mengejar Yoo Jung." Ucap Jae Hwan yang masih fokus mengetik.
"Baik sunbae-nim." Ucap Guan Lin bernafas lega dan kembali duduk di mejanya.
Ia membuka ponselnya yang baru saja mendapat pesan dari Daniel. Seketika umpatan kasarnya hampir saja keluar jika ia tak sadar sekarang ia masih di dalam kantor. Bagaimana tidak, ia mendapat pesan dari Daniel yang sedang berfoto bersama Yoo Jung dengan pura-pura hendak menginjak kaca matanya.
'Paman Guan Lin tidak bisa bekerja lagi' Begitu lah isinya yang buat Guan Lin tambah kesal.
Guan Lin penuh kekesalanya mengetik pesan balasan untuk Daniel.
'Sialan. Kaca mataku patah aku kubuat lehermu juga patah'."Gawat! Gawat!" Seong Woo kembali ke ruang kerjanya membuat semua orang menoleh padanya.
"Oh maaf kalian lanjutkan bekerjanya." Ucap Seong Woo menyuruh yang lainnya kembali bekerja kecuali Jae Hwan.
"Bantu aku cari Yoo Jung. Tadi dia larinya cepat sekali aku tidak menemukannya." Ucap Seong Woo dengan kawatir.
"Sebentar... Sedikit lagi selesai." Ucap Jae Hwan yang langsung mengetik dengan cepat.
"Aiss cepat Jae Hwan aku takut Yoo Jung kenapa-kenapa." Ucap Seong Woo tak sabar sambil menghentakan kakinya dan tak sadar seisi ruangan itu kembali menatapnya.
"Kau sudah mencarinya ke kamar mandi, biasanya dia main air atau keruangan Kang sajangnim, ia kan suka diberi permen oleh Kang sajangnim." Ucap Jae Hwan membuat Seong Woo mengusap kepalanya kawatir.
"Tidak ada Jae Hwannnn. Kang sajangnim tidak masuk hari ini. Ayolah Jae Hwannnnn bantu aku...." Akhirnya mau tak mau Jae Hwan langsung mengesave filenya dan berjalan keluar bersama Seong Woo.
Gaun Lin yang melihatnya segera ikut mereka keluar namun sampai luar Jae Hwan dan Seong Woo memilih berpencar jadi Guan Lin mengikuti Seong Woo.
"Ketua." Ucap Guan Lin berusaha menghentikan Seong Woo tapi ia langsung masuk ke dalam lift dan mereka desak-desakan karena sudah jam istirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ever Since (ONGNIEL)
FanfictionOne Night Stand. Tiga tahun berpacaran Seong Woo belum pernah melakukan hal semacam itu walau umurnya sudah matang. Tapi bagaimana dengan seseorang yang baru di temuinya dan mengajaknya One Night Stand?. Cover by @Ariski