PR Stunt bagian ketigapuluh

108 5 2
                                    

*--*

"Sebenarnya, apa maumu, Adiezty?"

"Aku hanya ingin kamu kembali dan menepati janji, Ikmal."

-Rajasa Ikmal Tobing & Adiezty persa.

Senyum congkak Adiezty yang tampak sangat licik menguar di atas udara saat ia melihat gadgetnya yang menyala menampilkan gossip-gossip yang baru saja keluar dari banyak infotaiment-infotaiment dalam negeri.

Sambil menyesap jus jeruknya yang meyeruakkan harum yang khas, Adiezty menggeser-geser layar gadgetnya dengan jempol.

Bola matanya yang hitam bergerak kekanan dan kekiri secara serempak saat matanya menangkap judul salah satu web menarik perhatiannya.

Disana, terpampang sangat jelas, dicetak dengan hurup kapital dan juga di cetak tebal yang menyatakan

"SKANDAL HUBUNGAN ADIEZTY PERSA DAN RAJASA IKMAL TOBING TERUNGKAP!!!"

Kekehan Adiezty ikut menggema diseluruh ruangan kamarnya yang sepi dan hanya diisi oleh bunyi-bunyi pendingin ruangan yang halus.

Gadis itu puas dengan apa yang telah dilakukannnya terhadap Ikmal dan Mita.

"Haha!" Adiezty tertawa keras. Siapa yang menang disini?

Adiezty?

Ikmal?

Atau Mita?

*--*

Saat berjalan secara berdampingan sambil tidak lupa saling mengaitkan jemari dengan gaya-gaya melengkapi sekaligus melindungi, Ikmal tersenyum seraya mulai membukakan pintu restoran megah didepannya meskipun disana sudah ada pelayan yang seharusnya melakukan itu terhadap mereka.

Sambil lalu memasang senyum lebar, Ikmal menegakkan tubuhnya dan menarik Mita kedalam dekapan saat mulai terdengar alunan lagu idah berbasis clasik dari sisi ruangan.

Tepat saat Ikmal menarik pinggang Mita mendekat, Ikmal bisa mendengar bisikan-bisikan bunyi kamera dan juga kilatan-kilatannya dalam seketika memenuhi ruangan.

Ikmal tidak perduli.

Jikapun mereka akan dikabarkan sudah menikah, Ikmal tidak keberatan meskipun kenyataannya mereka masih dalam tahap menuju jenjang yang lebih serius lagi.

Diantara bunyi denting piano yang merdu dan lembut serta lambat, Ikmal semakin memperdalam dekapannya agar Mita benar-benar menempel padanya sehingga sampai tidak ada lagi celah diantara mereka.

Terkekeh lembut, Mita mulai menyamakan langkah Ikmal yang mengajaknya berdansa secara perlahan ditengah-tengah ruangan.

Menjadi pusat perhatian banyak pasang mata disana.

Karena sebenarnya, ini bukan pesta dansa, melainkan hanya restoran biasa yang menyediakan lantai dansa tanpa ada yang berniat untuk berdansa disana kecuali Ikmal dan Mita tentunya.

Seraya mengikuti langkah pelan Ikmal yang menuntunnya untuk mengikuti suara denting piano, Mita bisa merasakan kecupan-kecupan kecil di atas puncak kepalanya sambil tak lupa disertai dengan perungkapan kata-kata sayang Ikmal kepadanya.

Jika saja Mita boleh jujur, sekarang dia merasa malu sekaligus segan. Ia tidak pernah berdansa sebelumnya, apalagi dengan seorang lelaki dan di hadapan banyak orang seperti ini.

Mita saja hampir kencing di celana saat melihat tatapan memuji sekaligus syirik dari banyaknya pasangan yang hanya terduduk seraya menyuapkan makanan mereka dalam diam.

PR Stunt (IKTA) #1 |COMPLETED|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang