PR Stunt bagian Kedelapan

207 8 0
                                    

Multimedia: Lukisan cantik

*--*

     Ikmal jadi merasa bersalah setelah seminggu lalu lelaki itu mencium anak gadis secara sembarangan. Apalagi gadis itu adalah sahabat yang sudah ia anggap seperti kakaknya sendiri.

Tidak terhitung lah beban dipundaknya gara-gara kelakuan bodohnya itu.

Karena lelaki itu merasakan beban berat dipundaknya, akhirnya ia berniat untuk menjenguk Mita ke Markas The Virgin sekarang.

Ikmal bahkan sudah memenuhi jok di samping kemudi dengan berbagai macam makanan sehat untuk Mita, tidak lupa juga Ikmal menambahkan satu kado untuk gadis itu karena besok adalah hari ulang tahunnya.

Ikmal bahkan menyiapkan kadonya semalaman, dan ia hampir lupa untuk tidur di malam hari hanya karena ia igin menyelesaikan kadonya sebaik mungkin.

Sekarang, Ikmal sudah berada di depan pagar berwarna hitam Markas The Virgin yang menjulang tinggi dan lelaki itu masih saja terduduk sambil memperhatikan penampilannya agar tidak terlihat aneh.

Hari ini Ikmal mengenakan kemeja kotak-kotak berwarna merah hitam yang di depannya ditempeli dengan bandrol Kiddrock.

Celananya yang panjang dan pas dikedua kakinya, rambut jabrignya sengaja ia sisir se rapi mungkin, dan satu lagi. Ia menggenggam bunga mawar di salah satu tangannya --sementara tangannya yang lain dipenuhi dengan bingkisan.

Ikmal belum berani menekan klakson, karena ia masih saja melirik kesana-kemari. Ia khawatir kehadirannya ditemkan oleh sesuatu yang mengerikan --seperti paparazi misalnya?

Setelah memantapkan diri, akhirnya Ikmal menekan bulatan di tengah setirnya dengan tangan kanan menghasilka  bunyi Tiiit yang panjang dan keras, bahkan sampai hampir memekakkan telinganya sendiri.

Setelah lebih lama menunggu, akhirnya seorang satpam menghampiri mobil lelaki itu lantas segera mengetuknya dengan sopan.

"Mas ingin bertemu dengan siapa?" adalah ucapan pertama sang satpam saat Ikmal sudah membukakan kaca jendela mobilnya.

"Mita. Katakan padanya Ikmal menunggu di luar" jawab lelaki itu diantara senyumnya yang terlihat canggung namun bersemangat.

"Mohon tunggu sebentar" ucap sang satpam berkumis tebal itu.

Lelaki senja itu terlihat mengeluarkan sebuah walki talkie dari saku celana belakangnya lantas segera meminta persetujuan pada sang pemilik rumah.

"Silahkan masuk Mas Ikmal" seru sang bapak satpam disertai dengan senyum merekah, ia lantas segera berlari dan mendorong pagar ber cat hitam itu sampai mobil Ikmal bisa masuk diantara celah kedua pagarnya.

Disertai dengan tatapan penuh terimakasih, Ikmal melajukan mobilnya dengan perlahan sampai kemudian ia sampai tepat di depan teras markas The Virgin.

Lagi, Ikmal menarik napasnya sepanjang mungkin. Dadanya terasa sesak meskipun sebenarnya terpenuhi oleh oksigen. Lelaki itu seolah kehabisan kepercayaan diri karena Ikmal --dengan nekat akan menyatakan sesuatu yang mungkin saja tidak diinginkan oleh Mita. Padahal Ikmal tahu betul Mita bisa saja tidak ingin mendengarkannya sedikitpun

"Heh! Mau masuk nggak?!!!" pertanyaan disertai dengan nada tegas itu membuat Ikmal menjengit kaget.

Sambil menatap ke arah kanannya yang menampakkan Dara tengah menyengir tanpa dosa, lelaki itu mengusap dada sembari tersenyum masam "Ngagetin aja lu!!!" balas lelaki itu dengan nada tidak suka.

Dara malah terkekeh puas saat ia melihat tampang terkejut Ikmal yang lucu "Mau ketemu sama Mimit?" tanya Dara sambil melirik ke seluruh isi mobil Ikmal.

PR Stunt (IKTA) #1 |COMPLETED|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang