PR Stunt bagian keduapuluhtujuh

130 4 0
                                    

*--*

"Sebenarnya apa yang terjadi?"

-Rajasa Ikmal Tobing.


Malam sudah sangat larut ketika Ikmal baru berhasil sampai di kediamannya yang terlihat sepi namun tetap memancarkan kehangatan didalamnya.

Macet kota Jakarta pada hari-hari spesial seperti sekarang memanglah sangat melelahkan. Apalagi Ikmal menyetir sendiri karena sang supir tengah menemani istrinya yang jatuh sakit di kampung halaman sang lelaki senja itu.

Sambil menaiki tangga, Ikmal membuka satu persatu kancing kemeja hitamnya yang entah kenapa jadi terasa seperti melilit di tubuhnya yang tegap dan berisi.

Padahal, saat tadi Ikmal memakainya ia merasa biasa saja dengan kemeja kesukaannya yang satu ini. Tapi sekarang entah mengapa ia merasakan sesak di bagian dadanya.

Setelah berhasil menapaki anak tangga yang terakhir, Ikmal sudah sepenuhnya lepas dari kemejanya yang sekarang menyantol di bahu kanannya yang lebar.

Namun, sesak di dalam dadanya masih saja terasa sampai saat ia memasuki kamarnya yang mengeluarkan bau mint yang menenangkan.

Pendingin ruangan sudah bekerja saat Ikmal baru saja memasuki kamar, itu berarti Utje anwar atau Jelly tobing sempat membuka kamarnya.

Dengan langkahnya yang gontai disertai dengan bunyi derap langkah yang terdengar merdu di atas lantai berwarna putih itu, Ikmal mendekat ke lemari bajunya hanya untuk mendapati ada satu buah bingkisan berwarna hitam pekat tersimpan rapi di atas sana.

Saat ia mengingat-ngingat tanggal hari ini, ia mendapati kejanggalan yang pasti karena seharusnya tidak ada yang memberikannya hadiah ulang tahun di bulan Juni.

Sambil menarik kursi kecil yang terselip di bawah nakas, Ikmal memperlihatkan bagaimana bungkus kadonya sangat rapih dan indah.

Setelah ia terduduk, barulah ia membuka kadonya dengan gerakan perlahan.

Kedua mata Ikmal yang sedari tadi menampakkan sinar bingung dan tidak mengerti berubah menjadi tatapan penuh keterkejutan dan kesedihan hanya dalam sepersekian detik.

Itu hadiah yang pernah di berikannya kepada Mita saat gadis itu ulang tahun beberapa tahun kebelakang!

Kalung berhiaskan replika gitar yang sempat di berikan Ikmal kepada gadis tomboy itu pada saat ia menyatakan rasa ketertarikannya pada Mita.

Betapa terkejutnya Ikmal saat ini.

"Itu hadiah dari aku, isinya ada dua. Kamu boleh nyimpen satu, dan yang satunya lagi kamu serahin ke orang yang spesial bagi kamu"

Secara seketika, kalimat itu terdengar mengiang di telinga Ikmal. Berulang-ulang seperti sebuah CD yang sudah rusak di dalam kepalanya

Apa maksud dari semua ini?

Apakah Ikmal dianggap spesial oleh Mita?

Kenapa gadis itu sangat tidak bisa di tebak?

Ikmal kelimpungan sekarang.

Kepalanya terasa berdenyut hebat saat menggenggam ornamen gitar berwarna hitam yang terlihat masih utuh dan masih sama seperti saat Ikmal membelinya beberapa tahun yang lalu.

Benarkah Mita menganggapnya istimewa?

Tapi kenapa?

Setelah semua yang dilakukan Ikmal kepadanya. Apakah Mita masih mencintainya seperti apa yang selalu ditakutkan sekaligus diinginkan oleh Ikmal selama ini?

PR Stunt (IKTA) #1 |COMPLETED|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang