PR Stunt bagian ketigapuluhdua

193 6 7
                                    

"Jika kamu memang mencitai dirinya, aku bisa apa selain mendukungmu dengannya?"

-Cameria happy pramita

*--*

Dengan langkah yang sangat terburu-buru dan juga disertai dengan napas yang tercekat panjang pendek karena kelelahan, air mata Mita mengalir tanpa izin di kedua belah pipinya yang putih. Mita sudah mencoba untuk tetap menahan air matanya meskipun yang terjadi adalah banjirnya air mata. Ia enggan mengakui diri jika ia terluka karena Ikmal meskipun memang begitu adanya.

Biar bagaimanapun juga, Mita adalah gadis kuat, gadis tegar, dan dia adalah gadis yang sangat sabar. Jadi, sekarang gadis itu mati-matian untuk bisa menghentikan tangisannya yang menguar di atas udara.

"Aku nggak percaya, Male.. Aku nggak percayaa" gumam Mita seraya mengusap air matanya sambil tidak lupa menyedot ingusnya kuat-kuat persis seperti bocah berusia empat tahun yang menangis karena tidak bisa mengendarai sepeda dengan roda dua.

Mita tetap berusaha melangkah meskipun jarak pandang gadis itu tertutup oleh air mata kepedihan dan juga beberapa paparazi yang mengikutinya dengan langkah panjang. Mita sudah tidak perduli lagi jika memang keesokan hari ia akan melihat berita mengenaskan tentang dirinya di berbagai media massa. Ia tidak akan mengelak lagi untuk saat ini. Karena memang benar dirinya terluka oleh Ikmal. Oleh keegoisan lelaki itu, dan juga oleh sikap bodohnya yang mudah mencintai Ikmal.

Namun, tiba-tiba saja langkah Mita terhenti saat teringat akan satu hal yang sangat penting.

Dulu, saat usianya masih sangat belia, Mita juga pernah merasakan luka yang sama seperti apa yang dirasakannya saat ini. Mita pernah merasakan indahnya jatuh cinta. Dibuai sampai ke alam dimana ia lupa diri dan menyerahkan seluruh rasa percayanya kepada kekasihnya pada saat itu.

Namun, lelaki itu meninggalkannya begitu saja saat Mita enggan menyerahkan harga dirinya begitu saja. Sungguh! Lelaki yang sangat egois bukan?

Pernah juga ia merasakan seriusnya berpacaran. Ia memiliki hubungan baik pada awalnya dengan lelaki itu, bahkan hubungan mereka berjalan dengan sangat lancar tanpa adanya hambatan sedikitpun. Saat Mita mengira kalau dirinya memang sudah ditakdirkan untuk bersama dengan lelaki itu, Tuhan memberikan ujian berupa hubungan tersembunyi sang lelaki dengan istrinya yang tidak pernah diketahui oleh Mita.

Oh, Shit!

Dia sudah dua kali terkena patah hati, dan kenapa Tuhan memberikan patah hati yang ketiga kalinya? Tidakkah semua air mata Mita di masa lalu cukup untuk membuat Tuhan perhatian dan memberikannya cinta sejati?

Kenapa Tuhan sangat tidak adil terhadap kehidupannya?

Sudah beberapa kali Mita mencoba, dan sudah beberapa kali juga ia terluka. Namun tetap saja lukanya selalu berhasil membuat Mita kehilangan sosok dirinya yang ceria dan juga selalu bertabah.

Tidakkah Tuhan melihat kalau Mita sudah lelah bersandiwara dibalik topeng tomboynya? Tidakkah Tuhan merasakan kesesakkan hati Mita karena gadis itu sudah sangat bosan dilukai? Tidakkah tuhan bisa melihatnya sudah tidak sanggup lagi menahan semua beban yang diberikan oleh-Nya?

Sambil mengusap air mata yang menganak sungai di wajahnya, Mita berbalik hanya untuk mendapati Ikmal yang sedang berdiri dibelakangnya dengan wajah memelas yang seolah meminta pengampunan. Sebenarnya, Mita sangat ingin merangkul Ikmal kedalam pelukannya lalu mencium bibir tebal Ikmal yang manis dan mungkin saja bercinta dengan lelaki tolol itu.

Namun Mita enggan melakukannya karena ia sudah terlalu sakit, bukan *ralat. Bukan sakit, melainkan kecewa dan tidak percaya. Mita memejamkan mata dan menarik napas dalam-dalam untuk mengeluarkan kalimat yang bergelayutan di ujung lidahnya "Jika kamu memang mencintai dirinya, aku bisa apa selain mendukung hubunganmu dengannya?" lalu gadis itu berlalu begitu saja tanpa menengok kebelakang dan tanpa memperdulikan lagi Ikmal yang berusaha mengejarnya, sambil memanggil namanya dengan keras.

Mita sudah tidak perduli lagi dengan Ikmal.

Biar saja.

Mita sudah tidak ingin lagi mengenal Ikmal.

Ia sakit hati.

Ia kecewa.

Dan mulai saat ini, ia berjanji untuk tidak mempercayai siapapun lagi dalam hidunya.

*--*

TAMAT.

Serius ini tamat?

Nggak nipu lagi kan?

Nggak ada jebakan-jebakan kamfret lagi kan?

Kalian pasti nanya begitu kan sama aku?

and

yeah.

Ini udah TAMAT beneran gays.

Tanks for reading, vote and comment.

and keep support me. please.

oh ya, cerita ini ada Sequelnya, kalian bisa cek di work aku.

judulnya.........

Seriously.

Masih tentang Ikmal, Mita, dan Adiezty.

baybay.

Riska Pramita Tobing

PR Stunt (IKTA) #1 |COMPLETED|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang