PR Stunt bagian Kelimabelas

116 6 1
                                    

*--*

"Padahal gue sayang beneran sama Ikmal" lirih Mita diantara napasnya yang tercekat menyakitkan.

Dara mendongak dengan menampakkan wajah tidak percaya "Apa?" katanya tanpa suara.

Mita malah menghiraukan perkataan Dara dan gadis tomboy itu berlalu begitu saja, meninggalkan Dara dengan sejuta rasa bersalah dalam dirinya.

Oh, betapa bodohnya dia yang tidak menyadari tatapan sayang Mita pada Ikmal. Dan betapa bodohnya dia yang tidak bisa merasakan ketertarikan Mita pada Ikmal.

Dara menggeram sakit hati. Dia telah menghancurkan hati seorang Mita.

Mita yang selalu menjaganya dengan lembut, Mita yang selalu menyayanginya seperti kepada kedua adiknya yang lain. Mita yang selalu melakukan segala hal baginya. Dan dia malah membalas perbuatan baik Mita dengan membuat gadis tegar itu menangis?

Dengan tekad yang kuat, Dara kembali melangkah memasuki studio musik, dan disana masih ada Ikmal yang sedang membereskan sisa-sisa latihan mereka berlima.

Sesekali, Ikmal terlihat mengetikkan sesuatu di layar ponselnya, dan ia juga terlihat senyum-senyum sendiri karena percakapannya di dalam ponselnya.

"Ikmal!!!" pekik Dara dengan suara menggelegar bak petir di siang bolong.

Ikmal langsung terperanjat kaget saat mendengar seruan bernada cempreng itu "Apa sih?! Ngagetin aja?!!" protesnya dengan tampang tidak suka.

"Mimit ngambek tuh!" tunjuk Dara ke sembarang arah.

Leher Ikmal berderak karena ia terlalu cepat menoleh "Ngambek? Kenapa?" tanyanya dengan tampang polos yang menyebalkan.

Dara jadi geram sendiri saat melihat tampang idiot itu tidak pernah bisa lepas sedikitpun dari Ikmal. Padahal Ikmal itu tampak sangar diluar, tapi dibalik penampilannya yang seperti preman, ternyata dia memiliki otak seukuran bayi udang. Sangat kecil dan mungil dan juga lamban, bahkan hampir tidak berfungsi.

"Elo tadi mesra banget sama Adiezty! Elo nggak nyadar kalo dia cemburu?" kata Dara terburu-buru.

Kening Ikmal mengkerut cepat "Cemburu? Gue pikir Mita cuma sayang bohongan sama gue" gumamnya masih dengan tampang idiot yang sama.

"Bukannya kalian pacaran ya?" tanya Dara pada akhirnya.

Ikmal menggedigkan bahunya enggan menjawab "Lagipula, pacaran yang kita jalanin kan cuma buat kerjasama itu" jelas Ikmal seadanya.

Dara meringis saat mendengar penjelasan Ikmal yang serupa dengannya "Ternyata Mita beneran sayang sama elo Male"

Jangan salahkan Ikmal jika lelaki itu menyemburkan air di dalam mulutnya sampai membasahi wajah dan baju Dara. Salahkan gadis itu yang memberi informasi se-mengejutkan itu tepat saat Ikmal tengah meminum air mineralnya.

Lelaki itu bahkan sampai terbatuk-batuk dengan keras dan sekarang ia mengeluarkan air mata karena merasakan sakit di area pangkal hidungnya.

Dara mendecak kesal "Santai dong bos!" ujarnya sarkastik sambil lalu mengambil satu kotak tissue yang berada di atas meja

"Elo yang salah, Dara! Kenapa juga elo ngomong kayak gitu pas gue lagi minum?" semprot Ikmal tidak kalah galaknya dengan Dara.

"Pokoknya gue nggak mau tahu. Kalian harus balikan lagi. Dan harus pacaran beneran, bukan buat kesepakatan kita" ujar Dara dengan nada otoriter.

Ikmal mendecak kesal "Gue nggak suka sama dia, Ra. Dia itu udah kayak kakak gue sendiri" Ikmal mengacungkan tangan sebagai tanda dia tidak ingin dibantah, dan kemudian lelaki itu melanjutkan "Gue emang sayang sama dia, tapi bukan sayang kayak cowok ke cewek, sayangnya itu kayak ade ke kaka. Gitu loh" jelas Ikmal seraya mengambil stik drumnya dari lantai

Dara tidak bisa berkata apapun, dan karena Dara hanya bisa terdiam, Ikmal melanjutkan lagi dengan nada lirih "Gue ngerasa.. Kalo gue itu nggak layak buat Mita. Dia itu terlalu sempurna buat gue yang punya banyak kekurangan" ia tertunduk di akhir katanya.

Dara mengap-mengap kehabisan napas, meskipun gadis cantik itu kesulitan berbicara, ia tetap berusaha mengeluarkan kalimatnya yang nyangkut di tenggorokan "T.. Tapi, Mita udah sayang sama elo, Male! Elo seharusnya jangan nyia-nyiain kesempatan ini!" tuntut Dara.

Ikmal mengangguk disertai dengan tatapannya yang melembut "Gue emang nggak akan nyia-nyiain kesempatan ini. Tapi di samping itu, gue udah suka sama seseorang. Gue suka sama dia sebelum gue ngerasain sayang sama Mita. Dan elo pasti tahu sama siapa orang yang gue maksud, Dara"

Mendengar penjelasan Ikmal yang egois, Dara jadi berang seketika "Gue nggak nyangka kalo ternyata elo itu se picik ini, Mal" ujarnya dengan nada sarkastik.

Ikmal malah terkekeh seolah mendengar lelucon lucu dari mulut Dara, dan hal itu membuat Dara semakin geram saja.

Sampai kemudian Ikmal mengatakan sesuatu yang tidak disangka-sangka "Elo juga picik, Dara. Elo nyuruh Mita buat ngelakuin PR Stunt sama gue sementara elo sendiri malah seneng-seneng sama cowok yang elo sukain. Elo pernah mikir nggak sih kalo Mita itu pernah ngerasa tertekan gara-gara elo maksa dia PR Stunt sama cowok kayak gue?"

"Mita itu baik sama elo, Dara. Tapi kenapa elo nggak ngelakuin kebaikan yang sama buat dia? Dia itu selalu ngalah sama elo, jadi kenapa elo nggak ngasih dia kebebasan buat ngedeketin cowok yang dia suka, Dara? Kenapa elo malah milih gue buat jadi pacar bohongannya Mita?" balas Ikmal telak.

Dengan napas tercekat, Dara mencoba menjawabnya "Gue.. Gue emang egois, Mal. Tapi gue bisa ngeliat sorot kagum dimata elo buat Mita. Dan gue sadar sepenuhnya kalo gue bisa liat elo itu sayang sama dia. Karena itu gue berusaha buat deketin kalian lewat hubungan PR Stunt ini. Gue nggak mau kalian salah mengartikan perasaan kalian dengan dalih rasa sayang seorang adik kepada kakaknya seperti apa yang elo bilang barusan" Dara sudah mulai terisak diantara tangisnya.

Meskipun ia kesulitan bernapas, ia tetap berusaha melanjutkan kalimatnya "Gue nggak mau kalian bohong sama perasaan kalian dan sembunyi dibalik status sayangnya seorang adik kepada kakaknya. Gue tahu kalian itu punya ketertarikan satu sama lain. Gue cuma nyoba buat ngeyakinin kalian sama perasaan kalian, Mal! Apa gue salah?" Dara terisak semakin keras, bahunya naik turun disertai dengan napasnya yang tercekat karena tangisnya sendiri.

Ikmal terdiam ditempat, ia tidak bisa membantah sedikitpun karena apa yang dikatakan Dara benar adanya.

Ikmal adalah lelaki ter-egois yang menginginkan Mita dan Adiezty disaat yang bersamaan.

Ia mendambakan Adiezty disaat ia sudah menyayangi Mita. Ia mengincar Adiezty disaat ia sudah menggenggam Mita dalam dekapannya.

Disatu sisi, Ikmal menginginkan Adiezty, namun disisi lain ia menyayagi Mita.

Kepala Ikmal seakan mau pecah saja memikirkan perasaannya yang tidak bisa diartikan sama sekali.

Ia bingung.

Tidak bisa mengambil keputusan. Karena hati Ikmal menjerit menginginkan kedua wanita itu sekaligus.

Ia manyukai kecantikan Adiezty, dan ia menyukai ketegaran Mita. Ia mendambakan tubuh elok Adiezty dan ia juga mendambakan sosok dewasa Mita. Ia menginginkan sifat manja Adiezty, namun ia juga menginginkan sifat mandiri Mita.

Sungguh hati tidak memiliki batasan untuk mencintai.

Ikmal bahkan mencintai dua wanita menakjubkan disaat yang bersamaan.

Jadi, siapa yang akan ia pilih?

*--*

Riska Note:

Yaaahh bang Malenya malah galau tuh gaeeess.. Giamana dong?

Riska Pramita Tobing

Note: Sedang dalam masa edit.

PR Stunt (IKTA) #1 |COMPLETED|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang