PR Stunt bagian Kesembilanbelas

121 5 3
                                    

*--*

Gadget Mita terus bergetar hebat di atas nakas, dan itu sangat mengganggu kegiatan tidur Mita yang awalnya sangat pulas.

Dengan sedikit kesal, Mita meraba-raba nakasnya dan --secara tidak sadar, ia menjatuhkan beberapa aksesorisnya dari sana.

Setelah mendapatkan benda persegi panjang yang mengganggu tidurnya, Mita menempelkan benda tersebut pada telinganya

"Apa??" seru Mita masih dalam keadaannya yang setengah sadar.

"Aku di bawah, Mit. Kedinginan. Kamu nggak mau nyuruh aku masuk?" suara seorang gadis yang terdengar menggigil itu membuat Mita terduduk dalam sepersekian detik saja.

Ia langsung berdiri diantara kedua kakinya yang jenjang dan berusaha melangkah secepat mungkin meskipun ia masih terhuyung-huyung karena belum sepenuhnya tersadar dari alam mimpi.

Saat Mita membuka pintu markas The Virgin, ia bisa melihat Dara dengan satu koper kecil berwarna kuning disebelah kaki kanannya.

Gadis itu tampak cantik meskipun sedikit kehilangan berat badan. Ia mengenakan kupluk besar yang menutupi telinga sampai lehernya, kemudian syal kuning melingkar di dalam jaket tebalnya yang berwarna kuning pula.

Dia terlihat pucat karena cuaca terasa sangat dingin diluar sini. Namun, yang diherankan oleh Mita adalah senyuman Dara yang tampak kegelian.

Diantara kekehan tawanya yang memuakkan, Dara menunjuk Mita dengan jari telunjuknya yang ramping dan panjang "Kamu nggak ada niat pake baju dulu?" tanya Dara diantara tawanya yang renyah.

Mita jadi mengumpat kesal karena ia tidak sadar bahwa ia berlarian hanya dengan mengenakan celana boxer pendek yang menggantung rendah di pinggulnya, kemudian dengan disertai kaos tanpa lengan yang terangkat dibagian samping kanannnya.

Dengan tampang yang masih mengantuk Mita menatap Dara yang sedang meniupi telapak tangannya karena kedinginan.

Pemandangan itu langsung membuat Mita refleks untuk menangkup tangan Dara dan meniupinya dengan lembut "Kamu naik motor?" tanya Mita seraya melirik motor matic yang terparkir menghalangi teras markas The Virgin yang tadinya kosong.

Sebelum menjawab, Dara meringis karena ia tahu bahwa ia akan segera dimarahi oleh kakaknya yang kelewat posesif ini.

"Kamu naik motor, Dara Rizki Ruhiana?!" volume bicara Mita naik satu oktav karena tidak mendapatkan jawaban, dan saat Dara mendongak melihat Mita, tampang gadis tomboy itu sudah tampak mengeras dan tidak suka.

Mita berlalu menuju motor matic berwarna kuning bercampur putih milik Dara, dia membuka tutup lubang udara ban motor Dara lantas segera mengempeskan motor itu dengan tampang tidak bersalah.

Setelah ia selesai mengkempeskan kedua ban motor matic milik Dara, gadis tomboy itu segera merebut koper kecil dari tangan Dara dan menggusurnya kedalam rumah.

Dara mengikuti sambil sedikit menghentak-hentakkan kakinya dengan kesal "Kamu nggak bisa marah cuma gara-gara aku kesini dengan menggunakan motor!" protes Dara saat Mita masuk ke kamar mereka.

"Kamu tahu kalau Tasikmalaya-Jakarta itu jauh?" ucap Mita dengan dingin, sebelum Dara sempat menjawab, Mita melanjutkan tuduhannya dengan nada geram "Kamu bisa celaka, Dara!" sentaknya kemudian.

Dara tersentak lantas segera tertunduk karena ia tidak berani menatap mata Mita yang memancarkan sinar mematikan.

"Kamu tahu kalau aku sayang sama kamu, kenapa kamu nggak nyuruh aku buat jemput kamu kesana?" ujar Mita masih menggebu-gebu.

PR Stunt (IKTA) #1 |COMPLETED|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang