PR Stunt bagian Ketigabelas

119 7 3
                                    

WARNING!

HATI-HATI !!

Part ini mengandung unsur-unsur lebay dan juga tingkat ke-romantisan yang tinggi menjulang.

Dan bagi para pembaca, saya meminta kepada kalian agar menyiapkan jantung kalian agar jantung kalian tidak berdetak dua kali lebih cepat karena adegan romantis dipart ini.

Sekian dan terimakasih


*--*

Mita terbangun saat merasakan sinar matahari menyentuh wajahnya dengan lembut, dan gadis itu terngangap menyedihkan saat melihat Ikmal berada di bawah tindihannya.

Semalam, Mita hapal betul kalau mereka sedang berada di ruang tamu markas The Virgin yang sedang kosong --karena Dara sedang pergi berkencan, begitu juga dengan asisten mereka.

Dan sekarang Mita terbangun di atas tubuh Ikmal, dengan mengenakan pakaian yang berbeda dengan pakaian yang terakhir kali digunakan olehnya. Oh ya, satu lagi, mereka berada di kamar milik Mita dan Dara.

Sebenarnya, apa yang terjadi? Pikir Mita.

Lagi-lagi ada sebuah kenyataan pahit yang harus Mita telan. Ikmal tidur tanpa mengenakan baju.

Dengan kesadaran yang baru kumpul sekitar tujuh puluh persen, Mita menyentakkan tubuhnya dan langsung berdiri --mencoba mengabaikan rasa pusing yang menghampirinya, gadis itu pun langsung mengecek seluruh tubuhnya dihadapan cermin.

Mita baru bisa menghela napas lega saat ia melihat tidak ada apa-apa di tubuhnya. Ia hampir kena serangan jantung jika saja di tubuhnya terdapat bercak merah bekas ciuman Ikmal atau mendapati dirinya tidak mengenakan celana.

Setelah merasa yakin kalau Ikmal memang tidak melakukan hal 'itu' kepadanya, Mita melangkah menuju kamar mandi, ia berusaha mengabaikan Ikmal yang masih memejamkan matanya dengan tampang polos tak berdosa.

Sesampainya di dalam kamar mandi, Mita tidak membuang-buang waktu lagi. Cepat-cepat ia melucuti pakaiannya dan sesegera mungkin untuk membasahi tubuhnya di bawah shower yang mengeluarkan air dingin secara lembut keseluruh tubuhnya.

Sesekali ia bergumam menyanyikan lagu-lagu Muse yang sudah lama tidak ia dengar, dan sesekali ia juga terpejam menikmati sensasi air dingin yang seolah masuk keseluruh pori-porinya.

Namun, lamunan serta gumaman lagunya hilang saat ia mendengar gedoran di pintu kamar mandi --terdengar tidak sabaran "Ada apa?" teriak Mita diantara kucuran air dingin dari shower.

"Gue mau pipis!" tetiak Ikmal heboh sambil terus-terusan menggedor pintu dengan gelagat tidak sabaran.

Mita mendengus seraya cepat-cepat menghentikan aktifitasnya yang menyenangkan. Untung saja dia sudah selesai dengan kegiatan mandinya sedari tadi, jika tidak... bisa berabe! Setidaknya itulah yang dipikirkan Mita sekarang.

Dengan gerak-geriknya yang terburu-buru, Mita segera mengenakan handuk kimono-nya. Dan Mita membuka pintu sambil memasang wajah garang.

Anehnya, bukannya merasa takut atau merasa terintimidasi, Ikmal malah melongok sambil melihat Mita dari atas sampai bawah --dengan mata yang melotot besar dan juga mulut yang terbuka lebar.

Mata sipit Mita langsung menjereng lebar saat tahu apa arti tatapan mesum Ikmal "Mau pipis apa mau disunat lagi?" geram Mita dengan nada penuh ancaman.

Ikmal langsung meringis dan merapatkan selangkangannya "Mau pipis sayang, hehe" ucap Ikmal seraya melengos begitu saja dari hadapan Mita

Lelaki itu segera masuk kedalam kamar mandi tanpa memperdulikan tatapan tajam Mita yang hampir membuat Ikmal kencing di celana.

PR Stunt (IKTA) #1 |COMPLETED|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang