PR Stunt bagian Keenam

267 5 0
                                    

Multimedia: Princez Amanda

*--*

Akhirnya.....

Ikmal dan Mita akhirnya bisa bernapas dengan lega. Setelah beberapa segmen yang memuakkan dan terasa sangat lama, akhirnya mereka terbebas juga dari acara rumpi itu.

Mita bahkan langsung mangpret ke kamar mandi dengan alasan perutnya tiba-tiba terasa mual setelah berbohong pada media sosial sebanyak itu.

Dan Ikmal sedang merenungkan diri sambil memutar-mutar gadget hitamnya. Lelaki itu ikut-ikutan frustasi karena telah banyak membohongi manusia-manusia yang tidak bersalah.

"Dosa gue udah banyak, Mitaa... Ngapaiiin elo nyuruh gue buat bohong lagiiii???" gerutu Ikmal bersamaan dengan Mita yang baru saja keluar dari toilet.

Wajah gadis cantik itu terlihat pucat pasi, sepertinya ia masih ingin mengeluarkan sisa isi perutnya.

Tapi, karena Mita sudah tidak ada tenaga untuk mengeluarkan isi perutnya, maka alih-alih kembali berjongkok di hadapan kloset, ia justru duduk di samping Ikmal sambil mulai merebahkan kepalanya di bahu Ikmal yang bidang dan terasa nyaman.

Ikmal menjengit heran dengan sikap Mita yang tiba-tiba saja jadi manja seperti sekarang "Ngapain lo?" dendangnya sambil menoyor kening Mita dengan satu jari telunjuknya.

Bukannya menurut untuk menjauh, Mita justru mengeyel untuk terus bersender pada bahu lebar lelaki itu. Bahkan Mita mulai memeluk lengan kanan Ikmal agar Ikmal tidak menoyornya lagi.

Belum sempat Ikmal memprotes lagi, lelaki itu sudah merasakan sengatan panas di lengan atasnya.

Tangan Mita yang melilit erat pada lengan kanan Ikmal bahkan basah oleh keringat.

Wajah Ikmal tiba-tiba cemas "Mit!!! Mita!!!"

"Nggghhhh" begitu katanya.

Ikmal bingung, selain karena Mita tidak ingin melepaskan lengan kanannya, gadis itu juga tidak ingin mengangkat wajahnya pada Ikmal.

Jadilah Ikmal panik seketika.

Dengan tergesa-gesa, Ikmal langsung meletakkan tangannya di balik punggung Mita dan juga diantara lipatan kaki wanita itu.

Tidak ada kesulitan berarti bagi Ikmal untuk mengangkat Mita dengan gaya briddal style.

Tangan Mita menjuntai dan tidak kuat melilit diantara leher Ikmal dan kepala gadis itu sudah tidak bertenaga lagi.

"Aduh Mimiit, sampe segininya lo" gumam Ikmal sambil mulai memasukkan Mita kedalam taksi. Karena Ikmal enggan membawa Mita dengan mobilnya sendiri, jadilah ia terpaksa membopong gadis itu di pahanya. Dan Mita meringkuk kedinginan diantara paha Ikmal dan pelukan lelaki itu diperutnya.

Punggung tangan Ikmal menyentuh kening Mita dengan lembut sampai kemudian ia merasakan sesuatu menyengat punggung tangannya."Mana panas banget lagi" ucap Ikmal dengan nada khawatir.

"Mas, bisa lebih cepet lagi?" tanya Ikmal pada supir taksi.

Supir taksi yang sudah hampir memasuki usia senja itu hanya tersenyum maklum dan mulai meningkatkan kecepatan mobil yang dia bawa.

Untungnya, Jakarta tidak terlalu macet malam ini, jadilah Ikmal tidak terlalu khawatir pada Mita yang masih saja memasang wajah pucat dan dipenuhi dengan peluh.

"Istrinya ya mas?" celetuk sang supir taksi saat mereka baru saja sampai di depan gerbang Rumah sakit ternama di daerah Jakarta.

Ikmal hanya menelan ludah, ia tidak sanggup menyangkal atau bahkan menjawab sedikitpun.

PR Stunt (IKTA) #1 |COMPLETED|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang