BAB 12

830 68 0
                                    

.
.
.
.
.
Sebelum aku lanjutnya nulisnya, aku mau mengucapkan terima kasih kepada kalian yang sudah mau membaca dan memberikan suara...

Semoga kalian masih mau mendukung karya saya ini...

Happy reading all

******
.
Sudah satu minggu hyeri terbaring lemah dan tak sadarkan diri di ranjang rumah sakit, selama itu pula doojon membawa semua berkas-berkas kantor ke rumah sakit namun bukan di ruangan hyeri melainkan ruangan khusus dirinya. Karena doojon pemilik rumah sakit maka di sediakan ruangan khusus untuk dirinya,ruangan yang sangat lebar dilengkapi dengan kamar,kamar mandi ruang rapat serta ruangan yang khusus untuk melakukan eksekusi,sementara ruangan hyeri berada tepat disamping ruangan doojon. Ruangan doojon berada di lantai paling atas rumah sakit,di lantai paling atas hanya terdapat dua ruangan,ruangan pertama yaitu ruangan doojon yang sangat luas dan lebar,sementara ruangan hyeri lebih kecil dari ruangan doojon namun memiliki fasilitas yang mewah. Memiliki kamar mandi dan juga ruang istirahat serta sofa besar untuk melakukan meeting kecil seperti yang sering doojon lakukan saat ini.
"Ada yang ingin kau laporkan sehun"
"Mian ketua....sampai saat ini argus belum juga ditemukan"
"Berengsek..."
Tok...tok...
"Permisi tuan kim,waktu pemeriksaan hyeri"
"...." doojon terus mengamati pergerakan suho namun doojon menyadari ada yang aneh dari salah satu suster yang sedang membawa obat
"Apa yang kau sembunyikan?" Doojon langsung menarik tangan suster tersebut membuat nampan berisi obat teraebut langsung jatuh di lantai sehingga menimbuljan suara gaduh.
"A...ap..appa maksud anda tuan"
"Cepat katakan...siapa yang menyuruhmu"
"Ketua..." chanyeol yang tidak mengerti hendak menahan doojon namun segera ia urungkan saat mendengar perintah doojon.
"Yeol...kai cari siapa diantara kalian yang berhianat"
Chanyeol akhirnya mengerti bahwa doojon manangkap adanya penghianatan di kelompoknya.
"Baik ketua.."
Sementara suster tersebut di bawa ke ruangan doojon.
"Siapa yang memerintahkan kau?" Pertanyaan itu bukan doojon yang memberikan karena saat ini doojon sedang berada di ruangan hyeri untuk memastikan bahwa hyeri baik - baik saja.
"Maaf tuan park...saya tidak tahu apapun" suster tersebut ketakutan bahkan sangat ketakutan melihat banyaknya orang yang siap membunuh dirinya kapanpun
Plak...plak..
Kedua pipi wanita tersebut mendapat tamaparan dari chanyeol hingga mengeluarkan darah di sudut bibirnya.
"Ampun tuan...saya memang tidak tahu apapun,saya hanya menjalankan apa yang diperintahkan salah satu anak buah tuan"
"Siapa?" Chanyeol memandang tajam wanita tersebut
"Aku tidak tahu tuan,dia setiap kali datang dengan masker dan topi,tapi dia mengatakan bahwa itu perintah dokter kim. Dan di tangan kanan namja tersebut terdapat tato dengan gambar mata yang terdapat samurai"
"Pasukan biasa" gumam kai
Brak..
Pintu dibuka dengan sangat kasar oleh doojon dan membawa namja yang merupakan dari pasukan biasa.
"Dia dalang di balik semuanya"
"Lee minho?"
"Dia anak buah argus"
Semua terdian menunggu apa yang akan dilakukan doojon selanjutnya.
Crashh...
"Arggghhttt...."
Doojon menggores wajah tampan minho dengan pisau buah yang ia bawa dari ruangan hyeri.
"Kau tahu minho,orang yang sudah menjual informasi kepada pihak lawan harus mati"
"HAHAHAHA.....kau fikir aku takut kim? Bahkan jika kau bunuh aku saat ini aku juga tidak akan menyesal"
"Oh ya...? Apa karena kau sudah mendapatkan banyak uang dari argus menjamin kehidupan suzy?"
Lee minho menegang mendengar doojon mengetahui keberadaan suzy. Karena suzy saat ini berada di villa argus yang bertempat di jepang.
"Jangan terkejut tuan lee,aku bisa mengetahui yeoja mungik itu dengan mudah"
"Keparat..."
"Hun....perlihatkan"
Sehun langsung menghidupkan laptop miliknya yang sudah berisikan video seorang gadis cantik yang saat ini tengah terikat dengan baju yang sudah robek di mana-mana.
"Jangan sakiti dia"
"Aku menolaknya" doojon berjalan menghadap kearah laptop yang tengah menampilkan seorang gadis cantik tengah menangis dengan tubuh yang tidak tertutup sempurna,dan jangan lupakan ikatan pada kaki dan tangannya.
"Ji soo...lecehkan dia"
"Andewe...." minho berteriak histeris saat melihat beberapa anak buah doojon melecehkan suzy dengan berusaha melepaskab pakaian suzy dan berhasil. Kini suzy hanya menggunakan bra dan juga celana dalam.
"Cukup...."
Mereka menghentikan aksinya, doojon memang tidak akan menyiksa minho namun ia akan menyiksa orang-orang terdekat minho menimbulkan penyesalan dan juga rasa bersalah pada dirinya sendiri.
"Jangan perlakukan suzy seperti itu,aku mohon ketua kim"
"Kau melarangku menyakiti suzy? Baiklah akan aku lakukan"
Semua diam menunggu apa lagi yang akan dilakukan doojon selanjutnya.
"Kai...bawakan hadiah untuk minho"
"Baik ketua" kai melangkah keluar ruangan minho memperhatikan hal tersebut,ia tahu pastilah itu bukan hal baik mengingat dirinya telah menghianati doojon.
"Lepaskan....lepaskan aku ahjusi" teriak bocah lelaki dengan seragam sekolah masih melekat di tubuh kecilnya. Minho langsung menegang melihat Lee Jinki adiknya yang masih berada di tingkat 2 junior high school tengah diseret paksa oleh kai.
"Suka dengan apa yang kau lihat minho-sii?"
"Keparat.....terkutuklah kau" minho berusaha bangun dan menyerang doojon namun belum sempat ia bangun chanyeol lebih dulu memukul kakinya sehingga membuatnya kembali duduk.
"Hyung....tolong aku"
"Ketua Kim tolong jangan sakiti jinki"
"Kau hanya tinggal memilih,adikmu atau kekasihmu" doojon mengambil samurai panjang begitu juga ji soo salah satu anak buah doojon yang sedang mengeluarkan samurai dan menaruhnya tepat di leher suzy,tampak ji soo menyeringai di kamera membuat doojon tertawa.
"Aku saja tuan kim,jangan mereka"
"Hahahahahaha.......kau tidak ada gunanya lagi untukku"
"Hyung..." cicit jinki mencoba meminta tolong
"Cepat katakan minho..."
"....." minho masih terdiam. Siapa yng akan memilih jika dihadapkan dengan pilihan sulit seperti ini. Adik dan kekasihmu sama-sama membutuhkan pertolonganmu.
"Jisoo...hitungan ketiga"
Doojon memberi aba-aba pada ji soo melalui erphone yang tersambung dengan ji soo.
"Ketua...."
"Hana....dul....set.."
Cras.....
Cras.....
Brak...
Minho melotot melihat kepala jinki dan juga kepala suzy menggelinding. Kepala jinki menggelinding dekat kakinya sementara darahnya mengenai wajah tampan doojon juga mengenai wajah minho.
"Tidak.....jinki"
Namun semua sudah terjadi, sebaik apapun doojon pada anggotanya namun ia tetaplah iblis berkedok manusia. Apalagi jika ia sudah dikhianati maka nyawapun tidak akan bisa membuatnya puas.
"Baek...cari di mana Ny. Lee berada ia juga harus menerima hadiah dari putranya"
"Jangan eomma lagi,aku mohon"
Doojon tidak perduli ia masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Sementara itu baekhyun memanggil beberapa petugas kebersihan untuk membereskan kekacauan akibat ulah doojon.
Sekitar 30 menit kemudian doojon sudah selesai membersihkan diri,ruangan doojon juga sudah sedikit rapi namun masih meninggalkan sedikit darah dan juga tubuh tak bernyawa jinki.
"Kau berengsek doojon"
"Kau sudah sangat tahu akan hal itu minho"
"Permi...ASTAGA" suho tidak bisa menutupi keterkejutannya saat melihat kepala manusia terpisah dari badannya sampai ia lemas dan bersandar di pintu
"Ada perlu apa Dr. Kim?" Suara doojon terdengar samgat dingin mampu membuat suho merasa tertekan.
"Ah..Hye..Hyeri telah sadar"
Doojon langsung melangkah menuju ruangan dimana hyeri di rawat.
"Hyeri..." doojon membelai rambut hyeri namun hyeri masih diam memandang kosong doojon, namun air matanya turun membasahi pipi mulusnya.
"Dr. Kim bagaimana keadaan hyeri saat ini? Mengapa dia tidak meresponku"
"Bisa kita bicarakan ini di luar Tn. Kim?"
Doojon mengikuti langkah kaki suho,ia kini duduk di kursi yang ada di depan ruangan hyeri.
"Hyeri mengalami kelumpuhan untuk sementara waktu"
"......." doojon hanya diam tidak lagi mampu berkata apa-apa. Ia tidak sanggup jika harus melihat wanita yang ia cintai menderita karena perbuatannya.
"Tapi tenang saja Tn. Kim,hyeri hanya lumpuh sementara. Dengan perawatan dan terapi ia akan kembali bisa berjalan"
Setelah mendengar penjelasan suho doojon kembali masuk ke ruangan hyeri,ia melihat hyeri tengah menatap dirinya.
"Hyeri...akhirnya kau sadar"
"......" hyeri tidak menjawab namun air mata dipipinya membuat doojon pilu,bahkan sangat pilu.
"Aku akan memberi tahu ibumu bahwa kamu sudah sadar,kau tahu selama satu minggu ini eommamu sangat khawatir padamu"
Ny. Lee memang menunggu dan merawat putri semata wayangnya,namun karena ada urusan mendadak ia harus kembali ke jeju,dan akan kembali jika urusannya sudah selesai. Ny. Lee awalnya sangat marah mengetahui hyeri terbaring lemah tak sadarkan diri selama seminggu ini. Namun doojon bukanlah orang baik walaupun itu dengan ibu hyeri sekalipun. Dengan paksaan dan ancaman yang membuat eomma hyeri tidak bisa menolak doojon.
"Kau mau makan? Biar aku suapi kamu" doojon sudah bersiap menyuapkan bubur yang masih hangat ke arah hyeri sebelum suara hyeri menghentikan doojon.
"Tn. Kim kau Mafia?"
"Ya...." doojon menatap hyeri, mendengar jawaban doojon membuat hyeri semakin menangis.
"Lalu...bisa kau jelaskan mengapa kakiku tidak bisa bergerak?" Hyeri semakin menatap mata doojon membuat doojon tidak tega memberi tahu hyeri.

"Tn. Kim aku menunggu jawaban anda"
"Kakimu lumpuh...tapi hanya sementara. Kau tenang saja kamu akan segera sembuh"
"Kau berengsek kim....karenamu aku harus menanggung semuanya,karena kau seorang mafia berengsek" jika selama ini hyeri tidak pernah mengumpat namun sekarang hyeri tampak sangat marah.
"Husssttt....."doojon memeluk hyeri.
"Kau berengsek...kau berengsek.." hyeri memberontak saat dipeluk doojon.

Seminggu sudah hyeri dirawat, dan hari ini hyeri diperbolehkan kembali. Dan dengan seenaknya doojon membawa hyeri ke mension miliknya,eomma hyeri juga dengan setia menemani putrinya,walaupun ia tidak menyukai doojon,namun ia bisa melakukan apa saat yang menginginkan putrimu adalah seorang mafia? Menolak? Maka eomma hyeri yakin doojon akan memaksa.
"Kamu lelah hyeri?" Dengan lembut doojon mengusap sayang rambut hyeri,seakan-akan hyeri adalah permata yang sangat berharga.
"....." hyeri hanya diam namun tidak menolak usapan sayang doojon. Sementara eomma hyeri menatap doojon,ia hanya takut doojon akan menyakiti hyeri.
"Cha...kita sudah sampai" doojon menggendong hyeri ala bridal lalu mendudukkannya di kursi roda. Doojon mendorong dengan penuh perhatian membuat beberapa maid di rumah doojon heran,ini adalah kali pertama doojon melakukan hal semanis itu dengan orang lain,selama ini hanya mense yang mendapatkan perhatian khusus dari doojon.
"Daddy....nonna" mense berlari dan langsung memeluk hyeri
"Mense....jangan ganggu hyeri noona,noona sedang sakit" dengan lembut doojon mengangkat mense.
"Nonna sakit apa?" Mense memandang hyeri sementara hyeri hanya menatap mense sekilas.
"Cha..mense dengan chanyeol ahjusi ne"
"Ne.." mense turun dari gendongan doojon menuju chanyeol namun mense menghentikan langkah kakinya sebentar.
"Nonna cepat sembuh ne"
Chupss..
Mense mencium pipi hyeri membuat hyeri tersenyum.
Doojon mendorong kursi roda hyeri menuju kamar yang terletak di lantai dasar tepat disamping kamarnya.
"Baek...antarkan Ny. Lee ke kamar tamu"
"Ne ketua..."

"Istirahatlah...makan siang akan aku bangunkan" doojon membaringkan hyeri di kamarnya.
"Jika ada apa-apa tekanlah tombol ini,aku keluar dulu"
Doojon beranjak dari ranjang hyeri,hampir seminggu hyeri sadar dari tidur panjangnya hyeri tidak banyak bicara padanya.
"Tunggu...." hyeri memegang lengan kokoh doojon.
"Wae? Kau menginginkan sesuatu?" Doojon kembali duduk di ranjang hyeri.
"Bisakah kamu bawa mense kemari?" Hyeri tidak lagi memanggil doojon dengan panggilan Tn. Kim melainkan doojon saja karena perintah doojon
"Tapi kamu harus beristirahat hyeri,jika mense disini maka ia akan menggangu istirahat kamu" dengan lembut doojon mengusap sayang rambut hyeri
"Tapi aku sangat merindukan mense"
"Baiklah..." doojon akhirnya  menuruti keinginan hyeri,dan tidak berapa lama doojon kembali dengan mense yang berada di gendongannya.
"Mense...."
"Nonna...kata daddy nonna sedang sakit dan tidak bisa menemani mense bermain?"
"Ne...maka itu temani nonna ne"
"Ne nonna"
Doojon melangkah ke luar langsung disambut baekhyun dengan tab di tangannya.
"Ketua....bisa kita bicara serius di ruangan anda?"
"Baiklah..."
Dengan langkah gagah doojon membuka pintu terlihat semua anak buahnya tengah berkumpul.
"Ketua...."semua menunduk hormat pada doojon.
"Ketua...semua anak buah argus sudah berhasil kami lumpuhkan, dan hampir seluruh markas argus di jepang dan korea berhasil kita kuasai" lapor kai pada doojon
"Lalu....apa kalian sudah berhasil menemukan keberadaan argus?" Doojon menatap semua anak buahnya
"Belum ketua..."
Bugghhh...
Doojon langsung memukul chanyeol karena ia kesal sampai sekarang belum juga menemukan keberadaan argus yang sudah melukai hyeri.
"Maaf ketua...tapi kami akan berusaha menemukan argus secepat mungkin"
"Kalian bodoh....aku tidak mau tahu jika kalian tidak juga menemukan argus,kalian semua yang akan aku musnahkan"
"Baiklah....ketua"
Semua meninggalkan ruangan doojon hanya menyisahkan chanyeol yang masih menemani doojon.
"Ketua.....apa Dr. Lee akan tetap tinggal disini?"
"Lalu...apakah ia harus tinggal di rumahnya sementara sampai saat ini argus belum juga diketemukan?"
"....."
"Yeol....aku akan menikahi Hyeri"
"Mwo? Apa anda yakin ketua?"
"Bahkan aku sangat yakin yeol, aku hanya tidak mau dia kembali terluka"
"Arraseo...aku dan baekhyun yang akan mengurus semuanya"
"Hnnn...."













Jangan lupa ya berikan suara kalian di cerita aku ini...

Sampai jumpa di chapt selanjutnya...👐👐👐👐👐👐

DANGEROUS MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang