benih-benih cinta

147 14 1
                                    

Waktu yang di tunggu tunggu telah tiba. Sekarang adalah waktunya pulang, alias surga para anak sekolahan, tapi bukan untuk Audrey.

"Aduh, malah gak ada yang jemput lagi!" gerutu Audrey saat mengingat mama nya sedang ada keperluan.

"Kenapa lo?" tanya Bella yang berada di samping nya.

"Gue baru ingat kalau gue gak ada yang jemput pulang. Gue naik apa dong?"

"Yah, gimana ya? Gue juga gak bisa sih, Drey. Lo tau sendiri kan gue ada les make up jam jam segitu?" ucap Bella.

"Yaudah deh, gue telpon nyokap gue dulu, mana tau bisa"

Audrey pun mengeluarkan hp nya yang disimpan di dalam saku celana nya.

calling Mama...

"Halo, mama?"

"halo? iya, Audrey? Kenapa sayang?"

"Mama dimana? Udah pulang?"

"Aduh maaf ya sayang, mama belum pulang. Masih ada keperluan, kamu nebeng sama Bella aja gih, masih ada kan?"

"Tapi Ma-"

"Drey, mama lagi ada urusan sebentar aja. Nanti mama telfon lagi ya. Hati hati di jalan ya, sayang"

Sebelum Audrey menjawab, panggilan terputus dan tidak memunculkan nama 'Mama' lagi di layar hp Audrey.

"Gimana? Nyokap bisa?" tanya Bella sambil sibuk memakai lipbalm dengan cermin di tangan kiri nya.

"Well.. Mungkin gue harus nunggu angkot lagi kayak tadi pagi" jawab Audrey lesu.

BEEP BEEP

Sebuah mobil Mercedes hitam berhenti di depan Audrey dan Bella.

"Gue pulang dulu ya, Drey. Gak apa apa kan disini?"

"Iya, gih pulang sana. Hati hati lo di jalan!" ucap Audrey sambil melambaikan tangannya.

"Sendiri lagi sendiri lagi" gumam Audrey.

Audrey pun memutuskan untuk jalan jalan sekeliling untuk mencari angkot.

Gadis berambut panjang itu melintasi jalan raya sendirian. Hembusan angin meniup lembut rambutnya yang terurai rapi.

Pas banget nih ada tempat duduk

Kebetulan ada tempat duduk yang bisa di duduki Audrey sambil menunggu angkot, halte. Halte ini tak jauh dengan sekolah Audrey. Paling cuman jalan kaki dari sekolah 5 menit juga sampai.

"Eneng ikut abang yok" ucap salah satu laki laki yang berambut kebiru tuaan.

"Sendirian aja nih si eneng?" goda teman dari si rambut biru itu.

"Apaansih" gumam Audrey berusaha. mencueki mereka yang menggoda nya.

"Eneng" ucap nya lagi sambil mencolek tangan Audrey.

Audrey merasa kesal dan dia langsung menepis tangan laki laki itu secara kasar.

"Gak usah pegang pegang!" teriak Audrey.

"Jangan marah dong, cantik" katanya lagi sambil mencolek dagu Audrey.

"Apaansih! Gue bilang gak usah pegang pegang!" teriak Audrey lagi.

Dua laki laki itu menertawakan Audrey yang ketakutan, mereka kembali mencolek tangan Audrey, memegang rambut Audrey, menggoda Audrey. Audrey juga berusaha membela diri tapi membela diri bukanlah hal terbaik yang bisa ia lakukan.

Tiba tiba, sebuah tangan menonjok pipi salah satu preman yang menggoda Audrey.

"Ampun bos! Ampun!" ucap si rambut biru itu sambil melarikan diri, begitu juga halnya dengan temannya yang di tonjok tadi.

SELFIE || e.d.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang