Untukmu yang pernah singgah
Namun tak pernah sungguhUntukmu yang dulu sedekat nadi
Namun terlalu rumit untuk menjadiDariku,yang masih menyayangimu
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Namanya Athalia Vergiana , perempuan cilik yang berusia lima tahunan.Pipinya tembem memiliki rona wajah yang manis dengan poni yang menutupi dahinya,dia selalu membawa boneka Barbie yang serba berwarna merah muda,dengan rambut pirang serta sisir yang selalu terpajang di saku sebelah kanannya.
Athalia mempunyai boneka Barbienya, tapi Athalia tidak mempunyai teman untuk diajaknya bermain Barbie.Terkadang Athalia selalu memperhatikan seorang anak laki-laki yang letak rumahnya berada di depan rumah Athalia.
Dia selalu memantulkan bolanya menuju tembok dan lagi-lagi ditendangnya,Athalia selalu cemberut jika dia membandingkan kalau permainannya beda dengan tetangganya itu.
Pernah sesekali Athalia mengajak bermain tetangganya itu,tetapi selalu dibalas dengan penolakan secara kasar bagaimana lagi Athalia hanya bisa menangis dan laki - laki itu hanya bisa melihat Athalia sampai berhenti menangis.
Namanya Rama,Rama Fahreza.Laki-laki yang selalu memantulakan bolanya ke arah tembok.
Dia benci diganggu.
Seperti saat ini,Athalia yang sedang menonton dan Rama yang melakukan,sesekali Rama merasa risih dengan keberadaan Athalia.
Rama mempunyai postur tubuh yang agak sedikit tinggi dibandingkan dengan Athalia dan mempunyai hidung mancung,dia tampan.
Rama berhasil memasukan bolanya kedalam tong sampah yang dia persiapkan di ujung sana "Hebat" suara teriakan itu membuat Rama menoleh,Rama mengambil bolanya dan bermaksud untuk memasuki rumahnya,dengan tatapan kesal.
"Tunggu" Athalia menyahut,dia berlari kecil menuju pagar putih yang menghalangi batas rumah Rama.
Dengan malas Rama berbalik " ada apa?" tanyanya dengan cuek.
"Aku mau main" Athalia menyodorkan barbienya.
"Main apa?"
"Main Barbie" dengan senyum merekah yang menimbulkan kesan manis diwajahnya.
"Aku bukan perempuan" tolak Rama
"Yaudah main bola aja" Athalia melirik bola yang ditahan Rama oleh kakinya.
"Ini bola punya aku" dengan egois Rama menyembunyikan bola itu di belakang tubuhnya.
"Tapi aku mau main" mata Athalia memerah pertanda jika hujan lokal diwajah imutnya akan segera turun.
Rama menghela nafas " Yaudah,kamu main ini aja" memberikan bola basket kepada Athalia "kita main dilapangan sana" ajak Rama.
Kaki mungil Athalia menendang-nendang bola basket dengan susah payah.Rama berdecak lalu menghampiri Athalia yang berada ditengah lapangan
"bukan gitu cara mainnya"Rama mengambil bola yang berada dibawah kaki Athalia,dia menghentakannya ke tanah Athalia mengangguk paham.
Athalia memantulkan bola basketnya ketanah,tawa renyah Athalia menggema suara yang dihasilkan bola basket itu tampaknya memberi kesan berbeda bagi Athalia.
Tuk..tuk..tuk
Rama memperhatikan Athalia lalu menggeleng pelan,baginya ini adalah hal yang membosankan.
" Asikk ya" teriak Athalia
"Gak usah teriak-teriak,aku gak suka orang yang suka teriak-teriak" Rama membalikan badannya mengambil bola yang di pegang Athalia lalu dengan cepat di mengeluarkan sebuh spidol dari sakunya "maaf ya" Athalia menunduk.
"Nih buat kamu" Rama menyodorkan bola basket yang sudah ditulis nama Dari Rama satu ukiran senyum terukir di bibir Rama.
Untuk pertama kali Athalia melihat senyuman dari seorang Rama Fahreza.
"Nak ayo ibu udah beresin pakaian kamu,kita berangkat" Perempuam paruh baya menghampiri Rama dan Athalia
"Sekarang Bu?" Tanya Rama,Perempuan itu mengangguk.
"Kamu jaga baik-baik ya bola ini" tunjuk Rama kepada Bola basket yang ada digenggaman Athalia.
"Nama aku Rama" Rama menjulurkan tangannya kepada Athalia,Athalia menyambutnya " Aku Atha ,aku janji bakal jaga bola ini"
"Aku juga janji bakal mau diajak main sama kamu dan aku juga janji gak akan buat kamu nangis lagi" Rama menatap Athalia dengan senyuman " semoga kita ketemu lagi Atha"
Mereka,Athalia dan Rama.dua orang yang mempunyai banyak perbedaan yang satu ceria,yang satu sangat kaku,yang satu lebih bisa mengekspresikan sesuatu,yang satu sulit sekali untuk bisa mengekspresikan sesuatu.
I Hope That To Meet Again- Athalia Vergiana.
23 August 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
She
Teen Fiction* [ On Going ] REVISI SETELAH TAMAT :D Tentang dia,dia yang selalu aku ingat dalam fikiran ku bukan karena saat kita bertemu saling berjabat tangan dan saling memandang manik mata masing-masing, dia juga tidak bisa menjamin jika setelah hujan selal...