Athalia duduk di depan Ghesa yang sedang membaca menu. Siang ini cuacanya lumayan panas tadinya Atha akan kembali ke sekolah untuk mengkuti latihan futsal lagi tapi atas ajakan Ghesa untuk membicarakan tentang Alfa, akhirnya Atha mengubah kembali tujuannya lagian latihan futsal masih dua jam lagi. Ghesa memesan milkshake strawberry dan Atha pun sama.
"Athalia?"
"Iya"
"Lo tahu Alfa, Rama, Daffa?"
"Iya tau..soalnya kan saya udah pernah kenalan"
"Maksud gue, lo tahu kalau mereka dulunya temenan dalam artian teman yang deket banget. Dulu gue satu SD dan SMP sama mereka berdasarkan pengalaman gue mereka itu teman yang cukup solid dan sangat disayangkan buat berpisah"
"Iya saya tahu"
"Awal mereka berpisah karena Rama dan Daffa terlibat konflik terus mereka berdua jadi jauh berhubung Alfa lebih dekat sama Rama jadi Daffa mengira Alfa lebih berpihak sama Rama, waktu kelas satu SMA gue kebagian program pertukaran pelajar dan niat gue buat memperbaiki hubungan mereka gak tercapai"
"Saya denger-denger Daffa sama Rama pernah berantem karena punya mantan yang sama?"
Ghesa terdiam " Ehm..itu bukan apa-apa."
Ghesa teringat bagaimana dulu dia pernah mengalami cinta segitiga antara dirinya, Daffa dan Rama tapi bagaimana pun dia tetap lebih menyukai Daffa " Dan..ada satu kesempatan buat bikin mereka baikkan lagi"
"Gimana?"
"Pacar lo kan mau ulang tahun"
"Alfa?"
"Yaiyalah, gue mau minta tolong sama lo buat bujuk Alfa dan Daffa buat ikut bikin kejutan. Karena gue fikir Alfa dekat sama lo kalau sama gue ya..lo lihat waktu itu gimana sinisnya dia? kalau Daffa gue gak terlalu dekat"
Atha mengangguk "Jadi?"
Ghesa menghela nafas pelan "Jadi..dengan cara ini tiga orang yang dulunya dekat bisa jadi sedekat itu lagi karena momen ini dan gue berharap lo bisa bujuk dua cowok itu buat ikut berpartisipasi"
"Kalau gak bisa?"
"Gue harap lo bisa. Karena gue yakin Alfa bahagia kalau teman masa kecilnya bisa sama-sama lagi." Ghesa menatap Atha lekat "Demi Alfa Alfahri"
"Oke deh" Atha mengangguk mantap "Saya bakal usahain"
Ghesa tersenyum, lalu dia beranjak melihat jam tangan "Gue sibuk harus pergi lagi dan makasih banget atas bantuan lo. Tadinya sih gue mau traktir lo ice cream."
Atha membalas senyuman Ghesa lalu ikut berdiri "Iya saya tahu kamu sibuk, gak apa-apa"
Atha melangkah keluar Kafe. Cuaca sangat panas menyebabkan Atha harus mengusap peluh yang sering jatuh di pipi mulusnya, jalanan macet dan sialnya Atha tidak bisa menyebrang. Banyak orang yang berlalu lalang mengenakan topi dan payung yang tentunya untuk melindungi panas matahari. Atha melihat kanan kiri untuk menyebrang tapi tetap saja tidak bisa. Dulu Atha pernah sesekali mencoba menyebrang sendirian hasilnya dia pernah hampir terserempet motor darisitu Atha menilai kalau dirinya tidak bisa nyebrang.
Atha mengingat bagaimana dia dan Alfa menyebrang di persimpangan jalan waktu pergi ke pasar buku loak dan bagaimana dua anak kecil berebut mainan lego. Atha menghela nafas pelan tanpa sadar kalau disisinya sudah ada pria yang mengenakan topi berwarna hitam berdeham
"Daffa?"
"Bukan.Usep"
Atha tertawa "Daffa lah"
"Kenapa? takut?"
"Enggak, kan saya tahu kamu baik"
"Emang" Daffa melihat jalanan yang padat di depan matanya lalu melirik kepada gadis berambut sebahu yang Daffa sadari sekarang sudah mulai memanjang "Nah..ngapain lo berdiri disini sedangkan gue tahu kalau lo mau balik lagi ke sekolah"
KAMU SEDANG MEMBACA
She
Teen Fiction* [ On Going ] REVISI SETELAH TAMAT :D Tentang dia,dia yang selalu aku ingat dalam fikiran ku bukan karena saat kita bertemu saling berjabat tangan dan saling memandang manik mata masing-masing, dia juga tidak bisa menjamin jika setelah hujan selal...