Daffa tertawa,membuat Atha terkejut.Dia sudah sering melihat seringai atau senyum tengil Daffa tapi ini kali pertama dia melihat Daffa tertawa selepas itu.Tawanya tidak cukup keras namun matanya cukup membentuk lekukan bulan sabit.Atha menyadari dibalik sifatnya yang jutek,Daffa mempunyai kepribadian yang hangat.
" Alfa memang ganteng,tapi menurut saya enggak sesuai dengan kelakuannya" Daffa melirik kepada Atha " Saya enggak pernah tertarik sama cewek SMA Whisma Jaya.Tapi berhubung Atha langsung populer di kalangan dua sekolah,saya penasaran.Ya,enggak heran sih ternyata dia dekat dengan dua cowok yng paling diidolakan di SMA Whisma Jaya "
Atha mendelik.Baru saja Atha ingin membalas perkataan Daffa yang terkesan begitu menyindir namun dering halus yang ditimbulkan oleh ponsel Atha terdengar.Seseorang telah menambahkan dia menjadi seorang teman Atha fikir itu Indri yang kerap kali berganti akun namun setelah di buka bukan senyum ramah Indri yang terpangpang melainkan seseorang perempuan yang cocok dijadikan sebagai model,wajahnya tidak berekspresi namun mampu membuat orang tertarik dengan setelan hitam juga bibir yang merekah di balut gincu berwarna merah muda.
Atha tau siap orang itu dia adalah Tamara.
Bukannya Atha tidak suka kepada Tamara kakak perempuan Alfa yang selalu baik kepadanya namun Atha tidak tau kenapa Alfa bisa se posesif itu jika dirinya berdekatan dengan Tamara,seolah dia itu mahluk mengerikan yang siap menerkam Atha kapanpun dan dimanapun.Profil Tamara sederhana namun begitu berkelas.Selain foto profilnya yang tampak seperti super model juga penulisan namanya yang bisa membuatnya terkesan profesional.Atha terperangah dia berfikir bagaimana mungkin ada seseorang yang begitu sempurna tanpa celah sedikitpun.
Tidak lama kemudian ada satu pesan line masuk dari Tamara.
Tamara : Hallo,calon ceweknya Alfa.Salam cantik dari orang yang cantik.
Ini pasti sudah turunan keluarga kalau ternyata tidak Alfa tidak kakaknya bisa membuat Atha lupa berkata-kata.
Seperti sadar dengan perubahan wajah Atha mama melirik kepada anak gadisnya itu lalu bertanya "Kenapa Tha?"
" Kak Tamara nge-add akun line aku"
" HAH! MANA ?!" Daffa menyela semangat. Atha terlonjak kaget. Daffa mendekati Atha duduk di sebelahnya yang pastinya Atha terlihat sangat pendek. Parfum Daffa dapat tercium oleh Atha,gadis itu merasa risih lalu menggeser duduknya.
"Ih! kamu ngapain sih?"
" Dia Ara yang gue cari.Gue mau minta aku Line-nya,coba gue pinjam hp lo sebentar aja" Daffa menarik HP Atha.Selanjutnya, cowok itu sibuk mengotak-ngatik ponsel Atha tanpa memperdulikan Atha yang sibuk memprotes.Tidak lama ada notifikasi dari HP Atha lalu Daffa mengembalikannya kepada Atha.
" Kamu ngapain?"
"Minta kontaknya Tamara" Daffa nyegir "Makasih ya Athalia"
Atha mengangguk bingung.
"Berhubung ini sudah sore, gue sebaiknya pulang" Daffa melirik kepada Atha dengan raut muka kesal "Saya pulang dulu tante"
****
Tidak seperti biasanya, Tamara langsung pergi ke lantai dua memasuki kamar bukannya dia sedang marah atau Mood-nya yang jelek daritadi dia memperhatikan Alfa tidak ada reaksi sama sekali meskipun sudah membawa nama Atha di meja makan, Mamanya sampai mengetuk pintu kamar Tamara memastikan bahwa Tamara baik-baik saja.
Mungkin Alfa sedang senang dan tidak mau diajak perang sekarang, maklum orang yang baru jadian. Tamara ngerasa,kok dia sengenes itu dari pada Alfa? padahal bagusan tampang dia kemana-mana tapi enggak ada satu pun cowok yang bisa tahan paling lama juga dua tahun, Tamara berdecak sebal kan dia juga mau mempunyai kisah romantis dengan cowok ganteng.
KAMU SEDANG MEMBACA
She
Teen Fiction* [ On Going ] REVISI SETELAH TAMAT :D Tentang dia,dia yang selalu aku ingat dalam fikiran ku bukan karena saat kita bertemu saling berjabat tangan dan saling memandang manik mata masing-masing, dia juga tidak bisa menjamin jika setelah hujan selal...