Aku sudah menemukan cara untuk bahagia,buktinya? Ya kamu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Hari ini adalah hari Minggu,bisa dibilang hari tidur nasional.Tapi tidak dengan Atha di sudah bangun sebelum jam diatas nakasnya tertuju kepada angka enam,memang hari ini dia ada janji bersama Dea dan Indri untuk pergi keluar rumah.Atha yang sedang menonton TV,sedangkan ibu dan ayahnya sedang sarapan di meja makan.
"Kamu jadi pergi sama temen kamu?"tanya ayah Atha yang sedang mengoles selai di atas roti miliknya.
"Jadi yah"Atha mengangguk "Sama Dea dan Indri ,naik mobil nya Dea kok yah".
"Oh,Kalau gitu Have fun yah" Tanya Ibu Atha sambil menuangkan susu hangat juga kopi "Inget pulangnya sebelum petang tiba"
Atha mengangguk,memang tipikal orang tua seperti Atha adalah tipikal orang tua yang posesif.Tapi Atha memakluminya karena kakak Atha meninggal dunia akibat kecelakaan saat kuliah di luar negeri,dan sampai sekarang Atha tidak di perbolehkan mengeyam pendidikan ke benua lain.
Handphone Atha berbunyi,di fikirannya itu pesan dari Dea atau Indri ternyata tidak. Itu dari seniornya Tania,Atha memang mengikuti calon pemilihan anggota OSIS selain mengikuti ekstrakurikuler Fotografer.
"Dari siapa?" Tanya Ibu Atha.
"Dari senior,dia minta tolong buat beliin buku untuk melengkapi di sekertariat,gak jadi deh jalan-jalan sama Dea juga Indri " Atha mengerucut.
"Tapi Ayah gak bisa anterin kamu" Ayah Atha menoleh ke arah Atha "Pak Parjo pulang kampung karena anaknya sakit". Pak Parjo adalah supir pribadinya yang sudah bekerja selama Tujuh tahun dirumahnya.
"Gak apa-apa"Atha menggeleng " aku kan udah gede.Jadi harus mandiri aku naik busway aja "
Ayah Atha mengangguk "oke"
✖✖✖
Alfa sedang berada di hadapan kaca memakai pomed lalu menyisirnya.Memang anak lelaki itu katanya--susah untuk bangun pagi,itu memang agak aneh tapi bukan Alfa Alfahri namanya kalau tidak bisa bangun pagi.Berbeda dengan kakaknya--Tamara yang dijuluki Alfa sebagai Idiotic dia tidak bisa bangun pagi,biasanya Tamara bisa bangun setelah jarum panjang melewati angka sepuluh pagi.Ibu Alfa berfikir jika jiwa mereka bertukar.
Oh ya,bukan maksud apapun Alfa menyebut Tamara sebagai Idiotic bukan menampakan hal tidak sopan.Hanya saja dia tidak begitu senang jika Tamara sudah mengejeknya,Tamara sudah seperti Lupa Dunia jika Alfa menangis atau bersifat sebagai Loser.
Bahkan Alfa pernah berharap bahwa Tamara menghilang dan dia menjadi anak tunggal.
Awalnya orang tua Alfa tidak terlalu memperdulikan,tapi makin kesini perdebatan antara saudara semakin menjadi.Pernah sesekali Ibu dan Ayah Alfa berkata jika nanti mereka sudah tidak ada,Alfa dan Tamara harus saling melengkapi dan menjaga satu sama lain hampir saja Alfa akan menuruti permintaan kedua orang tuanya sebelum--Tamara berbicara:
" Mendingan aku kabur ke Zimbabwe daripada harus bergantung sama nih bocah bau ompol"
Dasar Anak Setan.
Tapi keributan itu sudah jarang terjadi,karena keduanya mempunyai kesibukan masing-masing.Tamara yang kuliah mengambil jurusan Ekonomi dan mengikuti organisasi-organisasi di kampusnya ( alasan supaya nilai CV nya besar ) dan Alfa bersekolah sebagai siswa SMA yang juga mengikuti organisasi OSIS.
KAMU SEDANG MEMBACA
She
Teen Fiction* [ On Going ] REVISI SETELAH TAMAT :D Tentang dia,dia yang selalu aku ingat dalam fikiran ku bukan karena saat kita bertemu saling berjabat tangan dan saling memandang manik mata masing-masing, dia juga tidak bisa menjamin jika setelah hujan selal...