[ One Smile ]

106 14 2
                                    

Jika ada yang bertanya tentang bahagia
Aku hanya perlu melihatnya
.


Lagu dari Sam smith-To good at goodbyes menggema di ruangan kamar Atha,pagi ini Atha sedang ingin dirumah tidak kemana-mana lain dari hari minggu biasanya.Atha sengaja mengeraskan volume memanfaatkan keadaan ayahnya yang sedang tidak ada di rumah.Dipastikan,jika ada Ayah dirumah Atha pasti terkena marah karena telah mengeraskan volume sampai bisa didengar oleh tetangga sebelah, apalagi kalau lagunya bukan lagu lawas atu lagu jaman dulu yang difavoritkan oleh Ayah.

Atha yang selesai mandi langsung membungkus rambutnya oleh handuk,lalu duduk di tepi ranjang sambil membuka artikel tentang idolanya para artis-artis korea terutama Boy Band apalagi drama-dramanya.Memang benar,drama yang berasal dar Negara gingseng itu mampu menguras air mata.Merasa telah cukup untuk membaca artikel gadis itu membuka bungkusan handuknya dan ingin mencatok rambut pendeknya itu.Tiba-tiba ponsel Atha bordering,Atha mengurungkan niatnya untuk mencatok rambut dan justru mengangkat teleponya .Ternyata teleponya itu datang dari iqbal,salah satu teman sekelasnya yang memang dari pertama masuk sudah aktif bergaul dengan senior juga aktif dalam organisasi-organisasi.

" Hallo Iqbal ?ada apa ya ? "

" Hallo Atha,gue ganggu gak?"

" Enggak kok " Atha menjawab asal " Kenapa ? Kamu butuh bantuan "'

" Gini,Lo tau kan sebentar lagi event antar sekolah akan dimulai ? "

" Oh iya,aku inget kalo gak salah acaranya dimulai satu bulan lagi ? "

" iya,gue lagi bingung nih.Gue butuh bantuan lo.Emang sih banyak yang bisa gue mintain bantuan.Tapi,gue gak tau harus minta tolong ke siapa lagi selain lo " Iqbal diam sebentar merasa ragu namun dia tetap meneruskan " Tim basket putri sekolah kita kurang satu orang.Gue udah coba nawarin ke anak-anak lain,tapi mereka lebih berpartisipasi kepada seni ketimbang olahraga,atau mungkin juga mereka pada gak bisa main bola basket.Kira-kira lo bisa ikutan gak ? "

Atha menghela nafas " Kalo aku bisa-bisa aja sih,tapi badan aku kecil sama kurang tinggi.Dan aku juga gak bisa main basket "

" Itu masalah gampang,Nanti gue ajarin.Tapi,lo mau kan ? please lo harapan terakhir gue Tha "

" Mmm...gimana yah " Atha merasa ragu

" Lo mau kan? "

Atha akhirnya pasrah,karena dia pun merasa tidak enak kepada Iqbal yang sudah memohon kepadanya atau lebih terdengar dengan nada yang benar-benar hopeless " mmm..Ya udah,Aku mau ikutan tapi kalau seandainya Aku enggak berperan banyak dalam permainan,jangan salahin aku,aku minta maaf "

" Dengan lo ikut main aja udah banyak bantu gue " Iqbal mengelak cepat " Gue bakalan bilang ke anggota tim basket kalau mereka udah punya satu anggota.Makasih banyak ya Tha,kalau lo butuh bantuan bilang aja sama gue.Pasti gue bantu "

" Iya Iqbal "

" Makasih banget ya Tha "

Atha tertawa " Iya sama- sama "

" Besok jam tiga sore,gue tunggu di lapangan basket nanti gue kasih kaos basketnya.Oh ya lo punya sepatu basket gak ? kalau enggak biar gue yang bawa.Ukuran kaki lo berapa ?"

" Nggak perlu nanti aku bisa bilang sama Ayah.Tenang aja "

" Loh,kan gue udah minta bantuan lo.Kalau gak ada,gak apa-apa biar gue yang cariin,lo udah ikut partisipasi meskipun gak jago olahraga "

" Nggak usah kamu pasti sibuk,soalnya kamu kepanitiaan aku ngerti kok.gak apa-apa " Atha berkata menenangkan,dia memahami betul bagaimana menjadi salah satu panitia yang acaranya akan dimulai satu bulan lagi,Iqbal jelas punya urusan yang harus difikirkan.

She Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang