[ THE FEELING ]

54 8 0
                                    


You're pulling me

You're pulling me

in like your gravity

--The Feeling,JB.



Awalnya Alfa malas harus kembali lagi ke ruang OSIS karena disuruh oleh Tania untuk mengambil barangnya yang tertinggal tapi mau bagaimana lagi? Tania sudah duduk manis di bangku kelas sedangkan Alfa baru masuk dan disuruh oleh Tania. Intinya, Alfa gak suka disuruh-suruh apalagi sama cewek. Tapi kalo ceweknya Tamara pasti Alfa mau karena dia belum bosan hidup apalagi Atha...

Siapa sih yang bisa menolak permintaan gadis sepertinya?

Kalau Alfa lihat dari social media milik temannya Atha, kalau gak salah namanya Dea. Dari update Dea, Alfa tau jika jam satu siang mereka akan ada jadwal pergi ke sebuah pusat perbelanjaan setelah itu menuju Bioskop, Alfa fikir mungkin Atha ikut meskipun Alfa tidak melihat sosok gadis itu di dalam videonya.

Atau Atha tidak ikut karena lelah atau dia pulang kerumah mungkin juga dia akan duduk ditaman belakang sambil berbicara dengan daun-daun yang berjatuhan.Apapun itu, yang pasti bukan tertidur di ruang Osis hanya dengan beralaskan meja dan berbantalkan lengan yang ditekuk. Tapi, faktanya itulah yang pemandangan pertama yang menyambut Alfa sesaat setelah dia menguak pintu yang meskipun tertutup tetapi tidak terkunci.

Sebentar, Alfa sempat dibuat terpaku.

Lalu sorot matanya melembut.

Gadis itu pernah bilang jika dia tidak aktif mengikuti kegiatan olahraga karena tidak punya bakat. Akhir-akhir ini selain dipadatkan dengan seleksi Osis gadis ini harus berlatih futsal yang banyak menguras tenaganya. Wajar jika Atha memilih untuk tidur

Tidur seperti itu pasti akan membuat sekujur tubuhnya sakit.

Tapi membangunkannya jelas bukan pilihan yang bijak.

Alfa berfikir beberapa lama, kemudian memutuskan untuk mencari selimut di lemari dekat rak buku. Ketika Alfa mengumpulkan barang penyumbang beberapa hari lalu, dia sempat melihat ada beberapa helai selimut yang tertinggal di dalam. Dugaannya benar. Tidak butuh waktu lama bagi Alfa untuk kembali ke sisi Atha dengan sehelai selimut di tangannya.

Dengan hati-hat seperti takut membangunkan Atha, Alfa merapikan posisi tubuh gadis itu. Lantas dia menghamparkan selimutnya di atas tubuh Atha, menariknya hingga sebatas leher. Atha tampak semakin tenang ketika dia tidur. Rambutnya tersebar berantakan dan mulutnya sedikit terbuka. Alfa mendapati dirinya memperhatikan wajah Atha sebentar, sebelum akhirnya dia menghela nafas perlahan.

Mimpikan gue sesempat lo,Athalia.

****

Sendirian di balkon, pikiran Daffa kembali melayang pada Tamara. Bukan tentang senyum Tamara di ekskalator waktu itu yang membayang di benaknya, tetapi tentang hal yang baru saja Daffa ketahui. Ternyata Tamara adalah kakak Alfa. Jadi itu penyebabnya kenapa sosok Tamara tidak asing bagi Daffa sewaktu Daffa pernah melihat di salah satu mall. Dan bagaimana nama itu terasa familiar dalam sedetik kenangan itu kembali terkenang.

Tidak, bukan karena fakta ini Daffa membatalkan acara pedekate nya dengan gadis itu, walaupun gadis itu adalah sosok nightmare di masa kecilnya. Tamara memang jahat, Daffa tahu itu. Bahkan saking bencinya Daffa, Alfa dan Rama berniat untuk menjadikan Tamara sebagai pakan piranha. Mereka pernah sangat sebal dan nekat mengobrak-abrik kamar Tamara lalu mencuri beberapa pak pensil juga penghapus di meja belajar Tamara.

She Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang