Hari kedua setelah dia masuk kesekolah ini. Dia malah menghilang. Sebenarnya aku senang dia tidak sekolah karena tidak akan ada yang mengganggu kedamaianku dalam belajar lagi.
Menjelang sore aku pulang dari sekolah. Aku jadi bisa pulang cepat karena belum mengambil les tambahan. Masih bingung tentang pelajaran apa yang harus kupilih nanti.
Tiba-tiba
Seseorang menggenggam tanganku dan menyeretku dengan kuat. Huh, jong kook.
"Apa maumu?"teriak hye jin
"Hye jin-ah, ada sesuatu yang harus kuperlihatkan padamu" jelas jong kook sambil membawa hye jin kesebuah jalan dekat tempat pengumpulan sampah daur ulang.
"Ini"😊tunjuknya sambil tersenyum cerah.
😐 ekspresi hye jin melihat sesuatu didepannya.
🐩
Anjing???😒
"Aku menemukannya semalam. Lihat bukankah dia pintar sekali. Dia bahkah menyambut uluran tanganku. Iyakan doggy??" Cerita jong kook sambil mengelus-elus kepala anjing itu.
Tapi berbeda dengan hye jin.
🚔🚔🚔
"Gamsahamnida"ucap seorang wanita berusia 30 tahunan kepada jong kook dan hye jin.
Setelah memukul kepala jong kook dengan keras. Hye jin mengamuk sambil menjelaskan pada jong kook bahwa anjing yang ditemukannya bukanlah anjing liar. Ini bisa terlihat dari kondisi anjing yang terawat, dan tingkah terlatihnya serta kalung yang terjerat dilehernya menuliskan inisial namanya yang terukir.
Berbekal keberuntungan hye jin dan jong kook berhasil menemukan pemilik anjing tersebut yang ternyata sedang mencari anjingnya.
Hye jinpun mendengus kesal kepada jong kook dan berjalan pergi dari sisinya. Tapi dasar jong kook dia tetap saja mengikuti hye jin.
"Ya, kim jong kook"sapa seseorang dari salah satu gerombolan yang kini menghampiri didepan hye jin dan jong kook. Yang menyapa jong kook iu menggunakan baju merahnya yang mencolok.
"Ouh,wae" balas jong kook sambil tersenyum kearah mereka.
"Jong kook-ah, apa kau bisa meminjamkanku uang. Uangku sudah habis karena aku boros bulan ini. Bukankah kita teman" si baju merah tersenyum licik.
"Cih"hina hye jin dalam hatinya.
Hye jin sempat memperhatikan ekspresi jong kook berubah kesal saat temannya berkata ingin meminjam uang tapi setelah temannya mengatakan kalau mereka itu teman. Anehnya jong kook justru tersenyum cerah dan meminjamkan uangnya begitu saja.
Kini jong kook dan hye jin tengah duduk di subway. Cafe tempat makan sandwich yang enak dengan berbagai rasa.
"Mereka tadi temanmu?"tanya hye jin yang sedikit penasaran.
"Nde"jawab jong kook singkat sambil menggigit sandwichnya dalam ukuran besar.
"Kenapa kau mau meminjamkan uangmu padanya. Dilihat dari sisi manapun sudah pasti mereka berbohong padamu. Aku lebih baik tidak memiliki teman dari pada harus diperlakukan seperti itu. Memuakkan. Dimanfaatkan seolah kamu itu..."
Belum selesai perkataan hye jin. Jong kook tanpa disadari sudah berdiri dan menggengam gelas minumannya yang ternyata di tumpahkannya kekepala hye jin. Minuman dingin beserta esnya itu membekukan kepala hye jin dengan hawa dinginnya.
"Kamu tidak tahu apa-apa"ucap jong kook datar dan pergi keluar cafe meninggalkan hye jin yang kini tengah jadi pusat perhatian disana.
Kesal.
Hye jin langsung keluar mengikuti jong kook dan tepat di depan pintu cafe. Hye jin menghadiahkan siraman jus dan sandwichnya pada jong kook. Membuat jong kook menatapnya tajam. Hye jin tidak peduli karena dia sekarang juga melakukan hal yang sama."Kamu berani ya..."bentak jong kook sambil menarik kerah seragam hye jin. Detik berikutnya hye jin menarik kuat tangan jong kook darinya dan làngsung lari meninggalkan jog kook dengan cepat karena jujur hye jin merasa takut dengan jong kook saat ini yang terlihat berbeda.
🍓🍓🍓
TBCAuthor:M
KAMU SEDANG MEMBACA
PERSONAL TASTE: I AM "Ketika Rasaku Tak Lagi Terasa Cuma Aku"
Teen FictionTak ada bunga yang akan mekar tanpa mendapat goncangan.Semua bunga indah di dunia ini.Mekar setelah mendapat goncangan,saat sedang tergoncang,batangnya akan menjadi lurus.Tak ada cinta yang tak mendapat goncangan.Dimanakah adanya bunga yang mekar ta...