Suanggi

3.2K 119 12
                                    

Cerita bagi mereka yang percaya makhluk halus itu ada.

Kalian tau apa itu suanggi?

Suanggi itu manusia jadi-jadian atau manusia yang jadi hantu, kalau makassar itu parakang ya?. Entah di daerah kalian sebutannya apa?

Orang dengan suanggi dalam dirinya ketika meninggal rohnya tak dapat berpisah dari jasadnya, kecuali ia mewariskan suangginya itu kepada orang lain dan tidak akan ada yang mau tentu saja menerima warisan itu, sehingga kebanyakan anak kandung dari suanggi yang akan menerima, karena mungkin kasihan dengan orang tua mereka yang antara hidup dan mati.

Kata orang sini, suanggi bisa di tularkan lewat makanan, seperti dabu-dabu. Jadi ketikan memakan dabu-dabu, ambillah dabu-dabu untuk diri kalian sendiri, karena tak ada yang tau teman makan kalian itu suanggi atau bukan.

Suanggi itu sebutan untuk daerah maluku utara, kurang tau di daerah mana juga disebut seperti itu.

☆★☆★☆

Jadi di suatu malam di daerah Tidore, ada seorang anak lelaki bernama Iki (nama di samarkan). Iki adalah remaja smp yang biasa ngumpul dengan teman-temannya.

Malam ini tak seperti biasanya, Iki akan pulang ke rumah paling telat jam sepuluh atau jam sebelas malam. Tetapi hingga pukul satu dini hari Iki belum juga tiba di rumahnya.

Ibunya yang merasakan kelakuan tak wajar anaknya nampak gelisah dan juga marah, ia sudah ngantuk dan ingin segera tidur, tetapi sang anak semata wayangnya belum juga kembali. Akhirnya sang ibu memutuskan untuk berkeliling komplek mencari anaknya.

Sang ibu berkeliling mencari, singgah ditempat-tempat yang sekiranya biasa dijadikan tempat ngumpul anaknya. Lelah kakinya melangkah, akhirnya membuahkan hasil juga.

Peluh mulai bercucuran, kadang kalimat khawatir keluar dari mulut sang ibu kadang juga umpatanlah pengganti.

Dan akhirnya ia mendengar keributan dari suara-suara anak remaja tanggung yang sedang bercengkrama.

"Apa Iki ada disana ya" tanya ibu bermonolog

Ia lalu mendekat dan dilihatnya, anaknya ada di antara mereka, sedang duduk santai di atas bebatuan-bebatuan besar batu pantai. Angin sepoi-sepoi, pemandangan laut yang tenang dan langit penuh bintang itu mungkin salah satu alasan Iki masih betah bercengkrama.

"Iki itu ada ibu kamu". Bisik salah satu teman Iki.

"Eh, ibu, kenapa kesini?"

Sang ibu yang melihat anaknya nampak biasa saja tak memiliki rasa bersalah sedikitpun dan tak juga punya niatan untuk pulang itu mulai murka.

Seperti makian orang tua pada anaknya yang sering kita lihat di sinetron-sinetron, sang ibu juga salah satu pengguna makian-makian itu.

"HEH! Anak setan!, kenapa jam segini belum pulang, kalian juga kenapa belum pulang HAH!, kalian ngga tau tempat ini angker, apa lagi saat malam seperti ini, nanti kalian di makan suanggi baru tau rasa, sana pulang semuanya!".

Teman-teman Iki ada yang diam saja, ada yang tertawa pelan, menertawakan temannya 'Iki' yang masih menjadi anak mama.

"Ibu saja yang pulang, Iki masih mau main, lagian yang suanggikan ibu, jadi kalau ibu pulang, ngga ada yang akan makan kita". Ucap Iki santai tanpa tau ibunya yang mulai melotot murka dan teman-temannya yang nampak mulai ketakutan atas fakta yang baru saja mereka dengar, kalau ternyata temen sepermainan mereka bisa saja seorang suanggi. Dan sekarang mereka sedang berada di antara SUANGGI yang bertengkar itu.

Hei, kalian jangan takut juga untuk berkunjung ke MALUT, hanya segelintir manusia saja yang suanggi, asal kamu ngga jalan sendirian di tempat sunyi saat malam, semuanya akan baik-baik saja 😆, sampai usiaku yang kesekian ini, Amit-amit ya, aku ngga ada masalah sama suanggi, kalau ketemu versi manusianya sih sering, bikin merinding pastinya 😅. 

30 Agustus 2017
Hijaupastel

Kumpulan Cerita Lucu dan Horor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang