Kumpulan Cerita Lucu dan Horor

Khilaf

Dulu saat semeter akhir kelas dua SMA, ada ujian pendidikan agama islam dengan pertanyaannya essey tuliskan tata cara memandikan sampai menguburkan jenazah.

Beruntung aku sudah hafal bagian itu, sampai titik koma pun masih teringat jelas. Aku tulis jawabannya dengan percaya diri dan sangat lancar, sampai ada teman yang panggil pun tak aku gubris mumpung jawabannya lagi antri di kepala takut keburu pudar 😅.

Setelahnya baru aku ladenin teman aku itu, semua jawaban dah aku isi.

"Beres".

"Ta, jawaban yang nomor tiga essei dong".

Duh, soal tata cara memandikan sampai menguburkan jenazah lagi, kan aku susah hafalnya panjang juga jawabannya, ah ribet. Ntar ketahuan gimana.

"Panjang re, yang lain aja, yang PG deh".

Si Re lalu mengiyakan karena memang ada beberapa soal pilihan ganda yang belum selesai.

Akhirnya bel tanda waktu habispun berbunyi dan kami pun keluar kelas.

Ada yang nanya kenapa aku ga keluar aja duluan biar ga ditanya-tanya, ntar aku terlihat sok pintar dan sombong, aku suka kok berbagi jawaban hanya kepada teman yang juga mau berbagi jawaban, walau aku dah jawab tapi kalo ada yang minta jawaban aku bakal nanya dia di soal lain juga, usahakan yang gampang dan kalau dia bilang belum jawab maka aku juga bakal jawab, belum jawab juga soal yang dia minta atau kayaknya ini salah aku ngga yakin, ya sejenis itu lah 😆, jahat emang.

Setelah diluar kelas, aku ngumpul lagi sama teman-teman mereka saling bertanya dan mencocokan jawaban mereka sampai pada saat mereka bertanya pada ku soal tata cara memandikan sampai mengubur jenazah. Aku menjawab dengan kembali mengingat apa yang aku tulis, lalu.

"Duh" ucap ku sambil memasang wajah cemas bercampur kesal.

"Kenapa Ta?". Tanya Mita sahabat yang paling dekat dengan ku.

Dengan wajah cemberut aku menjawab tanyanya.

"Aku kira dah tulis semua, ternyata aku melewati satu tahapan, akuuu, aku lupa buka tali pocongnyaa, huaaa 😭".

4 Oktober 2017
Hijaupastel