Nyerempetnya BANYAK

2.6K 108 6
                                    

#Realstory

Suminah adalah seorang bocah manis dan manja berusia enam tahun, ia terlahir dalam keluarga tani.

Suminah sepuluh bersaudara, dikarenakan sang nenek tidak memili anak perempuan, akhirnya Suminahlah yang di berikan pada kakek dan nenek.

Suatu ketika Suminah di ajak kekebun cengkeh oleh kakek dan neneknya, kakek Suminah telah berusia diatas tujuh puluhan, tetapi fisiknya masih mampu untuk memanen cengkeh.

Sang kaket mengambil posisi di tengah agak ke ujung di bagian dalam pohon cengkeh. Kakek membuat simpul menggunakaa kayu dan tali di dalam dahan cengkeh yang akan kakek gunakan sebagai tempat duduk atau sekedar mempermudah kakek berdiri.

Suminah yang tidak bisa diam, merengek pada neneknya meminta agar di bolehkan ikut memanen cengkeh, nenek yang terlalu menyayangi Suminah hanya bisa menuruti mau Suminah.

Nenek lalu menggendong Suminah, ia berjalan kearah pohon cengkeh tempat kakek memanen, cengkeh yang rindang nan lebat, penuh buah.

Nenek lalu mendudukkan Suminah di dahan yang besar kuat dan paling bawah.

"Jangan naik ya, duduk saja disini, nanti nenek patahkan dahan cengkeh buat Minah petik cengkehnya".

"Hehehe, ia nenek sayang".

Nenek lalu berjalan mengelilingi mencari dahan pohon yang bisa di patah dan memiliki banyak buah cengkeh.

Sementara nenek memilah dan memilih, nampak beberapa tetes air jatuh mengenai Suminah.

"Eh. Hujan".

Suminah hanya membiarkan tetesan-tetesan air itu menyentuh tubuhnya, sampai saat neneknya kembali dengan patahan dahan cengkeh yang penuh dengan buah cengkeh.

"Ini buat Minah, di petik ya, buahnya taruh disini saja".

Tunjuk nenek pada tanggo. Alat yang digunakan untuk menampung cengkeh, terbuat dari karung beras yg di beri lingkaran rotan pada ujungnya lalu diikatkan tali dan juga di beri besi yang dibentuk seperti kail agar mudah di gantung pada dahan cengkeh.

 Alat yang digunakan untuk menampung cengkeh, terbuat dari karung beras yg di beri lingkaran rotan pada ujungnya lalu diikatkan tali dan juga di beri besi yang dibentuk seperti kail agar mudah di gantung pada dahan cengkeh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Neek, tadi hujan". Lapor Suminah polos sambil jari-jari kecilnya ia gunakan memetik cengkeh.

"Hujan?, kok nenek ngga basah?".

"Tadi hujan nek, kalau ngga percaya, pegang saja rambut minah, nih masih basah". Ucap minah dengan nada merajuknya.

Nenek lalu meraba rambut Minah dan memang benar terasa lembab.

"Ia, basah, kok bisa".

Merasa ada yang berbeda dengan air yang ia sentuh, nenek lalu mengendus tangannya.

"KAKEEEEEEEEEK! KALAU PIPIS KENAPA NGGA TURUN, NGGA LIHAT APA ADA MINAH DIBAWAH!".

"Eh, ia, kakek kira ga bakal kena, tadi kakek sudah ambil haluan jauuuh, hehe kakek malas turun juga nek, ehehehe".

Nasib suminah?. PERGI MANDI, apa lagi.

02 September 2017
Hijaupastel

Kumpulan Cerita Lucu dan Horor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang