sembilanpuluh enam

30 1 0
                                    

Kemari lah, aku ceritakan sekelibat mimpi ku semalam.
Dengarkan aku bicara, percayalah ini bukan mengada ngada.

Sekelilingku menjadi gelap,
Tak ada satupun orang ataupun barang.
Tubuhku berputar putar dalam satu tempat,
Sendirian.

Saat kulangkahkan kedepan,
Bukan.
Ternyata buntu,
Baik sekarang aku langkah kan mundur.

Sama saja,
Masih buntu.
Ku lambai lambaikan kedua tanganku kearah kanan dan kiri,
Tidak ada apapun.

Lalu aku berada dimana?
Aku menangis
Tak tau apa yang harus aku lakukan.
Terus meronta meminta siapapun menolongku.

Kusimpulkan kaki ku,
Dan duduk di tempat itu.
Kutundukkan kepalaku,
Sembari berfikir kemana aku akan berlabuh.

Berhenti!

Iya, suara itu menghentikan tangisku.
Ia menepuk bahuku.
Kulihat ke arah belakang.
Sosok yang tak aneh tapi nyata untukku.

Siapa dia?
Kucoba ingat ingat.

Dia berkata:
"Kenapa? Kamu tidak mengingatku?"

Aku menjawab, tetapi hanya mengangguk saja.
Ak masih terus berfikir, dari mana sosok pria ini berada didepanku?

"Jangan heran, aku kesini hanya ingin memberitahumu bahwa. Jangan pernah merasa sendiri saat kamu sedang sendiri, bangkit dan cari jalan lain temukan dia yang membantumu tertawa hingga sekian hari ini."

Sekejap aku tak melihatnya lagi,
Siapakah dia?
Ohh, tidak aku telah terbangun dari mimpiku.
Semoga kita akan bertemu lagi, "teman alam sadarku."



K A T ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang